Sabtu, 31 Maret 2012

Tips seting sound system

 Seting sound system,gimana ya...?????berikut sedikit membantu....

Balanced atau Unbalanced ?

Ada dua macam koneksi dalam sistem audio : BALANCED dan UNBALANCED. Koneksi BAL adalah koneksi dengan tiga jalur konduktor/kabel yaitu : positif – negatif - ground. Adapun koneksi UNBAL adalah koneksi dengan hanya 2 jalur kabel : positif dan negatif (bila ada jalur ketiga, maka biasanya jalur ketiga digabungkan dengan jalur negatif).
Koneksi UNBAL memiliki resiko noise karena rentan terhadap gangguan/interferensi dari perlengkapan listrik (seperti lighting, dsb.) atau stasiun pemancar. Noise ini terjadi karena gelombang interferensi alat listrik lain tersebut menembus kabel kita dan ikut terbawa ke perlengkapan sound kita. Resiko interferensi ini menjadi semakin besar seiring dengan semakin panjangnya kabel.
Untuk mengatasi hal ini, maka sebaiknya kita menggunakan koneksi BAL. Dalam koneksi BAL, sinyal dikirim melalui 2 buah jalur kabel. Salah satu jalur kabel akan membalik sinyal yang berangkat sehingga sinyal tersebut Out-Phase / Cancelling dengan sinyal di jalur kabel yang satunya lagi. Karena dilindungi dengan kulit kabel, maka pembalikan ini tidak akan membawa efek Cancellation. Di ujung lainnya, sinyal terbalik tadi akan kembali dibalik sehingga kita kembali mendapatkan sinyal In-Phase seperti sediakala.
Keuntungan dari pembalikan ini adalah : semua sinyal interferensi yang masuk sepanjang kabel akan saling meniadakan (Cancellation / Out-Phase) pada saat tiba di ujung akhir kabel. Sungguh sebuah cara yang cerdik untuk menghindari interferensi sinyal audio - JS.

Teknik Setting EQ

Memang sulit men-setting EQ karena sangat tergantung selera, akustik ruangan, dan faktor-faktor lainnya. Untuk mendapatkan hasil yang baik, mulai dengan menetralkan semua EQ di posisi 0 atau flat, lalu besarkan seluruh volume 50%. Pastikan bahwa anda sudah puas dengan posisi speaker dan gain subwoofer.
Setelah itu, putar CD yang anda hafal soundnya, dan sesuaikan tiap-tiap frekuensi band EQ satu-persatu. Jangan sekaligus beberapa band frekuensi ! Satu band saja dan dengarkan lagi. Selesaikan satu band tersebut sampai soundnya bisa diterima. Lalu lanjutkan ke band frekuensi lainnya.
Selama melakukan ini, bisa saja anda menyesuaikan band sebelumnya kembali karena bunyi sound masih berubah-ubah sepanjang penyesuaian. Memang langkah ini sangat memakan waktu, tetapi hasilnya sangat memuaskan. – IMPERIAL REIGN dari forums.techpowerup.com

Aturan Emas EQ dari Bobby Owsinsky

- Bila bersuara ‘becek / berlumpur’ (muddy), potong (cut) di area 250Hz
- Bila berbunyi ‘kaleng’ (honky), potong di area 500Hz.
- Potong (cut) bila anda menginginkan suara yang lebih baik.
- Tambah (boost) bila anda ingin membuat bunyi unik / berbeda.
- Kita tidak dapat mem’boost’ bila memang frekuensi itu tidak ada di sumber bunyi.

Gunakan bandwidth Q sempit sewaktu ‘cut’, gunakan Q lebar waktu ‘boost’. Bila anda menginginkan suatu suara menonjol, kurangi bagian bottom/low. Bila anda menginginkan suara itu bercampur dengan suara lainnya, kurangi bagian top-high nya - www.ps139.com

Nada VS Frekuensi VS Panjang Gelombang

Berikut adalah tabel Mik Fielding untuk mengetahui frekuensi dari nada beserta panjang gelombangnya.Tabel ini sangat berguna untuk membantu agar mixing kita lebih detil lagi.
Dengan melihat tabel ini, kita mengerti mengapa kita tidak dapat mendengar nada D-1 dari jarak 2 meter di depan subwoofer. Karena nada D-1 membutuhkan 10 meter lebih untuk dapat terbentuk sempurna dan menjadi bunyi.
NADA PIANO
FREKUENSI (Hz)
PANJANG GELOMBANG
A - 0
27,5
13,481 meter
D - 1
36,7081
10,100 meter
A - 1
55,0000
6,741 meter
D - 2
73,4162
5,050 meter
A - 2
110,000
3,37 meter
D - 3
146,832
2,525 meter
A - 3
220,000
1,685 meter
D - 4
293,665
126,2 cm
A - 4
440,000
84,26 cm
D - 5
587,330
63,12 cm
A - 5
880,000
42,13 cm
D - 6
1174,66
31,6 cm
A - 6
1760,00
21,1 cm
D - 7
2349,32
15,8 cm
A - 7
3520,00
10,5 cm
D - 8
4698,64
7,9 cm
A - 8
7040,00
5,3 cm
D - 9
9397,27
3,9 cm
A - 9
14080,0
2,6 cm
D - 10
18794,5
2 cm

Setting GATE

Salah satu perangkat yang sering digunakan dalam sound system adalah Gate. Terutama setting sound drum,dimana komponen seperti snare, hihat, tom, kick dll letaknya berdekatan dan rawan kebocoran bunyi.
Secara singkat Gate adalah : alat yang tidak akan meneruskan sinyal (dalam satuan dB) apabila nilai level signal-nya di bawah nilai threshold yang ditentukan. Lalu kontrol apa yang biasanya menjadi standar dalam perangkat Gate? Yang utama adalah :
- Threshold : kontrol ini yang akan menentukan di level berapa signal diperbolehkan masuk gate. Apabila di bawah nilai ini, maka signal akan ditutup dan tidak diteruskan. Semakin besar  dB yang kita set, semakin besar signal yang dibutuhkan untuk membuka gate.
- Attack
  : mengontrol kecepatan gate bereaksi apabila signal sudah memasuki ambang threshold.
- Release
: menentukan seberapa cepat gate kembali menutup setelah sebuah signal dibiarkan melewati gate.
Setiap produsen menambahkan fitur-fitur lain sebagai pelengkap. Bacalah manual alat tersebut. Atau luangkan waktu untuk mencoba berbagai fitur tersebut.
Gate biasanya disisipkan di insert mixer. Mengapa demikian? Dengan melewati insert mixer, berarti signal sudah melalui proses treatment gain melalui gain / trim.
Hal ini akan mempermudah kita apabila ada permasalahan yang timbul di tengah pertunjukan.
Setting Gate : dapatkan struktur gain dengan meminta pemain drum untuk mencoba dulu satu persatu. Mulai kick, snar, hihat, tom. Setelah itu lakukan sedikit equalisasi sampai sound dari masing-masing channel dianggap memuaskan. Baru setelah itu kita tentukan setting threshold Gate. Tentukan nilai attack terbaik agar gate bereaksi secepat mungkin dan natural . Kalo sudah dengarkan hasilnya. Apabila ada bunyi sustain mengganggu maka putuskan berapa nilai release terbaik.
Lakukan proses ini satu persatu, mulai kick, snar, hihat, dan seterusnya sampai semua yang perlu di gate telah masuk. Ingat bahwa drummer adalah manusia yang staminanya bisa menurun. Karena itu tentukan nilai threshold dengan bijak. Jangan terlalu ekstrim menentukan threshold karena nantinya mengakibatkan hasil sound tidak natural.
Artikel ini tidak serta merta membuat kita jadi piawai dalam men-setting gate, tentunya tetap dibutuhkan praktek dan latihan untuk mengasahnya. Selamat mencoba – Uki Tridaya

Panduan cepat Mr. Mik Fielding meng - EQ instruments

Kick Drum : 60-80 Hz Bottom depth; 2.5kHz Slap attack
Snare Drum : 240 Hz Fatness; 2-3kHz Crispness
Hi-Hat Cymbal : 200 Hz Clank; 2-4kHz Stick hit metal ; 6-8kHz  Harshness; above 8 kHz Shimmer
Rack Toms : 240 Hz Fullness; 2-4kHz Attack; 8kHz Overtones
Floor Tom :  120 Hz Fullness; 2-4kHz Attack; 8kHz Overtones
Bass Guitar : 60-80 Hz Bottom; 700-1kHz Attack or Pluck; 2.5 kHz String Noise or Pop
Acoustic Guitar : 80-120 Hz Bottom; 240Hz Body; 2.5-5kHz Clarity;
Electric Guitar : 100-250Hz Body; 2.5-3KHz Clarity; 6-8kHz Presence.
Electric Organ : 80-120 Hz Bottom; 240Hz Body; 2.5kHz Clarity
Piano : Bottom at 80-120Hz; Clarity at 2.5-5kHz;  "Honky Tonk" sound with high "Q" at 2.5kHz
Horns : Fullness at 120-240Hz; Shrill at 5-8kHz
Strings : Fullness at 240Hz; Scratchiness at 7-10kHz
Conga/Bongo : Resonance at 200-260Hz; Presence/Slap at 2-4kHz
Vocal : Fullness at 120Hz; Boominess at 200-280Hz; Presence at 5kHz; Sibilance at 6-7kHz

Setting EQ Pidato

Secara garis besar, frekuensi pidato dapat dibagi atas 3 area utama : fundamental, huruf hidup (vowel : a, i, u, e, o) dan huruf mati (konsonan).
Fundamental pidato ada di frekuensi 125-250 Hz. Disini kualitas suara terdapat. Kita dapat mengenali suara si pembicara di frekuensi ini.
Huruf hidup muncul di frekuensi 350 Hz – 2 kHz. Huruf mati muncul di 1,5 – 4 kHz.
60 % energi suara muncul di frekuensi 63 - 500 Hz dengan hanya 5 % tingkat kejelasan suara. Sementara itu area 500 Hz – 1 kHz menampilkan 35 % kejelasan suara. Dan akhirnya area 1 – 8 kHz menghasilkan 60 % kejelasan suara.
Terlalu banyak boost di antara 1 – 4 kHz dapat menyebabkan pendengar lelah. Tetapi vokal dapat dibuat menonjol dengan boost di 3 kHz. Terlalu banyak boost di area 5 -16 kHz dapat menyebabkan sibilance (desis ‘ssss’) - Devin DeVore 

Feedback Eliminator / Destroyer

Bila anda tidak memiliki sound operator tetap, sebaiknya anda mempertimbangkan untuk menggunakan Feedback Eliminator / Destroyer.
Alat ini adalah sebuah prosesor elektronik yang mencari dan menghancurkan feedback. Bila sebuah feedback muncul, maka secara otomatis alat ini akan mencari frekuensi feedback tersebut dan menakik nya (notches it out). Waktu feedback muncul lagi di frekuensi yang lain, maka alat tersebut akan mengirim filter kedua sebagai penyelamatnya - Lorne Atkins

Cut atau Boost EQ ?

Alasan mengapa EQ lebih baik di 'cut' (kurangi/potong) dibandingkan dengan di 'boost' (dinaikkan) adalah karena dengan boosting, maka kita juga mem -boost noise di sinyal tersebut. Coba saja. Boost tiap frekuensi dan dengarkan hasilnya. Bila anda pikir sound nya bertambah enak, silahkan saja. Siapa tahu ? - Ian Waugh

Mixing

Hal pertama yang diperhatikan orang adalah penyanyi utama. Pastikan bahwa mereka terdengar baik dan cukup keras, baru kemudian kita mengolah gitar, keyboard, drum, dan sebagainya - Dave

Kabel speaker vs kabel instrumen

Kabel untuk speaker tidak baik digunakan sebagai kabel instrumen. Begitu pula sebaliknya. Karena kabel instrumen hanya mampu membawa sedikit tenaga (low power) dan ber-hambatan tinggi (high impedance / High Z). Sedangkan kabel speaker sebaliknya : high power dan hambatan rendah (low Z).
Bila anda menggunakan kabel instrumen sebagai kabel speaker, mungkin anda akan baik-baik saja di sinyal rendah. Pada sinyal tinggi, anda akan mengalami berbagai masalah dalam bentuk ampli mengalami panas berlebihan, speaker berbunyi distorsi (peak), atau kabel hangus.
Bila kita menggunakan kabel speaker untuk instrumen, maka bisa jadi anda akan mengalami noise karena induksi dari perlengkapan listrik di sekeliling (lighting, dan sebagainya). Mengapa demikian ? Karena kabel speaker hanya memiliki pelindung luar yang tipis, sedangkan isi kabel  dalamnya besar dan tebal. Induksi mudah masuk dan terbawa oleh kabel hingga berbunyi di speaker kita – www.fender.com

Total Harmonic Distortion (THD)

Total Harmonic Distortion adalah sebuah indikator di amplifier atau pre-amp tentang seberapa jauh penurunan kualitas suara terjadi. THD diukur dengan cara membandingkan output dengan input.
Suara terdiri dari berbagai frekuensi. Kualitas suara input (frekuensi) dapat mengalami penurunan setelah diproses oleh alat tersebut. Besar penurunan kualitas ini dinyatakan dengan angka THD. Misalnya THD 0.004 %, artinya kualitas suara menurun 0,004% dibandingkan aslinya.
Semakin kecil nilai THD, semakin bagus kualitas alat tersebut - www.stereos.about.com

Tipe-tipe Reverb

Ada beberapa tipe program reverb. Mari kita lihat lebih detail :
Tipe ROOM : reverb tipe ini adalah simulasi suara yang berbentuk ruangan. Simulasi suara ini mencerminkan ruangan yang lebih kecil dibandingkan tipe HALL.
Tipe HALL : tipe ini menghasilkan sound yang lebar, hangat, dan besar. Mencerminkan ruangan aula yang besar.
Tipe PLATE : tipe ini sangat sesuai untuk vokal. Pada jaman dahulu pembuatan reverb Plate dilakukan dengan cara mengirim sound ke sebuah plat metal yang akan memantulkannya kembali bolak balik. Suara vibrasi pantulan ini kemudian direkam kembali menjadi audio signal. Reverb ini bersifat cerah (bright) dan jernih (clean) sehingga cocok untuk vokal.
Tipe CHAMBER : dahulu kala, semua studio memiliki ruang pantul (echo chamber). Suara dikirimkan ke ruang pantul ini, kemudian direkam kembali. Suara pantulan inilah yang dinamakan reverb Chamber – www.emusictips.com

Pembicara Penting

Banyak pembicara terbiasa mendengar suara mereka lewat speaker dan menyesuaikan volume dan kualitas suara mereka sesuai apa yang mereka dengar. Mereka butuh speaker monitor yang baik agar percaya diri dengan suara mereka.
Suara monitor yang terlalu kecil akan menyebabkan pembicara mendekatkan diri ke mic atau berteriak. Bila monitor terlalu keras akan menyebabkan mereka menjauh dari mic dan berbicara lembut. Perhatikan bagaimana mereka memegang mic – bila terlalu jauh, kecilkan monitor. Bila terlalu dekat, keraskan monitor - Dr. Dale A. Robbins

Rasio Signal to Noise (S/N)

Rasio Signal to Noise (S/N) adalah jarak antara level sinyal dengan level dimana mulai terdengar noise. Besarnya S/N biasanya dinyatakan dalam dB (desibel).
Untuk mengetahuinya secara praktis (selain membaca manual alat) dapat kita gunakan cara berikut : Tanpa ada bunyi sinyal apapun, kita naikkan volume sampai kita mendengar adanya bunyi noise. Itulah nilai S/N dari alat yang kita operasikan.
Nilai S/N 30dB artinya ada 30dB sinyal dengan 0dB noise, dan juga berarti ada 31dB sinyal dengan 1dB noise, serta ada 50dB sinyal dengan 20dB noise, dst.
Semakin besar nilai S/N berarti semakin bebas alat tersebut dari noise. Alat dengan S/N 70dB lebih baik dari alat dengan nilai S/N 40dB. Alat pertama dapat menghasilkan bunyi yang bebas noise hingga 70dB, sedangkan alat kedua hanya mampu menghasilkan bunyi bebas noise 40dB saja.
Dengan mengetahui batas S/N, maka kita akan tahu sampai batas mana audio yang kita hasilkan bersih dari noise – Benjamin Soegiaman & JS

Setting compressor



Compressor adalah sebuah alat yang sangat berguna. Di live music, kompresor diguanakan untuk membatasi peak sinyal. Kompresor dapat meningkatkan dan membumbui suara, tetapi bila di set terlalu tinggi akan merusak suara. Ingat hal ini : Hanya gunakan kompresor bila dibutuhkan, jangan meng-kompres hanya karena kita memiliki kompresor yang bagus !
Berikut adalah beberapa tips tuntunan dalam menggunakan kompresor. Tidak setiap kasus cocok dengan tips ini, tetapi tips ini patut dicoba sebagai bahan dasar untuk melakukan perbaikan lebih jauh.
Kick Drum - ratio 8:1, attack di bawah 2ms, reduksi maksimum 10dB.
Snare Drum – ratio 3:1, auto attack release, threshold -10dB. Bila menginginkan suara yang dalam, gunakan ratio antara 4:1 - 6:1, attack 5-10ms, release sekitar 150ms, reduksi maksimum 10dB.
Elektrik Gitar – ada 3 ide yang patut dicoba : Ratio antara 3:1 – 5:1 dengan auto attack release dan reduksi 8-10dB. Ratio antara 4:1 - 10:1 dengan attack 10-50ms dan release 0,4 detik. Untuk menghasilkan sound yang kuat, coba ratio lebih tinggi dan release lebih cepat
Bass - ratio antara 4:1 - 8:1, attack 50ms, release time 0,4 seconds, reduksi 6-10dB.
Vokal – ratio antara 4:1 - 8:1, attack yang cepat, release 0,5 detik, reduksi 4-6dB.
Jangan terlalu gila-gilaan meng-kompres vokal ! - OldBarn Audio

Setting musik Hip-Hop

Seting compressor seperti apa yang dapat menghasilkan punch drum maksimum seperti yang dibutuhkan musik Hip-Hop dan House ?
Dalam banyak kasus Hip-Hop, ratio yang umum digunakan adalah 4:1 hingga 7:1. Ratio di atas 8:1 efektif untuk membatasi (limiting) bukan untuk kompresi. Para jagoan biasanya menggunakan reduksi antara 10 – 15 dB pada kick, snare, bass dan gitar.
Untuk membentuk sound kick drum yang ideal, kami umumnya menggunakan ratio 5:1 dengan threshold -12,4 dB. Sekali anda telah menemukan ratio dan threshold yang cocok, anda telah siap untuk memanaskan panggung dengan men-seting attack dan release yang sesuai - www.modernbeats.com

Jumat, 30 Maret 2012

Tips Operator Sound System

 Setelah sebelumnya kami telah share mengenai skema cek phase speaker,berikut tips seorang sound operator:

Tes Polarity tanpa Phase-Checker

Penting sekali bagi kita memastikan bahwa sambungan + dan – dari kabel speaker kita tidak terbalik sehingga speaker-speaker kita In-Phase satu sama lain. Gejalanya Out-Phase adalah nada-nada low / bas menghilang. Tetapi bila anda tidak yakin dan tidak memiliki alat PHASE-CHECKER, maka tes sambungan kabel speaker anda dengan cara berikut :
1. Putar CD lagu yang banyak mengandung nada low/bass. Keraskan speaker low (subwoofer) dan dengarkan bunyi basnya baik-baik.
2. Setelah itu kecilkan volume dan balik kabel speaker di salah satu speaker (Yang tadinya + kini menjadi -, yang tadinya – menjadi +). Besarkan kembali CD tersebut.
Sambungan kabel + dan – yang benar adalah yang menghasilkan bunyi low paling besar. Selamat mencoba – Kbapps.com

Headphone

Headphone berguna untuk tugas mixing, tetapi ingat, suara ruangan kita (ambiance) berbeda sedikit dengan apa yang kita dengar di headphone. Untuk mendapatkan mixing yang baik harus dilakukan tanpa headphone, yaitu dengan mendengar apa yang penonton dengar. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengatur suara dengan benar – Dr. Dale A. Robbins

SPL noise lingkungan kerja

Berikut adalah data SPL lingkungan (noise) untuk keperluan set-up sound system di lapangan :
- Batas pendengaran manusia 130 dB
- Obrolan manusia secara normal 40 - 60 dB
- Jalan raya yang sibuk dari jarak 10 meter 60 - 80 dB
- Televisi di rumah dari jarak 1 meter + 60 dB
- Ketukan palu dari jarak 1 meter + 100 dB
Agar terdengar jelas, sound kita harus ber SPL lebihi dari noise lingkungan di atas - wikipedia

Bunyi B, P dan T dalam rekaman

Dalam rekaman vokal, seringkali sang vokalis menimbulkan ledakan bunyi PLOSIVE tiap kali mengucapkan hurup B, P dan T. Hal ini juga kerap terjadi walaupun saya sudah menggunakan windscreen.
Untuk mengatasi ini, saya sering menggunakan sebatang pinsil dan meletakkannya di antara bibir vokalis dan mic waktu rekaman. Percaya atau tidak, cara ini sangat ampuh - AJ studio 15

Tuning ruangan

Salah satu hal penting dalam pembuatan studio musik adalah tuning ruangan agar berespons flat. Menggunakan EQ untuk tuning ruangan studio tidak disarankan, karena bunyi di tiap posisi dalam ruangan berbeda-beda.
Penggunaan absorber (penyerap) dan diffuser (pemecah pantulan) akan menolong lebih baik dalam tuning ruangan. Absorber dan diffuser juga dapat menolong mengurangi bunyi pantulan reverb.
Apapun bentuk ruangannya, maka tips berikut dapat digunakan :
Coba tepuk tangan 1 kali di berbagai posisi dalam ruangan, dengarkan apakah ada bunyi tertentu tetap tinggal setelah tepukan berhenti. Bila nada menonjol tersebut adalah nada high / mid, maka gunakan absorber tipis seperti foam atau fiberglass. Letakkan bahan tersebut di berbagai tempat agar bunyi high / mid tersebut berkurang Penggunaan diffuser berbentuk sirip atau petak-petak juga dapat mengurangi bunyi high-mid ini.
Selalu tempatkan bass-trap di sudut-sudut ruangan dan siku atap. Menggunakan karpet atau alas-telur tanpa bass-trap akan membuat ruangan anda menjadi mati (tanpa high-mid) tetapi sekaligus juga boomy – Ethan Winner

Musisi bandel

Banyak panggung live-music beruntung mendapatkan musisi berbakat di panggungnya. Tetapi kadangkala ada beberapa pemusik yang merasa perlu bermain keras. Masalah ini makin menjadi-jadi apabila pemusik tersebut dapat mengontrol sendiri volumenya melalui amplinya. Operator sound akan sulit sekali mendapatkan mix yang baik bila pemusik ini menaikkan volumenya sehingga menutupi yang lain. Meminta pemusik tersebut mengecilkan suaranya biasanya tidak ampuh. Suara akan mengecil sementara, lalu kemudian membesar lagi.
Untuk mengatasi hal ini, maka jelaskan pada musisi tersebut bahwa anda sangat ingin agar hadirin mendapat sound terbaik yang enak dan nyaman. Minta pemusik tersebut untuk mempercayai anda. Sebagai langkah kedua, rekam penampilan mereka dengan sebuah mic atau handycam, lalu saksikan bersama pemusik tersebut. Rekaman ini akan menjadi bukti nyata bahwa pemusik tersebut terlalu keras ! – SoundAudioSystem

Membuat ruangan bersuara indah

Hanya ada satu hal yang membuat ruangan bersuara indah : REVERB. Reverb yang memantulkan seluruh frekuensi secara merata dalam jumlah yang cukup akan dapat membuat ruangan bersuara indah. Bila reverb terlalu panjang, maka kejelasan suara akan berkurang.
Mendesain ruangan dengan baik jauh lebih murah dibandingkan memperbaikinya kemudian. Dalam membuat ruangan yang baik soundnya, ada 3 hal yang harus diperhatikan :
1. Gelombang bas harus dapat terbentuk sempurna. (Frekuensi 20 Hz memerlukan jarak min. 17,5 meter baru terbentuk sempurna). Ruangan kecil sebaiknya memiliki atap yang tinggi, sehingga gelombang bas dapat berjalan lengkap dan terbentuk sempurna.
2. Dimensi ruangan tidak boleh kelipatan angka yang sama. Misalnya panjang 6 meter, lebar 12 meter, dengan tinggi 3 meter. Dimensi ini akan menimbulkan masalah serius dengan munculnya frekuensi tertentu yang dapat menyebabkan feedback.
3. Tidak ada (atau seminimal mungkin) dinding paralel atau atap paralel. Kemiringan 12 derajat akan sangat menolong menghilangkan terlalu banyak pantulan, sehingga feedback dapat dihindari.
Setelah itu semua selesai dan ruangan masih memantulkan terlalu banyak echo, penggunaan panel ABSORPTION dan panel DIFFUSION akan sangat menolong. Bantuan ahli akustik diperlukan dalam hal ini – disadur dari Matt PCMus

Pertempuran di panggung

Di panggung live, kadang-kadang pemusik mengeluh : "sulit sekali memonitor suara instrumen saya di panggung ini".
Kesulitan ini terjadi karena panggung biasanya hingar-bingar. Keadaan hingar-bingar terjadi  karena semua adu keras dengan memperbesar bunyi ampli masing-masing. Sebaiknya tiap ampli tidak terlalu keras tetapi pemusiknya tetap dapat memonitor bunyinya dengan baik. Untuk mengatasinya coba lakukan hal-hal berikut :
1. Pertama-tama, pindahkan arah hadap masing-masing ampli / monitor. Contoh : Ampli gitar hadap kiri, ampli keyboard agak mendongak hadap kanan, dsb. Tentunya tetap menghadap ke pemain terkait.
2. Coba tonjolkan suara instrumen pemusik di monitor nya masing-masing. Misalnya di monitor pemain gitar, kecilkan bunyi instrumen lain yang di monitor tersebut sehingga suara gitarnya menjadi menonjol. Jadi pemain gitar mendengar suara gitar nya melalui 2 speaker : amplinya dan monitornya. Setelah itu, minta pemain gitar tersebut mengecilkan amplinya. Otomatis maka bunyi gitar di atas panggung akan menjadi kecil dan fokus hanya ke pemain gitar saja. Hal ini akan mengurangi 'hingar bingar' panggung.
3. Perhatikan cara bermain para pemusik di panggung. Jika kita mendengar bahwa suara gitar menutupi suara keyboard (atau sebaliknya), maka coba minta para pemusik untuk main di oktaf yang berbeda (gitar oktaf yang lebih tinggi, keyboard oktaf middle, bas oktaf rendah).
4. Bila kita merasa suara drum terlalu keras, coba perkecil suara di monitor drum. Biasanya karena monitor drum  terlalu keras maka pemain drum main lebih keras. Hal yang sama juga berlaku di monitor instrumen lain.
5. Bila pertempuran antara alat musik masih tetap seru di panggung, coba bagi frekuensi suara semua amplifier di panggung. Gitar disetel agak high dengan mid dan low dikurangi. Bas mengurangi high dan mid nya. Keyboard mengurangi high dan low. Jadi masing-masing ampli memiliki jatah frekuensi masing-masing. Tentu sebelumnya dengan berdiskusi dengan para pemusik tersebut.
Insya Allah tidak terjadi pertempuran suara lagi  - JS gims

Mono is good !!

Jangan terlalu kreatif menciptakan mixing stereo dalam live-show. Anda mungkin menikmatinya dari belakang mixer, tetapi sedikit sekali penonton yang berada dalam posisi tepat untuk menikmati stereo-image yang anda ciptakan. Faktanya adalah penonton di sisi kiri mengalami kesulitan mendengar suara yang di pan ke kanan. Begitu juga sebaliknya. Karena itu, tetap gunakan simpel mono-mix - Robin Stephenson

Ruangan dengan banyak pantulan

Ruangan dengan banyak reverb (pantulan suara) adalah kutukan. Sound intelligibility (kejelasan dan kejernihan suara) akan hilang dalam ruangan seperti ini.
Dalam menghadapi ruangan seperti ini, ingat Golden Rule “Kejelasan suara akan meningkat bila suara datang dari satu sumber saja”. Rule ini dikembangkan dari teori tentang Comb Filtering (phase cancellation dari pantulan-pantulan suara).
Menempatkan speaker di satu titik akan sangat menolong menghindari hal ini. Selain itu feedback mic juga akan berkurang. Coba saja - Phaenelagh Burnett LENARD AUDIO

Peak

Kalau kita tidak memiliki Peak / Clipping Meter di sistem sound kita, coba tutup lubang telinga anda dengan jari, lalu dekatkan kepala anda sedekat mungkin dengan speaker. Ini akan menolong kita untuk mendengarkan bunyi peak / clipping yang tak terdengar. Saya mendapati horn saya peak / clipping dengan cara ini. - Brandon Arender

Berurusan dengan Klien

Bila kita harus menangani sound dari samping panggung, adalah ide bagus untuk bertanya pada seseorang di penonton tentang sound yang kita hasilkan. Pastikan orang yang anda tanya dapat anda percaya (contoh : jangan bertanya pada lansia yang pendengarannya sudah pasti menurun !). Adalah lebih baik bila kita bertanya pada panitia penyelenggara. Lakukan perbaikan sesuai sarannya, tapi seperlunya saja jangan terlalu drastis juga. Bagaimana pun juga, bisnis mereka dipengaruhi oleh volume suara kita - Scott H dari PA System

Lindungi telinga Anda

Alat yang paling penting untuk Operator Sound adalah telinga. Bila telinga mengalami kerusakan, maka hasil kerja kita tidak akan optimal.
Pastikan agar melindungi telinga anda dengan mengawasi agar kita menghindari bunyi diatas 130 dB secara berlebihan.
Untuk mengetahui keadaan telinga kita, dapat dilakukan tes Audiometry. Laboratorium Klinik Umum seperti HiLab di beberapa kota dapat melakukan hal ini dengan biaya terjangkau. Dengan tes Audiometry, maka kita dapat mengetahui kepekaan telinga kita terhadap frekuensi suara yang berbeda-beda.
Secara umum, kita dapat mengetahui keberadaan telinga kita dengan tes WHO berikut :
- Telinga baik = Mampu mendengar orang berbisik
- Telinga agak rusak = Hanya mampu mendengar dan mengulang kata-kata yang diucapkan secara normal dari jarak 1 meter
- Telinga agak butuh alat bantu dengar = Hanya mampu mendengar dan mengulang kata-kata yang diucapkan dengan suara dikeraskan dari jarak 1 meter.
- Telinga harus dibantu alat bantu dengar = Hanya mampu mendengar dan mengulang kata-kata yang diucapkan dengan suara berteriak dari jarak 1 meter - JS

Feedback dari Subwoofer

Menghindari feedback adalah tugas utama operator sound live. Agar resiko feedback dari subwoofer berkurang, maka suara vokal tidak boleh ada di subwoofer.
Caranya mudah : pasang CD yang ada suara vokalnya, lalu hidupkan hanya subwoofer tersebut. Set Crossover sub hingga tidak ada lagi bunyi vokal penyanyi di situ – Benjamin Soegiaman

Rabu, 28 Maret 2012

Skema Cek Phase Speaker

Jika anda seoran sound engenering atau seorang sound operator pasti mengerti akibatnya jika pemasangan polaritas speaker dalam perakitan sound system terbalik.Tapi bagi orang awam atau pemula hal tersebut adalah biasa,wajar dan tidak mempengaruhi kwalitas suara.Terus gimana cara ceknya jika terbalikpun masih bersuara?Dalam permasalahan kali ini ada solusinya yaitu menggunakan alat yang bernama cek phase.harga ini murah bagi sound engenering yang besar,tapi bagi sound engenering kecil(tingkat kampung) ini cukup menguras kantong.
Nah......dalam kesempatatan kali ini kami dari tim DELTA SHARE akan me share gambar skema dari check phase tersebut yang kami peroleh dari salah satu link download.Jadi untuk para sound engenering kecil gak perlu khawatir mengenai hal tersebut,anda hanya perlu sedikit berkreasi....
berikut gambarnya:


Bila gambar yang kami share tidak jelas agan bisa download gambar dan manual book dalam bentuk pdf disini.

Akibat dari terbaliknya phase dari pemasangan speaker dapat di baca di postingan berikutnya dengan judul Tips Sound Operator.

Postingan sebelumnya: corel portable x5




Senin, 26 Maret 2012

Corel X5 Portable

Corel draw adalah salh satu sofware grapic yang sangat terkenal.Sofware yang digunakan untuk mendesain atau menggambar ini digunakan oleh banyak orang.CorelDraw memang sangat digemari oleh kalangan Desainer Grafis, tertutama anak Multimedia nih, pastinya akan berburu CorelDraw donk, hehe. CorelDraw ini memiliki banyak sekali Fungsi, seperti membuat Vektor, Logo Perusahaan, Desain T-Shirt, dan masih banyak lagi.walupun Corel draw X5 ini udah keuar yang full crack & full Patch tapi dalam kesempatan kali ini Kami akan share Corel X5 Portable.Jika ditanya "kenapa?"karena mempertimbangkan kepraktisan dan memori sofware ini.Corel X5 ini hanya memakan memori kurang lebih 200 Mb,jadi jika ingin menggunakan sofware ini tidak perlu menginstal.Untuk mendapatkan sofware ini bisa download di:
1. Corel X5 part 1
2. Corel X5 part 2

Selamat mencoba!!!
NB:Bila ada kerusakan link bisa di laporkan di bowo_mpx@yahoo.com




Skema Audio Compressor Bagian 3

Kali ini masih seputar audio compressor,dalam postingan ini kami beri judul audio compressor bagian 3.Gambar merupakan project dari Dan Armstrong/Mods oleh Mark Hammer/Layout oleh Big Louis.
Efek compressor modifikasi yang disertai pengaturan compression/gain, level peninggi output dan kompensasi brightness atau kecerahan suara.






Daftar komponen:
Resistor
R1 82k
R2 4m7
R3 470k
R4 2k4
R5 470k
R6 390k
R7 470k
R8 6k8
R9 220k
R10 100k
R11 1k5
R12 10k

Capasitor:
C1 47n
C2 47n
C3 2n2
C4 4u7
C5 4u7
C6 4u7
C7 4u7
C8 2u2
C9 4u7
C10 47p
C11 680p
C12 10n

Potensio:
LEVEL 10k
GAIN 10k
BIAS 10k
BRIGHT 10k

Dioda:
D1 1N4148
IC1 4558
J1 Jumper
J2 Jumper
J3 Jumper
Fet:
Q1 2N5457
Q2 2N5457

LIHAT JUGA:
Sekema Audio Compressor bagian  1
Sekema Audio Compressor bagian  2
Sekema Audio Compressor bagian  3
Sekema Audio Compressor bagian  4

Minggu, 25 Maret 2012

skema UTP Kabel Tester

Kabel Tester

Rangkaian kabel tester dengan LED terpisah akan menunjukkan sirkuit terbuka, arus pendek, pembalikan, kesalahan bumi, kontinuitas dan semua dengan empat IC. Sirkuit yang terdiri dari pemancar dan penerima, kabel yang diuji menghubungkan keduanya. Pemancar adalah tidak lebih dari "LED chaser" IC 4011 adalah kabel sebagai astabil dan clocks pembagi dekade 4017 counter. The 4017 diatur sehingga pada denyut 9, penghitungan ulang. Setiap LED akan menyala secara berurutan dari LED 1 sampai LED 8 lalu kembali ke LED 1 dll Sebagai 4017 telah membatasi kemampuan mengemudi, maka output setiap buffered oleh 4050. Hal ini memberikan dorongan saat ini cukup untuk kabel panjang dan pemancar dan penerima LED. Penerima hanya 8 LED dengan kawat umum.

Rangkaian Kabel testerSkema Rangkaian Kabel (lan) tester
Menjepit IC 4017


Dengan kabel yang baik dan semua kabel terhubung maka LED 1 akan menyala pada kedua ujung kabel, diikuti secara berurutan oleh LED 2, 3, 4 dll untuk LED 8, urutan kemudian mengulangi. Jika kabel kawat 4 digunakan, harus dihubungkan menggunakan umum. Urutan akan mengulangi 1,2,3,4 LED dengan penundaan sebagai 4 output yang tidak digunakan adalah melangkah melalui. Untuk memeriksa kesalahan kontak bumi, probe berlabel "untuk koneksi bumi" akan secara fisik terhubung ke bumi lokal. Sebuah kawat yang pembumian akan redup atau memadamkan lampu LED di kedua ujung kabel. LED tidak menyalakan pada penerima, menunjukkan sirkuit yang rusak atau terbuka.

Urutan LED tentu saja melangkah, seperti yang Anda tahu pemancar "pola" itu adalah mudah untuk mengatakan keadaan kabel dengan melihat pola penerima. Kondisi bumi hanya akan muncul jika kontak ke bumi kurang dari 1000 ohm, metode waktu yang lebih baik tapi lebih memakan bumi untuk kesalahan adalah dengan menggunakan meter pada kisaran Megaohms.

Sabtu, 24 Maret 2012

Rangkaian Audio Compressor bagian 2




Part list:
R1, R3 - 10k
R2 - 1k
R4, R5 - 1M
R6 - 18k
R7, R8, R15-R17, R19 - 33k
R9 - 1M5
R10, R12, R14, R18 - 470R
R11 - 270R
R20, R23, R25 - trimmer 5k
R21 - trimmer 5M
R22 - trimmer 1k
R24 - trimmer 500R
C1 - 4n7 (EU) or 6n8 (USA), plastic
C2 - 470n plastic
C3 - 4n7 plastic
C4 - 330n plastic
C5, C7, C8, C12 - 10n ceramic
C6 - 22n ceramic
C9 - 330p ceramic
C10 - 470p ceramic
C11 - 82p ceramic
C13 - 10u/25V tantalum
C14 - 470u/25V electrolytic
C15, C16 - 220u/10V electrolytic
U1 - TLC272
U2 - 78L05
Q1 - BC557B
Q2 - BF245C
D1, D2 - Red!!! LED diode 5 mm, medium luminance (eg. 200 mcd)
J2 - jumper




Jumat, 23 Maret 2012

skema Audio Compressor

Gambar.5
Gambar 4 menunjukkan rangkaian untuk kompresor sederhana dengan ambang tetap, respon amplitudo yang ditunjukkan pada Gambar 5.

OP1 dalam hubungannya dengan R2 membentuk shunt attenuator yang bertindak sebagai elemen kontrol keuntungan. Output buffer oleh IC1 untuk mencegah efek loading. Output dari IC1 adalah setengah gelombang dikoreksi oleh D1 dan dihaluskan oleh R3 dan C2, dan kemudian diumpankan ke basis dari transistor Q1 gain tinggi. Begitu tingkat output sirkuit mulai melebihi Ambang ditetapkan oleh pergantian pada tegangan D1 dan Q1, Q1 akan mulai melakukan, menyalakan OP1 yang akan mengurangi tingkat output.

Dengan nilai yang ditampilkan pengurangan keuntungan dimulai pada Threshold dari -10 dBu. Ini dapat diubah dengan mengatur R1 (nilai yang lebih kecil - Threshold> lebih rendah) yang langsung menambah jumlah yang tepat make up gain sekitar IC1 pada saat yang sama. Untuk Ambang batas lebih besar dari 0 dB, dioda zener tegangan rendah dapat ditambahkan secara seri dengan D1 seperti yang ditunjukkan. Rasio diatur oleh karakteristik coupler dan R5, dan dengan nilai yang ditampilkan adalah sekitar 3:1. Arus mengalir melalui LED dari OP1 juga menerangi LD1, untuk menunjukkan bahwa pengurangan gain yang terjadi. R3 dan C2 menentukan waktu Attack, dan (R3 + R4) dan C2 rilis, dan perlu ditetapkan untuk aplikasi tertentu.

Rangkaian akan lari pasokan pemecahan + / -6 untuk + /-15V, yang memungkinkan tingkat sinyal input maksimum hingga +20 dBu RMS. IC1 dapat berupa penguat kebisingan / distorsi rendah operasional, selama ia memiliki kemampuan drive output yang cukup untuk mengisi C2 tanpa distorsi. Sinyal input harus berasal dari sumber dengan DC yang sangat rendah offset, karena ini akan dimodulasi oleh perubahan keuntungan, sehingga menimbulkan bunyi "benturan". Jika ragu, menambahkan kapasitor kopling ke input. Sebuah coupler NSL-32 yang dipilih digunakan, memberikan performa sangat baik, dengan distorsi pada -12 masukan dBu biasanya kurang dari 0,005% tanpa pengurangan keuntungan terjadi. Distorsi sementara mengompresi adalah fungsi dari frekuensi input, waktu konstan C2/R4 dan jumlah pengurangan gain, dan biasanya lebih baik dari 0,01% pada 1kHz / 6 dB. Sebuah versi dinilai dari NSL-32 digunakan untuk alasan pengulangan di sirkuit. Tidak seperti rangkaian limiter, tidak ada banyak keuntungan loop untuk linearize respon. Dengan NE5532 untuk IC1, kebisingan output yang lebih baik dari -99 dBu.

klik gambar untuk memperbesar
Gambar 6 menunjukkan skema untuk rangkaian kompresor yang lebih komprehensif, yang menawarkan kontrol atas keuntungan Threshold, Ratio, Attack, Release dan Makeup. Pada dasarnya rangkaian bekerja dengan cara yang mirip dengan rangkaian limiter, kecuali bahwa ambang komparator diatur pada tingkat rendah (= -20 dBu) dan Threshold sebelumnya kontrol VR1 melemahkan sinyal diperbaiki untuk mengubah ambang efektif. Umpan balik dari sumber lokal Q1 ke komparator melalui VR2 dan R2 memungkinkan penyesuaian rasio 2:01-7:01 sekitar, bukan rasio 100:1 dari limiter yang dicapai dengan hanya memiliki umpan balik frekuensi rendah melalui aksi optocoupler . Kisaran ambang -20 sampai +10 dBu dBu ditunjukkan pada Gambar 7 dan rasio pada Threshold dari 0 dBu pada Gambar 8.

Waktu serangan adalah variabel dari ~ 1 msec untuk 20 msec melalui VR3, dan waktu rilis dari 100 msec untuk 1 detik melalui VR4. Tahap keuntungan variabel sekitar IC2B menyediakan dari 0 .... +20 dB Gain Makeup. Daripada hanya memiliki menunjukkan LED secara seri dengan optocoupler, cermin arus dikonfigurasi sekitar Q2, 3, dan R17 22 menghasilkan tegangan tanah direferensikan sebanding dengan arus yang mengalir melalui coupler LED. Hal ini dapat digunakan untuk menggerakkan satu meter (baik bargraph LED, atau jika Anda ingin "retro" lihat, meter kumparan bergerak) untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang berapa banyak pengurangan gain yang terjadi. Di sirkuit ini coupler NSL-32SR3S dinilai digunakan, dengan 6 dB pra-attenuator untuk mengurangi distorsi. Hal ini mengakibatkan khas + THD angka U dari <0,003% pada +6 dBu I / P dan kompresi tidak, dan 0,03% pada +10 dB dan 3 dB kompresi (tergantung pada set kali Attack dan Release). Output suara dengan 0 dB adalah make up gain <-106 dBu.


contoh rangkaian lain:


LIHAT JUGA:
Sekema Audio Compressor bagian  1
Sekema Audio Compressor bagian  2
Sekema Audio Compressor bagian  3
Sekema Audio Compressor bagian  4

Skema Audio Distributor

Kit audio distributor adalah rangkaian yang mampu menditribusikan sinyal audio stereo (2 kanal), menjadi 3 kanal stereo, untuk distribusikan ke 3 buah power amplifier stereo secara full stereo, full power, dan rangkaian ini mempunyai keistimewaan:
  • Menjaga bidang dinamika audionya tetap tinggi
  • Dapat mempertahankan desah agar tetap rendah
  • Dapat meningkatkan kemampunan power audio anda dari gangguan sinyal audio liar, agar gelombang      radio tidak masuk ke power anda.
  • Dapat menjadikan reproduksi musik yang gesit
  • Dapat memantapkan power audio
  • Mampu mengubah reproduksi musik yang loyo, kusam menjadi lebih gesit,dan mantap.
  • Dengan dilengkapi kontrol gain (VR 100k), untuk menyesuaiankan level dari output
  • Power supply simetris :+/- 15V DC
Berikut ini skema dasar PCB 3 Way Stereo Distributor (stereo):




Kamis, 22 Maret 2012

Converter Video Audio dan Image

Beberapa waktu yang lalu ada yang tanya"kenapa file video yang aku download dari youtube gak bisa di bukak di video player?"ada juga yang tanya:mas, gimana caranya mengambil musiknya saja dari video klip?dalam kesempatan posting yang lalu telah di share macam macam file,maka dari itu kali ini akan kami share cara merubah/convert file itu.walaupun diinternet telah di share cara cara dan berbagai macam software yang canggih - anggih,tapi alat atau software yang kami pakai ini sangatlah bagus dan mudah penggunaannya.
 
Cara:
1.Buka Format factori jika belum punya bisa download di sini.
2.Setelah itu bukak Format factori
3.Pilih salah satu file tujuan convert maka akan muncul layar baru
4.Kemudian kik Add file kemudian pilih satu atau beberapa file-klik ok
5.Selanjutnya klik star dan tunggu proses converting selesai
6.Jika sudah selesai bukak hasil convertan di my document-FF Out.
7.selesai

Selamat mencoba........................................

Rabu, 21 Maret 2012

Skema FBT Tester /Lops Tester

Lops/Fbt Tester adalah alat untuk mengetes Flayback dari monitor atau televisi.Selain itu alat ini juga dapat digunakan sebagai smps trafo tester dan juga tester defleksi yoke.rangkaian ini menggunakan ic 4015 dan Lm 393,dengan suplai tegangan 6volt atau 4 bateray AA.berikut gambar sekemanya:
Berikut gambar Lay outnya:

Tampak Jadi:

Bagi saudara yang ingin download lengkap artikel plus gambar bisa download disini dalam bentul file pdf.
Jika agan ingin buat pcbnya,kami udah gambar dalam bentuk pcb bisa di DOWNLOAD disini

Selamat mencoba..... ditunggu reviewnya di comen bawah sini!!!!!

Jenis file

Banyak sekali jenis jenis file baik dari audio,Video,Image/gambar,program dsb,tapi dalam kesempatan kali ini kami akan share jenis file dari cabang multimedia saja.....

A.Audio
dari cabang ini terdapat beberapa file:
1.Mp3
2.Wma
3.Acc
4.Mmf

5.Amr
6.Cda
dsb


B.Video
Berikutnya dari Video:
1.Mpg
2.Mp4
3.3gp
4.Flv
5.Wmv
6.Aob
dsb

C.Gambar/Image
Jenis-jenisnya:
1.Jpg
2.Gif
3.Png
4.Ico
5.Bmp
6.Tif

Sebenarnya masih ada jenis file dari cabang-cabang yang lain seperti office(word/doc,excel...dll) dari progarm,mobile etc.

Senin, 19 Maret 2012

Power BTL

Bagi anada yang suka otak atik elektronika,ingin power amplifier anda yang setereo dibuat mono tanpa merubah rangkaian inti power amplifier anda,berikut rangkaiannya:

Audio amplifier beroperasi baik dalam konfigurasi ("normal") BTL (bridge) atau tunggal berakhir. Dalam setup tunggal berakhir, memimpin keluaran pergi ke "panas" atau "+" sisi beban (speaker atau pembicara kotak karena kita berbicara audio) dan "-" atau "negatif" sisi beban terkait ke landasan bersama dibagi dengan amplifier. Dalam konfigurasi BTL, satu amp terhubung ke sisi "+" dari pembicara (beban) dan amp kedua dihubungkan ke - sisi beban "". Untuk bekerja, sinyal output dari penguat kedua harus menjadi "cermin gambar" (identik dalam segala hal, tetapi 180 derajat keluar dari fase) dari output dari amp pertama. Konfigurasi BTL ini paling sering terlihat pada tegangan rendah, baterai bertenaga aplikasi (seperti ponsel atau "walkman" tape jenis pribadi atau cd pemain dll) atau dalam aplikasi otomotif selama sekitar 10 watt per channel.Dalam konfigurasi BTL, amp setiap drive setengah impedansi beban. Dengan sinyal yang keluar dari fase, ayunan tegangan beban tampaknya dua kali lipat, dan dengan amp masing-masing mengemudi setengah impedansi arus dua kali lipat. Dalam teori pasangan dijembatani akan menghasilkan 4 kali daya ke beban yang baik amp bertindak sendiri bisa menyediakan. Dalam kenyataannya jarang bekerja dengan baik.Ini merupakan rangkaian power amplifier dari sistem BTL, yang terdiri dari sebuah chip op-amp pertama yang output sinyal output memiliki fase yang sama sebagai masukan sinyal input ke terminal masukan sinyal, penguat operasional kedua yang output sinyal output memiliki fase berlawanan terhadap sinyal masukan, pembagi tegangan yang menghasilkan tegangan titik tengah dari sinyal input, resistor pertama dihubungkan antara terminal output dan input terminal fase negatif dari penguat operasional pertama, kedua dan ketiga resistor dihubungkan secara seri antara negatif fase terminal input dari penguat operasional pertama dan kedua, keempat resistor dihubungkan antara terminal output dan input terminal fase negatif dari penguat operasional kedua, dan sebuah konverter impedansi dihubungkan antara node tegangan titik tengah dari pembagi tegangan dan serangkaian-koneksi simpul dari resistor kedua dan ketiga. (Akhir abstrak)



 

 Daftar Componet:
R1, R2,R3, R4, R6..................... 10kOhm.
R3............................................. 20kOhm.
C1, C2, C3, C4........................... 10µF.
Catu daya (VCC) ±12 V.

Jika menggunakan R utk power ocl: