tag:blogger.com,1999:blog-5791580534009375302024-03-14T06:16:26.866-07:00DELTA shareDigital Elektro dan Multimediasi bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.comBlogger70125tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-87057672110079255352012-04-29T08:38:00.000-07:002012-05-12T07:23:03.938-07:00Audio Compressor bagian 4<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzAsdCAFq-JTPX_xNs7J2AfiEPfZSJAETc46MTVPp_gOQd6DKt9uZ_wdkAOlJeiLKSbj0CBdulTeFT46TKhuot3W0WFdsT0O0fRu9v5nNfXO5jR2VYaJVPK-jmtW8lG-_3yxNS_1WszA4/s1600/skema+audio+compressor.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
Berikut skema audio compressor bagian 4.dalam skema kali ini terdapat banyak sekali persaman pengontrol dengan versi asli atau build upnya:<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzAsdCAFq-JTPX_xNs7J2AfiEPfZSJAETc46MTVPp_gOQd6DKt9uZ_wdkAOlJeiLKSbj0CBdulTeFT46TKhuot3W0WFdsT0O0fRu9v5nNfXO5jR2VYaJVPK-jmtW8lG-_3yxNS_1WszA4/s1600/skema+audio+compressor.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzAsdCAFq-JTPX_xNs7J2AfiEPfZSJAETc46MTVPp_gOQd6DKt9uZ_wdkAOlJeiLKSbj0CBdulTeFT46TKhuot3W0WFdsT0O0fRu9v5nNfXO5jR2VYaJVPK-jmtW8lG-_3yxNS_1WszA4/s1600/skema+audio+compressor.jpg" /></a><br />
<b>Atau yang ini:</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr_JeeIVuIBAAJ9tzjBeg_JQw4KGcsJcseVBpUJR6L2NqZdZ4FhbYLbViVW3oFpMY3DbGzbKb_qSxOTMUiBZbl3QX3mGyj06iKA4huN0Gxrpc4eWLd6sBVkiXGFMPdvkdE5_Vc8N29IsQ/s1600/comp+opamp.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr_JeeIVuIBAAJ9tzjBeg_JQw4KGcsJcseVBpUJR6L2NqZdZ4FhbYLbViVW3oFpMY3DbGzbKb_qSxOTMUiBZbl3QX3mGyj06iKA4huN0Gxrpc4eWLd6sBVkiXGFMPdvkdE5_Vc8N29IsQ/s1600/comp+opamp.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
bagi yang udah buat minta reviewnya ya.......<br />
<br />
<b style="color: #3d85c6;">LIHAT JUGA: </b><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/03/rangkaian-audio-compressor.html">Sekema Audio Compressor bagian 1</a><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/03/rangkaian-audio-compressor-bagian-2.html">Sekema Audio Compressor bagian 2</a><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/03/skema-audio-compressor-bagian-3.html">Sekema Audio Compressor bagian 3</a><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/04/audio-compressor-bagian-4.html">Sekema Audio Compressor bagian 4 </a>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-8184952732332431752012-04-28T05:42:00.000-07:002012-04-28T05:43:21.649-07:00Cara Merubah tabung monitor komputer Menjadi TV<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
Sekarang harga second monitor komputer sudah
sangat murah. Tidak sampai 200 ribut rupiah kita sudah bisa membawa monitor
komputer bekas. Bagi anda yang sudah bosan menggunakan tabung monitor dan
mungkin sudah beralih ke LCD, jangan membuang monitor tabung anda, karena
monitor tabung anda bisa dimodifikasi untuk dijadikan TV dan tentunya bisa anda
gunakan sebagai media hiburan yang bisa anda letakan dikamar tidur anda.<br />
Tetapi sebelumnya ada beberapa hal yang perlu di
ubah terlebih dahulu. Tip\'s tentang Cara merubah konfigurasi dari CRT yoke
monitor agar dapat di gunakan bersama dengan mesin pesawat TV. Mengapa harus di
rubah dahulu? Karena nilai resistansi yoke horisontal monitor adalah sangat
rendah (mulai 0,2 ohm β 0,6 ohm) terhadap nilai yang boleh di bebankan kepada
sebuah rangkaian defleksi horisontal sebuah pesawat TV (0,6 ohm β 1,8 ohm).
Akibatnya beban Transistor Horisontal adalah menjadi amat berat hingga dapat
menyebabkan kerusakan secara langsung. Kali ini saya mencoba memberikan sedikit
informasi tentang bagaimana cara merubahnya.<br />
Cara Menggunakan Tabung Monitor Untuk TV :<br />
Yang perlu anda persiapkan adalah :<br />
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">CRT monitor lengkap dengan yoke.</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Modul mesin pesawat TV yg mempunyai fasilitas
pinchussion untuk model 21? lebih.</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Trafo yoke \'wansonic\' ( untuk yoke monitor SVGA atau
monitor Flat )</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Electronic tool (solder,timah dll).</li>
</ol>
Pertama yang perlu anda kerjakan adalah,
memperhatikan susunan perkabelan dari bagian horisontal yoke, biasanya ada
rangkaian tambahan di bagian yoke monitor (rangkaian konvergensi dynamic dan
rangkaian pincushion)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9mqpCI_yxCtFVg9nAL_kfsjYR175ayxYD7-m399d4D2DCp4rs-PrsxaHPqwh1_ii10dgHR7fNzYv9yeB3D3EInHrHTD2oreamDnWe30z3_LlqROMUrlOBQmfoJgqnJhWYgyHIwx-s_t8/s1600/YOKE+AWAL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9mqpCI_yxCtFVg9nAL_kfsjYR175ayxYD7-m399d4D2DCp4rs-PrsxaHPqwh1_ii10dgHR7fNzYv9yeB3D3EInHrHTD2oreamDnWe30z3_LlqROMUrlOBQmfoJgqnJhWYgyHIwx-s_t8/s320/YOKE+AWAL.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdSBugFPNZbB6sYeqsMczQsj_vqWv2ErUgUzTXS1ubzbdEEG-NbG5agE_KnUtgX7xPyCq6o0PR3cqshQBrI1iP-wd7QN9hDKjl4aV-v__S03SqzTLSCV0_npMi2lAsEKOMSNHZirLQN68/s1600/YOKEMODIF.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<br />
Rubah susunan bagian horisontal ini yang awalnya
di susun secara pararel menjadi susunan seri. Dengan cara lepaskan semua titik
sambung pada masing-masing terminal horisontal yoke ( bagian vertikal tak perlu
di rubah ). Buang / putuskan semua perkabelan dari rangkaian tambahan
(pincushion) tersebut, ambil ujung-ujung kabel spool inti dari gulungan
horisontal. Dan anda akan mendapatkan empat buah ujung line/kabel dari bagian
horisontal ini, dua di kiri dan dua di kanan. Ukur dengan avo meter untuk
menandakan masing masing gulungan (gulungan A dan gulungan B).<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdSBugFPNZbB6sYeqsMczQsj_vqWv2ErUgUzTXS1ubzbdEEG-NbG5agE_KnUtgX7xPyCq6o0PR3cqshQBrI1iP-wd7QN9hDKjl4aV-v__S03SqzTLSCV0_npMi2lAsEKOMSNHZirLQN68/s1600/YOKEMODIF.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdSBugFPNZbB6sYeqsMczQsj_vqWv2ErUgUzTXS1ubzbdEEG-NbG5agE_KnUtgX7xPyCq6o0PR3cqshQBrI1iP-wd7QN9hDKjl4aV-v__S03SqzTLSCV0_npMi2lAsEKOMSNHZirLQN68/s320/YOKEMODIF.jpg" width="320" /></a> </div>
Sambungkan salah satu ujung dari gulungan A
sebelah kiri ke ujung dari gulungan B sebelah kanan. Dan sisa dari dua ujung
yang tidak disambung adalah titik untuk terminal yang akan kita gunakan
selanjutnya. Proses pertama selesai, berikutnya segera anda ukur nilai
resistansi dari horisontal yoke yg telah kita rubah ini, apakah sudah cukup
sampai kisaran antara 0,6 β 1,8 ohm dengan avo meter presisi (akurat ::
disarankan dengan AVO meter digital). Jika sudah cukup, perangkat CRT siap di
gunakan.<br />
Beberapa syarat yg perlu anda perhatikan adalah
:<br />
Jangan sekali-kali merubah apalagi mencabut
komponen gelang static konvergensi di leher CRT,karena jika telah berubah anda
mungkin perlu seharian bahkan lebih untuk menyetel ulang posisi yang telah
diset di pabrik ini.setelan ini amat kritis untuk crt monitor dikarenakan
jumlah pixelnya yang lebih banyak dari crt TV,dan karena alasan itulah saya
menganjurkan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai fasilitas pengaturan
pinchussion/ taraf kelengkungan sisi gambar. (cirinya :terdapat dua buah
trimpot manual di dekat IC vertikal mesin TV ).<br />
Apabila ukuran resistansi dari horisontal yoke
ini masih terlalu rendah ( pada yoke monitor SVGA atau yoke monitor 17? keatas
atau juga yoke monitor Flat).Kita perlu menggunakan komponen tambahan ,yaitu
trafo yoke Wansonic (khusus di buat oleh pabrikan wansonic untuk di gunakan
oleh para pembuat pesawat TV rakitan ).trafo ini banyak di jumpai dipasaran
bersama dengan mesin tv keluaran wansonic.<br />
Cara menggunakan trafo wansonic adalah sebagai
berikut :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAV4wGoPxaqfvqD86u3_Xp2cd7hwoIPoxFf962pr6itS-Gmv9FWAkRaccHZUx9ktjM-tEUcbblsyXLjKYCRR2ScgZuRok97In17iOyhbDHR77252OtISCMdT41Ke2FHJCedDCKepZBcPY/s1600/trf+wansonic.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAV4wGoPxaqfvqD86u3_Xp2cd7hwoIPoxFf962pr6itS-Gmv9FWAkRaccHZUx9ktjM-tEUcbblsyXLjKYCRR2ScgZuRok97In17iOyhbDHR77252OtISCMdT41Ke2FHJCedDCKepZBcPY/s320/trf+wansonic.jpg" width="246" /></a></div>
<br />
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Hubungkan kabel biru dari mesin TV ke kaki nomor1 trafo
juga langsung menuju ke salah satu terminal horisontal yoke.</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Hubungkan kabel merah dari mesin TV menuju titik
terakhir (pin6 atau7) dari kaki trafo.</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Hubungkan kabel merah dari yoke ke salah satu pin di
trafo wansonic ( pin4,5,6,7 ) untuk menyesuaikan lebar gambar.</li>
</ol>
Informasi tambahan: Disarankan untuk menggunakan
mesin TV yang mempunyai Fasilitas pengatur pincushion agar linearitas di
kiri-kanan dan atas bawah bisa diatur sebaik mungkin.si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-83883981303805409542012-04-25T08:58:00.000-07:002012-05-07T07:30:06.960-07:00Cara Memperbaiki Aki<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY7vwn4aunP_AAUOdTmK_e-bMQsR1gxf7Lst7A3ea3nwjRMUPOyVtvmB9bqKVZWhMxKuxQOmH7IOG7rflPLF7HHjgwaxNgHIpC2kwYydWTm6GAqqYojpEY_IgjyhzW3pCubTnG-91PFYw/s1600/aki.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY7vwn4aunP_AAUOdTmK_e-bMQsR1gxf7Lst7A3ea3nwjRMUPOyVtvmB9bqKVZWhMxKuxQOmH7IOG7rflPLF7HHjgwaxNgHIpC2kwYydWTm6GAqqYojpEY_IgjyhzW3pCubTnG-91PFYw/s320/aki.jpg" width="320" /></a></div>
Aki memang lambat laun akan mengalami kerusakan. Penyebab kerusakan bisa bervariasi, mulai dari penggunaan yang salah hingga kerusakan alami seperti umur yang memang sudah waktunya untuk rusak. Nah, kalo aki motor anda rusak, apa yang akan anda lakukan ? membuangnya atau menjualnya ketukang loak ? Dalam artikel kali ini saya akan sedikit sharing tentang cara memperbaiki aki yang soak dengan cara yang cukup mudah dan murah.<br />
<br />
Tetapi yang perlu digaris bawahi, cara yang akan saya sharing tidak sepenuhnya berhasil, tingkat keberhasilannya tergantung dari kondisi aki itu sendiri. Jika kondisi element didalam aki yang sudah sangat rapuh, atau bahkan banyak yang sudah pada putus, maka kemungkinan tidak akan berhasil. Dengan cara yang akan saya sampaikan disini, berlakuk untuk aki yang kondisinya masih sedikit (cuma sedikit saja sich) bagus, masih ada element (minimal belum pada rontok), dan kerusakannya hanya tidak mau menyimpan arus listrik.<br />
<br />
Ciri aki yang tidak mau menyimpan arus listrik adalah ketika anda gunakan lampu rem atau lampu sent, nyalanya sangat redup, bahkan kadang tidak mau nyala sama sekali, apalagi untuk menghidupkan mesin menggunakan starter tangan, jelas merupakan sebuah tindakan yang bodoh sia-sia.<br />
<br />
Ok, langsung saja, berikut trik untuk memperbaiki aki yang soak dan tidak bisa menyimpan arus listrik:<br />
<br />
1. Sediakan dulu air sedikit panas (diatas hangat tetapi dibawah panas, heβ¦)<br />
2. Buka semua penutup cairan aki, kemudian buang semua isinya. Hati-hati kalo bisa jangan sampai kena kulit, karena air aki tersebut bisa menyebabkan gatal yang lumayan.<br />
3. Setelah terkuras habis, masukan air yang sedikit panas tersebut. Isi setengahnya saja, kemudian tutup semua lubangnya kembali dengan penutup semula.<br />
4. Kocok-kocok aki tersebut hingga air yang ada didalamnya berubah warna menjadi hitam.<br />
Tujuan dari pengocokan aki tersebut adalah untuk membuang hasil sisa reaksi yang menempel di element aki dan di dasar box aki. Disamping itu, pemberian air sedikit panas tersebut berfungsi untuk menghidupkan kembali element yang sudah mati atau mati suri (kata orang bengkel gitu)<br />
5. Jika air yang ada didalam aki sudah terlalu hitam dan pekat, anda bisa membungnya dulu, kemudian mengulanginya lagi dari tahap 3.<br />
6. Ulangi terus hingga kotoran hasil reaksi yang ada didalam aki bersih (Dasar box aki terlihat tampa ada endapan)<br />
7. Jika dirasa sudah bersih, maka langkah terakhir, anda bisa memasukan air aki jenis Zuur.<br />
8. Setelah selesai, pasang aki pada motor anda. Tapi ingat, jangan langsung menggunakan untuk menstarter mesin motor anda, tetapi diamkan dulu sambil motor tersebut digunakan (buat mejeng dan jalan-jalan juga gak masalah). Hal tersebut bertujuan untuk mengisi arus listrik dulu ke aki. Gak perlu ke tukang listrik untuk mengcharge aki tersebut.<br />
<br />
Cara diatas berlaku untuk semua jenis aki basah, bisa aki motor, mobil (jika kuat mengocok akinya sich, atau aki-aki yang lain). Tetapi sekali lagi cara diatas tidak semuanya berhasil, kembali lagi ke kondisi aki. Tetapi walaupun tidak semua kondisi aki bisa diperbaiki, minimal anda mencobanya, kalo gak jadi bisa anda jual ke tukang loak, kalo jadi berarti keberutungan anda, dari pada beli aki baru, lebih mahal bro harganya. Perbaikan aki dengan cara seperti ini bisa awet sampai dengan waktu 1 tahun, lumayan buat ngumpulin duit untuk beli aki yang baru<br />
<br />
Demikian apa yang bisa saya share, semoga bisa bermanfaat bagi pengunjung semua, terima kasihsi bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-61257669467981494072012-04-24T07:56:00.000-07:002012-05-07T07:30:06.951-07:00Cara Service Lampu Hemat Energi<br />
Kali ini Kami akan membahas tentang Cara Service Lampu Hemat Energi.Akhir-akhir ini banyak ditemukan para bengkel/teknisi lampu hemat energi,Karena penasaran kami coba googling akhirnya menemukan salah satu blog yang memposting cara Service lampu Hemat Energi<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Hm3QGCST2C0B81esOe3KbDZkStOZUd23SmaIpoaUXuWQO4EePI94fgnbPUxJRz2O_vswjiumRgVe6Il7w9h8OQNCA4et3u9oQ4fqReydxnFH-gJZE9v-xtRD9WlKWL2POWK_mPe6I24/s1600/Copy+of+bohlam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Hm3QGCST2C0B81esOe3KbDZkStOZUd23SmaIpoaUXuWQO4EePI94fgnbPUxJRz2O_vswjiumRgVe6Il7w9h8OQNCA4et3u9oQ4fqReydxnFH-gJZE9v-xtRD9WlKWL2POWK_mPe6I24/s1600/Copy+of+bohlam.jpg" /></a><br />
Persiapan Alat Service Lampu Hemat Energi :<br />
<br />
1. Obeng Minus : untuk mencongkel casing lampu<br />
2. Solder.<br />
3. Timah / tenol<br />
4. Multitester / AVO Meter<br />
5. Kabel secukupnya.<br />
<br />
Cara Service Lampu Hemat Energi :<br />
<br />
* Buka Casing Lampu Hemat Energi dengan mencongkelnya menggunakan obeng.<br />
* Lepas Neon dari rangkaiannya, kemudian test neon dengan menggunakan Multitester. Ada dua kutub pada neon, ukur masing-masing dengan menggunakan batas ukur OHM Meter x1. Kalau neon masih bagus maka masing-masing jika diukur akan menunjukkan angka sekitar 2-8 ohm. Kalau salah satu kutub / ujung ada yang putus / tidak menunjukkan angka maka berarti neon sudah rusak / putus. Cara mengakali jika neonnya yang putus silahkan baca di bagian bawah.<br />
* Kalau neonnya bagus, berarti kerusakan ada di rangkaiannya.<br />
<br />
Berikut ini beberapa komponen di rangkaian Lampu Hemat energi yang perlu di cek dan diganti kalau rusak :<br />
Mengenai cara cek komponen jika belum tahu caranya silahkan baca di Posting Ini.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiid95ISi1ifyIoma1aTaXqHVrCovIfAzVz9rxtokBJzi43MsLHP29nV7HvVY7Pqxw00rLmRBFz9PF-asqeVRLnERTkurpT7vygT4iS37noHacojnvJ7RKkHXGna0Or-ClDOTuU91v3DsA/s1600/rangkaian+Lampu+jari.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiid95ISi1ifyIoma1aTaXqHVrCovIfAzVz9rxtokBJzi43MsLHP29nV7HvVY7Pqxw00rLmRBFz9PF-asqeVRLnERTkurpT7vygT4iS37noHacojnvJ7RKkHXGna0Or-ClDOTuU91v3DsA/s320/rangkaian+Lampu+jari.jpg" width="320" /></a><br />
1. Elco Filter setelah dioda bridge, biasanya melembung, ganti dengan elco 10uF / 350-400 volt<br />
2. Resistor 2,2 - 10 ohm 2 buah ( yang terhubung ke kaki emitor transistor )<br />
3. Resistor 15 - 20 ohm 2 buah ( yang terhubung ke kaki basis transistor )<br />
4. Transistor type MJE 13003 : 2 buah<br />
5. Bila semua komponen itu bagus dan lampu masih mati, ganti saja kondensator tantalum 3,9nF - 4nF/1200volt, walaupun kelihatan tidak rusak. kondensator tersebut berfungsi sebagai starter lampu. (kondensator ini langsung terhubung ke salah satu kutub neon.<br />
<br />
Jika Neonnya yang rusak, dan rangkaian Lampu Hemat Energi nya masih OK berikut ini triknya :<br />
<br />
1. Siapkan Neon biasa merk Philips 10-15 watt (harga 6-8 rb) untuk pengganti neon yang rusak.<br />
2. Hubungkan kedua kutub neon dengan rangkaian sesuai dengan gambar di bawah ini.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWgn65TqgNVvhaod2GJveLFi3ppOP7jplhsKg2Nqqn0S_IEeHLb7V_TSUWaJDFSZ_Cvkbmmn7duvXXYZUOEZa6uqT82cTwsdP8TlJAFhwhM9vLnCCXiLmPiuNKhpP5gLipy7AB2wRbxYg/s1600/Copy+of+lhe03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="287" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWgn65TqgNVvhaod2GJveLFi3ppOP7jplhsKg2Nqqn0S_IEeHLb7V_TSUWaJDFSZ_Cvkbmmn7duvXXYZUOEZa6uqT82cTwsdP8TlJAFhwhM9vLnCCXiLmPiuNKhpP5gLipy7AB2wRbxYg/s320/Copy+of+lhe03.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk4KPerq7Deoss1rT302RZhp46qPcZDdvJDg_Sg6LetdVfR4aJJ38u5I1ahwOD2e8L-ACfbu3onQVnP7FiW6VezE5EHHLV9FCEa4OWbxMvJN0nEzJgiDlorsa0JRimSC3TWuwmN_j89BA/s1600/ballast_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk4KPerq7Deoss1rT302RZhp46qPcZDdvJDg_Sg6LetdVfR4aJJ38u5I1ahwOD2e8L-ACfbu3onQVnP7FiW6VezE5EHHLV9FCEa4OWbxMvJN0nEzJgiDlorsa0JRimSC3TWuwmN_j89BA/s320/ballast_1.jpg" width="274" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Lampu Hemat Energi dengan neon yang sudah dimodifikasi lebih terang <br />
<br />
suber link:http://ekohasan.blogspot.com/2011/08/cara-service-lampu-hemat-energi.htmlsi bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com19tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-60505888640632014642012-04-19T08:39:00.003-07:002020-09-22T20:36:29.330-07:00sekema clone<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Menunggu terpejamnya mata malam ini,Dari pada bengong lebih baik bloging aja.walaupun cuaca agak gerah akhirnya satu buah gambar skema akan kami posting.Kali ini skema clone yang terpilih.skema ini kalo tidak salah digunakan untuk efek gitar.bagi yang berminat silahkan download dan kami tunggu reviewnya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
SELAMAT MENCOBA</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLUWvkDy-bjWZcrHKy817n0FalqvP8zTM79sy_3HPkooZUFy9HTC8DO81BJf-UTRbVEoSPOYOezKlRZjycdQ977jowhL1rKW3RU7CNhjY9zdpsaEAfNv2NXXpFI-osMy8OJDNN9MECLak/s1600/ds7sh.gif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLUWvkDy-bjWZcrHKy817n0FalqvP8zTM79sy_3HPkooZUFy9HTC8DO81BJf-UTRbVEoSPOYOezKlRZjycdQ977jowhL1rKW3RU7CNhjY9zdpsaEAfNv2NXXpFI-osMy8OJDNN9MECLak/s1600/ds7sh.gif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="380" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLUWvkDy-bjWZcrHKy817n0FalqvP8zTM79sy_3HPkooZUFy9HTC8DO81BJf-UTRbVEoSPOYOezKlRZjycdQ977jowhL1rKW3RU7CNhjY9zdpsaEAfNv2NXXpFI-osMy8OJDNN9MECLak/s640/ds7sh.gif" width="640" /></a>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-23690285609317025152012-04-17T09:13:00.004-07:002012-04-17T09:14:09.241-07:00Big Power MosfetSekema Big Power Mosfet ini saya temukan waktu searching di internet apa ada yang pernah mencoba?bagi yang pernah nyoba bisa comen dibawah gimana hasilnya?Karena Review dari anda sangat membantu kami.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJvEGOL5s3QZ6P9MTKRkETfZBUF64HHkfZA0dYnShutNcwi6oWUrOOsqTE0B5TDiJQSqV7B9yvvYYDJEvbFoT4YteoKld4FTiZz2OHwwHM26CeOVPpfhtUGRuQFroIymCXamfXBkCGKqY/s1600/IMG_0004.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJvEGOL5s3QZ6P9MTKRkETfZBUF64HHkfZA0dYnShutNcwi6oWUrOOsqTE0B5TDiJQSqV7B9yvvYYDJEvbFoT4YteoKld4FTiZz2OHwwHM26CeOVPpfhtUGRuQFroIymCXamfXBkCGKqY/s1600/IMG_0004.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR_1YLi8OMSAq7ui2HVV7LoCkLnIfoNG2tE8OJiRLpeYTOrk12wbc49dZ5LNG-OtuGxDDcc7gWooCcWS5lEDn69n2hyphenhyphen60FOyiOEvmz842OX3cyMUHyjwuLuhaYpQKX1qq8IvlSTeimxs4/s1600/IMG_0005.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="148" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR_1YLi8OMSAq7ui2HVV7LoCkLnIfoNG2tE8OJiRLpeYTOrk12wbc49dZ5LNG-OtuGxDDcc7gWooCcWS5lEDn69n2hyphenhyphen60FOyiOEvmz842OX3cyMUHyjwuLuhaYpQKX1qq8IvlSTeimxs4/s320/IMG_0005.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRLsTBpHDG5ziAg7lLPZBSvpSum-GrkM5ZW8pSg2H6Shuog6vpYdaUwQ0CdpwqmmVD31L6NSAobtTTEh81nSOCTrPxzCoNANNEBIo52Scd77J4XI7GyE0Za3VRLD2KPUf1m6qwsFl7VoY/s1600/IMG_0006.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRLsTBpHDG5ziAg7lLPZBSvpSum-GrkM5ZW8pSg2H6Shuog6vpYdaUwQ0CdpwqmmVD31L6NSAobtTTEh81nSOCTrPxzCoNANNEBIo52Scd77J4XI7GyE0Za3VRLD2KPUf1m6qwsFl7VoY/s1600/IMG_0006.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-77604845835384947722012-04-16T08:14:00.000-07:002012-04-23T09:04:17.712-07:00Sekema FET TesterDalam perkembangannya,Dunia elektronik berkembang pesat.dulu Transistor NPN dan PNP sangat di primadonakan lambat laun tergeser dengan Transistor FET. Tapi banyak para hobi-hobi beriku yang belum mengetahui cara ukurnya,ditambah mau beli alat ukurnya sangat menguras kantong.tapi jangan khawatir,dalm kesempatan berikut ini kami dari delta share akan mem-posting sekema / Rangkaian FET tester.<br />
Berikut gambarnya:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGRPhmFBzz8IrO6E_jAcSnl6gvAciLtQ3OD70Bw0xqoJSEq9hfQNibBwWHH2DaXFytz-Cf69F9-pQxaEipEd3WQP4EKIN2Rsm3uo61dJdrV7mlMXDkTttHue0Gqc6czZt-7RInOqMKvwA/s1600/Skema+MOSFET+tester.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGRPhmFBzz8IrO6E_jAcSnl6gvAciLtQ3OD70Bw0xqoJSEq9hfQNibBwWHH2DaXFytz-Cf69F9-pQxaEipEd3WQP4EKIN2Rsm3uo61dJdrV7mlMXDkTttHue0Gqc6czZt-7RInOqMKvwA/s1600/Skema+MOSFET+tester.jpg" /></a></div>
Skema yang sangat mudah di buat.Karena hanya menggunakn 5 komponen:<br />
<ol>
<li>Resistor 470 ohm</li>
<li>Resistor 1k ohm</li>
<li>lampu LED</li>
<li>Bateray 9v</li>
<li>switch push on</li>
</ol>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-73146018759775092412012-04-13T07:20:00.000-07:002012-04-13T07:27:56.499-07:00Syarat Utama Memahami Sound System<h3 class="fw-title">
Bahasa Inggris - Syarat Utama Memahami Sound System </h3>
<div class="fw-text">
Sebagai Operator Sound kita perlu paham kosa
kata Inggris secara lisan ataupun tulisan. Manual peralatan sound dan
display dibuat dalam bahasa Inggris. Dengan mengerti Inggris, maka
kinerja kita jadi kurang maksimal. Bahkan ada banyak pemecahan masalah
yang sebenarnya sudah tercantum di manual bahasa Inggris, tapi kita
belum sempat mempelajarinya. Tips dari saya : <br />
1. Baca manual
(terutama mixer, FX rack) di waktu senggang sehingga kita paham
karakter dan kelebihan kekurangannya. Terutama bagian Trouble Shooting,
apabila ada masalah-masalah. <br />
2. Bawa kamus saku Inggris- Indo sebagai panduan untuk menterjemahkan kata yang sulit. <br />
3.
Luangkan waktu menghafal 10-30 kata Inggris / hari terutama kata-kata
yang sering muncul di manual (connect, directly, initial, dsb.).
Niscaya perbendaharaan kata kita meningkat pesat. Kalo tidak ada
terjemahannya, coba tanyakan pada orang yang lebih tahu. <br />
4. Kalau
anda memang sebelumnya tidak paham Bahasa Inggris, beli buku cerita anak
berbahasa Inggris sebagai latihan. Cari saja Buku Bekas agar murah.
Jangan lupa juga mulai membiasakan nonton film bahasa Inggris tanpa
terjemahan <i><b>- Uki (Facebook: Uki Soundman)</b></i> <i> </i><br />
<i>Catatan
: artikel asli sudah diedit oleh koordinator karena keterbatasan ruang.
Bila rekan operator membutuhkan artikel asli dapat menghubungi Facebook
Pak Uki. Terima kasih </i></div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="576754013"></a>Banyak berdoa sebelum mulai kerja </h3>
<div class="fw-text">
Suatu saat sekitar tahun 2000an saya mendapat
job di Museum Prasasti dari Walikota Jakarta Pusat. Acara Festival
Musik SMP-SMA se-DKI menggunakan sound 10.000 watt. <br />
Acara
berlangsung besok pagi. Malam sebelumnya kami sudah set dan check
sound. Selama proses ini mulai banyak hal yang aneh. Listrik storing,
humming, lalu ada crew yang kesetrum ringan (padahal polarity sdh dicek
OK. Alat mendadak rewel dan noise padahal sebelumnya tidak masalah. <br />
<br />
Menjelang
subuh kami pasrah. Yang penting buat kami: sound dan alat band sudah
ready semua. Maka kami memutuskan cek sound setelah subuh. Apa kami
bisa istirahat ? Ternyata malah beberapa crew melihat penampakan "Noni
Belanda Berbaju Putih" di Terrace Hall. Akhirnya kita semua jadi
bergadang dan stamina jadi drop waktu acara dimulai. <br />
<br />
Yang jelas
kita semua lupa berdoa sebelum memulai aktifitas. Sejak itu saya
selalu ingatkan crew agar sebelum memulai setting agar berdoa dulu
sesuai keyakinan masing2. Tentunya dengan tidak lupa "permisi" dalam
hati dengan "penunggu" tempat itu. Percaya atau tidak, kita sendiri
pasti marah juga kalau ada orang berisik di depan rumah kita tanpa
permisi terlebih dahulu bukan ? - Krisnoegroho Jakarta</div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="604435658"></a>Menghilangkan bunyi B, P dan T dalam rekaman </h3>
<div class="fw-text">
Dalam rekaman vokal, seringkali sang penyanyi menimbulkan ledakan bunyi PLOSIVE tiap kali mengucapkan hurup B, P dan T. <br />
Untuk
mengatasi ini, saya menggunakan sebatang pinsil dan meletakkannya di
antara bibir vokalis dan mic waktu rekaman. Percaya atau tidak, cara ini
sangat ampuh <b>- AJ studio 15 </b></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="580460491"></a>Mixer Digital </h3>
<div class="fw-text">
Selain banyak kemudahan yang diberikan mixer
digital, ada juga beberapa kelemahannya. Kelemahan ini terutama karena
kita belum tangkas menangani mixer digital. Belum tangkas tentunya
karena kita belum terbiasa dengan menu-menu mixer digital.<br />
Untuk
menghadapinya maka saya menyarankan agar setiap kali kita memegang mixer
digital kita harus selalu sabar. TIDAK TERBURU-BURU adalah kata
kuncinya. Luangkan waktu yang cukup untuk hanya berduaan dengan mixer.
Setting speaker dan tiap channel dengan santai dan tuntas. Sekali kita
sudah menyelesaikannya, maka selanjutnya kita tidak perlu repot-repot
lagi. Semoga berhasil - Dedy Makassar</div>
</div>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-78579673898233546492012-04-11T05:58:00.000-07:002012-04-11T05:58:24.595-07:00Tips Aqustic Seting Sound System<h3 class="fw-title">
Pidato tidak jelas karena salah akustik </h3>
<div class="fw-text">
Pernahkah anda mendengar orang pidato, tetapi sulit atau tidak bisa menangkap apa yang dikatakannya ?<br />
Tidak
jelasnya ucapan terutama karena kita sulit membedakan suara pengucapan
huruf mati, seperti membedakan "B" dengan "D", dan "P" atau bahkan dngan
"T". Atau membedakan "M" dengan "N".<br />
Penyebabnya bisa dari
penyetelan equalizer yang terlalu dominan di mid-low (suara bindeng atau
mendem), bisa juga dari terlalu banyak reverb, baik dari penyetelan
efek ataupun reverb dari ruangan sendiri.<br />
Ruangan dengan akustik
yang salah akan sangat berbahaya untuk rekaman. Karena bukan hanya suara
penyanyi tidak jelas, tetapi suara alat musik pun akan terpengaruh -
benjamin soegiaman</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="848266924"></a>Cek ruangan dengan tepuk tangan </h3>
<div class="fw-text">
Ada ruangan dimana nada-nada low dominan. Ada
pula ruangan dengan suara mid dominan. Lalu ada ruangan dengan suara
kombinasi dominan. Bagaimana cara mengetahuinya ?<br />
Beberapa orang
menyarankan teknik tepuk tangan. Ini jelas pandangan yang salah. Mengapa
? Karena tepuk tangan hanya bunyi dari 500 Hz ke atas dengan puncak di
1-2 kHz. Tepuk tangan tidak menghasilkan nada low. <br />
Bila tepuk tangan tidak menghasilkan nada low, bagaimana kita bisa tahu ruangan ini dominan low atau tidak ?<br />
Tepuk
tangan hanya berguna untuk menduga besarnya pantulan dalam ruangan
tersebut. Besar pantulan ini bisa diukur dengan alat RT-60 untuk
mendapatkan hasil yang presisi - JS</div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="848269468"></a>Menata akustik yang baik </h3>
<div class="fw-text">
Sudah pernah mendengar atau mengalami, dimana
hasil mixing studio kita berbeda waktu didengar di studio lain ? Jadi
lebih gemuk sampai 'blobor' atau sebaliknya. Atau bassnya kopong, mid
high tidak sama ? Dan hasilnya juga berbeda waktu kita pindah ke studio
yang lain lagi !<br />
Hal itu kebanyakan disebabkan karena karakter
akustik masing-masing studio yang tidak sama. Beberapa studio dan gedung
pertemuan yang akustiknya betul-betul tertata baik adalah yang
benar-benar menghabiskan biaya mahal. Baik biaya konsultan, maupun bahan
dan pengerjaannya.<br />
Jadi bagaimana caranya membuat akustik yang
standar dan layak pakai ? Tentu saja dengan menata akustiknya dengan
baik, sehingga hasil mixingnya bila didengar di tempat lain (termasuk
juga didengar di studio bagus) tidak terlalu jauh berbeda.<br />
Kita
hanya bisa berusaha sekuatnya dengan budget terbatas. Tetapi jangan
kecil hati. Dengan mengetahui masalah yang ada di ruangan, maka anda
pasti bisa memecahkannya. Sayangnya pembahasan berbagai masalah akustik
ini akan sangat panjang dan perlu contoh / studi kasus. Beruntung saya
dengar sudah ada training "Akustik Ruangan". Semoga kelas ini bisa
meningkatkan kualitas home studio rekan-rekan. Amin - benjamin soegiaman</div>
</div>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-34264311421364025502012-04-07T07:37:00.002-07:002012-04-11T05:59:15.863-07:00Skema Audio ProsessorDalam postingan kali ini kami share gambar skema Audio Prosessor,atau sering disebt juga BBe.<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNuilIRmDlEonFo_xzTJPmt6I6D9JLrPJk6MOt4zQeHMsxWJ3rX2XSpAhxX9xrjBLT16rlROp1sDyb_Ha0ub_ArbNvZ3nsMv03Zcy7ZBA7RupNJtzCGDci25iGrNOriWOHReoorM_Qraw/s1600/BBE-prosessor.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="498" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNuilIRmDlEonFo_xzTJPmt6I6D9JLrPJk6MOt4zQeHMsxWJ3rX2XSpAhxX9xrjBLT16rlROp1sDyb_Ha0ub_ArbNvZ3nsMv03Zcy7ZBA7RupNJtzCGDci25iGrNOriWOHReoorM_Qraw/s640/BBE-prosessor.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp0SGMLxNDhVQiCqH8f-5ddrW5mPiJub0d6f9Thj5e5to-OV8C5FhKsXWWIhmp3gmGhvd2QPi8abJkhasIFSPlyd__GKVwZ_K3e8VufuxfDFaBD5eRKWApDW55J4V1eYwytxA5P91b9SE/s1600/prosesor.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp0SGMLxNDhVQiCqH8f-5ddrW5mPiJub0d6f9Thj5e5to-OV8C5FhKsXWWIhmp3gmGhvd2QPi8abJkhasIFSPlyd__GKVwZ_K3e8VufuxfDFaBD5eRKWApDW55J4V1eYwytxA5P91b9SE/s1600/prosesor.jpg" /></a></div>
<br />si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-39180147699020133792012-04-04T22:31:00.000-07:002012-04-05T09:47:20.726-07:00seting EQ dan compres bass kick drum<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4t6TnbT8l0HvVANlvlCY6ELeKUUbtP3I9wJYZFf54h5erUkUs83Ra1s3hh-GBGm-DCo2Lpbg7OyX5NY6CjJVaB6GCLURrCV7sVMdluuUGLsRUWXYdLT9O6CKXDAVrC_ARiNInm84pBB8/s1600/fatkickcompresssettings.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Ever wonder how to apply EQ and compression to kick drums?">Pernah bertanya-tanya bagaimana menerapkan EQ dan kompresi untuk menendang drum? </span><span title="Applying EQ and compression are one of the most important things you should consider when mixing kick drums.">Menerapkan EQ dan kompresi adalah salah satu hal paling penting yang harus dipertimbangkan saat pencampuran drum tendangan.</span><span title="As a start, the kick drum EQ settings and compression depends on the song genre.">Sebagai permulaan, tendangan gendang EQ pengaturan dan kompresi tergantung pada genre lagu. </span><span title="For example, your kick drum sounds different in rock versus jazz or country music.">Sebagai contoh, kick drum Anda terdengar berbeda di batu dibandingkan musik jazz atau negara. </span><span title="It is because of the way it has been approached in the audio mixing process.">Hal ini karena cara itu telah didekati dalam proses pencampuran audio.</span><span title="This short guide put more emphasis on mixing of kick drums with respect to the following genres:">Panduan singkat ini lebih menekankan pada pencampuran drum tendangan sehubungan dengan genre berikut:</span><span title="a.) Rock/alternative/metal">a.) Rock / alternatif / logam</span><span title="b.) Pop and Country">b.) Pop dan Negara</span><span title="c.) Jazz">c.) Jazz</span><span title="These are not one-size-fit-all solutions and you need to further experiment on the suggested settings to get the best kick drum sound out of your mix.">Ini
bukan satu-ukuran-cocok-semua solusi dan Anda perlu bereksperimen lebih
lanjut tentang pengaturan yang disarankan untuk mendapatkan kick drum
terbaik terdengar dari campuran.</span><span title="Kick drum photo">Tendangan gendang foto</span><span title="Credits: http://www.flickr.com/photos/chidorian/">Credits: http://www.flickr.com/photos/chidorian/</span><span title="Suggested EQ Settings for Kick drums (targeting rock and pop music genre)">Disarankan EQ Pengaturan untuk drum Jurus (penargetan rock dan genre musik pop)</span><span title="Using a high quality parametric EQ such as Waves Paragraphic EQ, you can start applying the following EQ settings to your kick drum:">Menggunakan
kualitas tinggi parametrik EQ seperti Gelombang yg terdiri dr ayat EQ,
Anda dapat mulai menerapkan EQ pengaturan berikut untuk kick drum Anda:</span><span title="Cut -9dB Q=3 Center Frequency=400Hz">Potong-9dB Q = 3 Pusat Frekuensi = 400Hz</span><span title="Boost 9dB Q=1.4 Center Frequency= 100Hz">Meningkatkan 9dB Q = 1,4 Pusat Frekuensi = 100Hz</span><span title="Cut -6dB Q=1.4 Center Frequency = 50Hz">Potong-6dB Q = 1,4 Pusat Frekuensi = 50Hz</span><span title="The purpose of having to cut -9dB on 400Hz is reduce the cardboard sound of the drum and to make the drum sounds more bass.">Tujuan harus memotong-9dB pada 400Hz adalah mengurangi suara kardus drum dan membuat drum bass lebih terdengar. </span><span title="Of course since you are mixing for rock and pop music, the heavy bass guitar sound should occupy the sub bass frequencies (less than 100Hz).">Tentu
saja karena Anda mencampur untuk musik rock dan pop, suara bass berat
gitar harus menempati frekuensi bass sub (kurang dari 100Hz). </span><span title="To increase clarity of bass guitar sounds, the kick drum is cut at -6dB, Q=1.4 at a frequency of 50Hz.">Untuk meningkatkan kejernihan suara gitar bass, kick drum dipotong di-6dB, Q = 1,4 pada frekuensi 50Hz.</span><span title="In rock and pop genre, bass guitar and kick drum should be properly mixed.">Di batu dan genre pop, gitar bass dan kick drum harus benar dicampur. </span><span title="This will increase the punch and overall clarity of your bass frequencies (which a combination of kick drums and bass guitar.)">Ini akan meningkatkan pukulan dan kejelasan keseluruhan frekuensi bass Anda (yang kombinasi drum tendangan dan gitar bass.)</span><span title="It is highly important you should also be paying attention in mixing bass guitar properly to get a good sound out of your kick drum.">Hal
ini sangat penting Anda juga harus memperhatikan di gitar bass
pencampuran dengan benar untuk mendapatkan suara yang bagus dari kick
drum Anda.</span><span title="EQ settings for kick drum in country music mix">EQ pengaturan untuk kick drum dalam campuran musik country</span><span title="In country music, the overall objective of the mix is to convey a much stronger punch in the kick drum and to make the bass guitar more defined instead of making it sound heavy like in rock and alternative music.">Dalam
musik country, tujuan keseluruhan dari campuran adalah untuk
menyampaikan pukulan lebih kuat di kick drum dan untuk membuat gitar
bass lebih pasti daripada membuat terdengar berat seperti di batu dan
musik alternatif.</span><span title="In this case, the bass guitar is mixed above the kick drum in most cases.">Dalam hal ini, gitar bass dicampur di atas kick drum dalam banyak kasus. </span><span title="I would recommend the following EQ setting:">Saya akan merekomendasikan pengaturan EQ berikut:</span><span title="Kick drum:">Tendang menghidupkan:</span><span title="+6dB boost at 80Hz Q= 1.0">+6 DB dorongan pada 80Hz Q = 1,0</span><span title="Low shelf filter at 50Hz, -3dB reduction">Rak rendah filter pada 50Hz,-3dB pengurangan</span><span title="Bass guitar:">Bass gitar:</span><span title="Low shelf filter at 150Hz -6dB">Rak rendah filter pada 150Hz-6dB</span><span title="+3dB boost at 200Hz">3 dB di 200Hz dorongan</span><span title="Explanation of the above EQ settings:">Penjelasan pengaturan EQ di atas:</span><span title="As you have observed, the bass guitar is reduced in the sub-bass frequency range by cutting using a low shelf filter starting at 150Hz.">Seperti
yang Anda telah mengamati, gitar bass berkurang pada rentang frekuensi
sub-bass dengan memotong menggunakan filter rak rendah mulai dari 150Hz.
</span><span title="So the sub-bass would be primarily composed of kick drum fundamental frequencies.">Jadi bass sub-akan terutama terdiri dari tendangan menghidupkan frekuensi fundamental. </span><span title="If you do not know how to determine these fundamental frequencies you might want to read this tutorial on musical instrument frequency range analysis.">Jika
Anda tidak tahu bagaimana menentukan frekuensi ini mendasar Anda
mungkin ingin membaca tutorial ini pada frekuensi alat analisis rentang
musik.</span><span title="The kick drum spikes are aimed to be at 80Hz and the bass guitar is centered at 200Hz.">Paku tendangan drum bertujuan untuk berada di 80Hz dan gitar bass ini berpusat di 200Hz. </span><span title="The result of this mix is that the kick drum appears strong in the sub-bass while the bass guitar notes is still providing the necessary groove in the mix (bass notes clearly audible even in smaller speakers due to the boost at 200Hz).">Hasil
campuran ini adalah bahwa kick drum muncul kuat di sub-bass sedangkan
catatan bass gitar masih memberikan alur yang diperlukan dalam campuran
(bass catatan jelas terdengar bahkan di speaker lebih kecil karena
dorongan pada 200Hz).</span><span title="The resulting kick drum sound is very common in country music genre.">Suara gendang tendangan yang dihasilkan sangat umum dalam genre musik country.</span><span title="EQ settings for kick drum in jazz music">EQ pengaturan untuk kick drum dalam musik jazz</span><span title="In jazz music, the sound of kick drum and bass guitar combination is different compared to pop, rock and country music.">Dalam musik jazz, suara kombinasi tendangan drum dan bass gitar berbeda dibandingkan dengan musik pop, rock dan negara.</span><span title="For example, it is normal for the jazz music to have a complete absence of sub-bass guitar frequencies as jazz bassist and drummer tends to be an instrumentalist/soloist so they would always be playing solo/emphasized notes all the time (instead of playing">Misalnya,
adalah normal untuk musik jazz untuk memiliki tidak lengkap sub-bass
frekuensi gitar sebagai bassis dan drummer jazz cenderung menjadi
instrumentalis / solois sehingga mereka akan selalu bermain solo /
catatan ditekankan sepanjang waktu (bukannya bermain </span><span title="in common time/rhythm aspect).">kesamaan waktu / irama aspek). </span><span title="And the main objective of the kick drum audio mixing process is to give clarity to these two instruments.">Dan tujuan utama dari proses tendangan gendang suara pencampuran adalah untuk memberikan kejelasan untuk kedua instrumen.</span><span title="Heaviness is not important in jazz so the low end can be completely reduced to give way to ambiance and clarity of the sound.">Berat
tidak penting dalam jazz sehingga akhir rendah dapat sepenuhnya
dikurangi untuk memberi jalan kepada suasana dan kejernihan suara. </span><span title="You can start with:">Anda dapat memulai dengan:</span><span title="Kick drum:">Tendang menghidupkan:</span><span title="Low shelf -6dB at 70Hz">Rendah rak-6dB di 70Hz</span><span title="Cut -9dB Q=3 Center Frequency=400Hz">Potong-9dB Q = 3 Pusat Frekuensi = 400Hz</span><span title="Boost +3dB at 150Hz">Meningkatkan +3 dB pada 150Hz</span><span title="Boost +3dB at 2000Hz">Meningkatkan +3 dB pada 2000Hz</span><span title="Bass guitar:">Bass gitar:</span><span title="Low shelf -6dB at 200Hz">Rendah rak-6dB di 200Hz</span><span title="Boost +3dB at 400Hz">Meningkatkan +3 dB pada 400Hz</span><span title="Boost +3dB at 800Hz">Meningkatkan +3 dB pada 800Hz</span><span title="As you have observed, the kick drum spikes would sound like a βthumpβ instead of having a boom/deep sound common in rock and pop music.">Seperti
yang Anda telah mengamati, paku tendangan drum akan terdengar seperti
"gedebuk" daripada harus ledakan / suara dalam umum di rock dan musik
pop. </span><span title="The boost of +3dB can be changed to +4dB or so on (let +6dB be the maximum), until you can hear a clearly defined kick sound.">Dorongan
dari 3 dB dapat diubah ke +4 dB atau sebagainya (mari +6 dB menjadi
maksimum), sampai Anda dapat mendengar suara tendangan jelas.</span><span title="If you want to know the EQ settings guide for all of your instruments in the mix at one glance, you can refer to this tutorial: Complete EQ settings to Start when doing Audio Mixing.">Jika
Anda ingin tahu panduan EQ pengaturan untuk semua instrumen Anda dalam
campuran di satu sekilas, Anda bisa merujuk ke tutorial ini: Lengkap EQ
pengaturan untuk Mulai ketika melakukan Audio Mixing.</span><span title="Suggested Compression Settings for Kick">Disarankan Kompresi Pengaturan untuk Jurus</span><span title="Personally in my own music production projects, I do not compress kick drums often in the mix because compressing it can reduce its power during the mastering stage.">Secara
pribadi dalam proyek-proyek saya sendiri produksi musik, saya tidak
kompres drum tendangan sering dalam campuran karena mengompresi dapat
mengurangi kekuatannya selama tahap mastering. </span><span title="However if you need to compress kick drums, below are the suggestions:">Namun jika Anda perlu untuk kompres drum tendangan, Berikut ini adalah saran:</span><span title="1.) Set compression ratio to around 4:1">1.) Set kompresi rasio sekitar 4:1</span><span title="2.) Set release time to 100ms.">2.) Mengatur waktu rilis ke 100ms.</span><span title="3.) Set attack time to <50ms to have that thumpy kick sound or set the attack time to >70ms (eg 75ms) to have that fat kick drum sound.">3.)
Set waktu serangan ke <50ms untuk memiliki suara tendangan thumpy
atau mengatur waktu serangan ke> 70ms (misalnya 75ms) untuk memiliki
suara tendangan gendang lemak.</span><span title="4.) Set threshold to 1/6 of the maximum peak kick drum level.">4.) Set ambang untuk 1/6 dari tingkat puncak tendangan gendang maksimal. </span><span title="So if the maximum peak of your kick drum is -6dB set the threshold to -30dB in your compressor.">Jadi jika puncak maksimum dari kick drum Anda adalah-6dB set ambang ke-30dB di kompresor Anda.</span><span title="This is an example screenshot of the compressor (Waves C1 Comp mono) illustrating a typical kick drum compressor settings (for fat kick sound):">Ini
adalah screenshot contoh dari kompresor (Gelombang C1 Komp mono)
menggambarkan tendangan pengaturan khas kompresor drum (untuk suara
tendangan lemak):</span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4t6TnbT8l0HvVANlvlCY6ELeKUUbtP3I9wJYZFf54h5erUkUs83Ra1s3hh-GBGm-DCo2Lpbg7OyX5NY6CjJVaB6GCLURrCV7sVMdluuUGLsRUWXYdLT9O6CKXDAVrC_ARiNInm84pBB8/s1600/fatkickcompresssettings.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4t6TnbT8l0HvVANlvlCY6ELeKUUbtP3I9wJYZFf54h5erUkUs83Ra1s3hh-GBGm-DCo2Lpbg7OyX5NY6CjJVaB6GCLURrCV7sVMdluuUGLsRUWXYdLT9O6CKXDAVrC_ARiNInm84pBB8/s1600/fatkickcompresssettings.jpg" /></a></div>
<span class="" id="result_box" lang="id"><span title="This is an example screenshot of the compressor (Waves C1 Comp mono) illustrating a typical kick drum compressor settings (for fat kick sound):"></span><span title="Fat kick drum compression settings">Lemak Drum pengaturan kompresi tendangan</span><span title="Below are some important related tutorials relating to compression:">Berikut adalah beberapa tutorial terkait penting yang berkaitan dengan kompresi:</span><span title="a.) Snare Compression- How the Drum Sound Changes with Different Settings β see how a snare drum sound changes with compression.">a.)
Snare Kompresi-Bagaimana Perubahan suara Drum dengan Pengaturan yang
berbeda - lihat bagaimana perubahan suara snare drum dengan kompresi. </span><span title="You can apply the same concept with kick drums.">Anda dapat menerapkan konsep yang sama dengan drum tendangan.</span><span title="b.) How Compressor Attack and Release Works?">b.) Bagaimana Kompresor Attack dan Pekerjaan Rilis? </span><span title="β attack and release times are one of the most important parameters in compression that can have a significant impact on the kick drum sound">-
Serangan dan rilis kali adalah salah satu parameter yang paling penting
dalam kompresi yang dapat memiliki dampak yang signifikan pada suara
kick drum</span><span title="c.) Audio Compression tips β a general guide on compressing different elements in the mix.">c) Audio Compression tips -. panduan umum pada penekanan unsur yang berbeda dalam campuran.</span></span>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-4222171930243825992012-04-04T08:27:00.002-07:002012-04-24T07:26:08.080-07:00Pdf Editor dan Converter<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitGUD7K_Davmgtnu6mxHTAUb2zbREQdBLCxvlHvGidf6FhSi_5X2Wg9EjXfLb9H2tfZIIu9QMlHn-Js0zTspkxFdRs5bZN9FgAsceuRPmY5jJd5suaQvjYujAIgr2in7Xuspb3UagMVbY/s1600/pdf+converter+dan+editor.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitGUD7K_Davmgtnu6mxHTAUb2zbREQdBLCxvlHvGidf6FhSi_5X2Wg9EjXfLb9H2tfZIIu9QMlHn-Js0zTspkxFdRs5bZN9FgAsceuRPmY5jJd5suaQvjYujAIgr2in7Xuspb3UagMVbY/s200/pdf+converter+dan+editor.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
Sebelum kita posting lagi mengenai skema,sound system atau elektro
yang lain,dalm kesempatan kali ini akan kami share cara edit dan
converter pdf.Tentu agan agan semua pernah memperoleh file gambar atau
tulisan berformatkan pdf tapi agan gak bisa mengedit atau
merubahnya.dalam kesempatan ini kami akan berbagi sedikit ilmu/trik
tentang edit dan convert file pdf.<br />
Cara yang kami gunakan adalah
menggunakan sofware PDF SUIT.Mungkin agan semua udah mengenal sofware
ini.Bagi kami tim Delta Share menggunakan sofware ini sangat memuaskan,sofware ini dapat digunakan
untuk:<br />
<ol>
<li>Edit<br />Yaitu mengedit tulisan/gambar yang berada di pdf.</li>
<li>Convert<br />untuk convert sofware ini dapat mengubah:<br /><ul>
<li>Pdf ke Office atau sebaliknya</li>
<li>Pdf ke Image/gambar dan sebaliknya</li>
<li>Pdf ke Html dan sebaliknya</li>
<li>Pdf ke text documen dan sebaliknya </li>
</ul>
</li>
</ol>
Selain diatas masih banyan fitur fitur lainnya,tentu layak dicoba......<br />
Untuk download :<br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/19024645/PDFSuiteProfessional2011.zip.html">PDF SUIT</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/downloadlink/19024644/PatchPDFSuitePro2011.rar">Patch PDF SUIT</a><br />
<br />
selamat mencoba :Dsi bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-50223683234847030272012-04-04T05:14:00.000-07:002012-04-04T06:20:53.008-07:00Pengetahuan Microphone Bagi Sound Operator<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"> Kita lanjutkan postingan mengenai tips operator,dalam kesempatan ini postingan yang kami share tentang pengetahuan mengenai <a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/01/mikrofon.html">michrophone</a>,walaupun dalam bagian Sound System telah diterangkan dalam judul bagian-bagian <a href="http://d-mm.blogspot.com/search/label/Sound%20System">sound system</a>......</span></span> </h3>
<h3 class="fw-title">
Condenser diagframa besar lebih baik ? </h3>
<div class="fw-text">
Orang-orang menyangka bahwa perbedaan ukuran
diaframa mic condenser akan menghasilkan perbedaan karakter sound.
Memang benar bahwa nada-nada low dan cakupan frekuensi (frequency
response) bisa menjadi lebih baik, tetapi sebenarnya keuntungan utamanya
hanyalah berupa sound yang lebih keras. <br />
Mic condensor
berdiaframa besar menghasilkan bunyi lebih keras dibandingkan yang
kecil. Sound lebih keras berarti tidak butuh banyak Gain di mic. Sedikit
Gain juga berarti bahwa bocoran suara akan lebih sedikit, sekaligus
noise dari pre-amp juga akan lebih kecil. β <i><b>www.PCMus.com</b></i></div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="619938153"></a>Rahasia impedansi Mic dan Pre-Amp </h3>
<div class="fw-text">
Menyesuaikan impedansi (tahanan / resistor)
mic dan pre-amplifier sering di salah-artikan. Mic dan pre-amp dengan
impedansi sama belum tentu menghasilkan bunyi yang memuaskan. Mari kita
pelajari lebih lanjut hal ini.<br />
Setiap mic memiliki impedansi
output tertentu. Begitu juga setiap pre-amplifier memiliki impedansi
input tertentu. Simbol untuk impedansi ini adalah Z. Karena itu
kata-kata Hi-Z dapat digunakan untuk impedansi mic dan impedansi pre-amp
(Pemain gitar sangat familiar dengan Hi-Z ini).<br />
Di lapangan,
impedansi input pre-amp sangat mempengaruhi bunyi sound yang akan
direkam. Ini sebenarnya adalah hasil dari interaksi output impedansi mic
vs input impedansi pre-amp, yang kemudian menyebabkan perbedaan
karakter bunyi seolah-olah seperti di-EQ. Interaksi ini berjalan dengan
cara unik, terutama bila terjadi antara mic desain khusus seperti
Neumann U87. Neumann U87 akan menghasilkan karakter bunyi unik bila
dipertemukan dengan pre-amp Focusrite Red 7.<br />
Beberapa pre-amp memiliki fasilitas untuk memilih impedansi nya seperti :<br />
- Focusrite ISA 428 Pre Pack dengan 4 pilihan impedansi (600Ξ©, 1k4Ξ©, 2k4Ξ©, 6k8Ξ©)<br />
- Summit Audio 2 BA-221 dengan tombol pilihan impedansi dari 100Ξ©-10kΞ©<br />
Menyesuaikan
impedansi mic dan pre-amp hingga bernilai sama kurang disukai karena
akan mengurangi level dan rasio signal to noise (S/N) hingga 6 dB. Untuk
mic dynamic dan condensor, input impedansi pre-amp yang disukai
biasanya 10 kali lipat impedansi output mic.<br />
Lakukan eksperimen
dengan mengubah-ubah input impedansi pre-amp anda. Anda tidak akan
merusak mic ataupun pre-amp melalui eksperimen ini. Tetapi kemungkinan
besar anda akan mendapatkan karakter sound yang anda cari <i><b>β www.sweetwater.com</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="619936842"></a>5 tipe Microphone </h3>
<div class="fw-text">
Bunyi adalah hal ajaib. Berbagai bunyi yang
kita dengar disebabkan oleh perbedaan tekanan udara yang berubah tiap
detik. Yang menakjubkan adalah udara meneruskan perbedaan tekanan itu
dengan sangat akurat, bahkan dalam jarak jauh.<br />
Microphone
pertama dibuat dengan cara menempelkan sebuah diagframa besi ke sebuah
jarum, dan jarum ini menggoreskan sebentuk pola ke sepotong foil metal.
Bila kita berbicara, maka tekanan udara yang dihasilkan akan menekan
diagframa besi tersebut, yang kemudian menggerakkan jarum, yang kemudian
direkam di atas metal foil. Bila kita menempatkan jarum kembali di atas
metal foil, maka goresan di atas metal foil tersebut akan menggerakkan
jarum, dan kemudian menggerakan diagframa lagi, yang akhirnya
menciptakan bunyi yang persis sama. Sebuah cara reproduksi suara yang
sangat mekanis ! <br />
Microphone modern mencoba untuk melakukan hal
yang sama, tetapi dengan cara elektris. Sebuah mic kini menangkap
berbagai variasi tekanan udara dan mengkonversinya menjadi sinyal
elektrik. Hingga saat ini, telah berkembang 5 macam teknologi konversi
ini, yaitu :<br />
Mic Carbon. Mic yang paling tua dan sederhana ini
menggunakan debu karbon. Teknologi ini digunakan di telepon yang pertama
dibuat hingga telepon modern saat ini. Tekanan udara terhadap diagframa
akan mengubah-ubah aliran listrik di debu karbon, yang kemudian
mengubah-ubah resistansi listrik, dan akhirnya mengubah-ubah aliran
listrik yang mengalir.<br />
Mic Dynamic. Mic jenis ini memanfaatkan
efek elektromagnet. Waktu sepotong magnet bergerak melintasi sebuah
kawat (atau koil kawat), magnet tersebut akan mempengaruhi aliran
listrik di kawat. Dalam mic dynamic, tekanan udara menggerakkan
diagframa, yang kemudian menggerakan magnet atau koil dan menghasilkan
listrik kecil.<br />
Mic Ribbon. Dalam mic ribbon, sepotong pita tipis
(ribbon) digantungkan di medan magnet. Tekanan udara akan menggerakkan
pita dan mengubah aliran listrik di medan magnet tersebut. <br />
Mic
Condensor. Mic ini menggunakan kapasitor, dimana satu sisi plat
kapasitor bergerak sesuai tekanan udara. Pergerakan ini akan mengubah
kapasitansi kapasitor dan perubahan ini akan diperkuat untuk
menghasilkan sinyal yang kuat. Mic condensor biasanya membutuhkan
baterai untuk menghasilkan aliran listrik di kapasitor.<br />
<div align="left">
Mic
Crystal. Mic ini memanfaatkan sifat kristal yang mengubah aliran
listrik sewaktu sang kristal berubah bentuk. Dengan menempelkan
diagframa di kristal, maka sang kristal akan mengubah aliran listrik
waktu tekanan udara mengenai diagframa - <i><b>www.electronic.howstuffworks.com</b></i></div>
</div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="604409035"></a>Mengambil suara Orkestra / Paduan Suara </h3>
<div class="fw-text">
<br />
Dalam merekam orkestra secara live, adalah
lebih baik dan mudah menggunakan sistem stereo mic (2 mic) daripada
banyak mic. Banyak mic akan menimbulkan kesulitan mixing. Kecuali anda
memiliki jam terbang yang tinggi dan terbiasa dengan bunyi orkestra,
maka me-mix stereo mic akan jauh lebih mudah dibandingkan banyak mic. <br />
Ruangan
tempat orkestra bermain juga bervariasi dari kering hingga luber
reverb, karena itu saya menyarankan tiga teknik micking stereo berikut :
<br />
- teknik ORTF untuk ruangan dengan reverb luber.<br />
- teknik Decca-Tree untuk ruangan bersound indah dengan reverb pendek.<br />
- teknik XY untuk ruangan dengan reverb sedang. <br />
<img border="0" class="fw_image_computer fwSizeProp" height="132" src="http://www.operator-sound.com/ortf%20decca%20xy.jpg" style="height: 132px; margin: 8px; width: 517px;" width="517" /><br />
Teknik
ORTF : tempatkan mic ala ORTF dengan posisi 1,2β2 meter di belakang
Dirigen / Conductor. Posisikan mic 2 meter di atas panggung dengan
posisi miring ke bawah 5 derajat. Teknik ini akan mengurangi bunyi
ambience ruangan.<br />
Teknik DECCA-TREE : gunakan 3 mic omni dengan
gain mic tengah -5dB dibandingkan 2 mic lainnya. Letakkan persis di
belakang Dirigen.<br />
Teknik XY : gunakan 2 mic cardioid dengan
posisi 2 meter di belakang Dirigen. Posisikan mic di atas panggung
dengan posisi miring menghadap ke bawah 5 derajat.<br />
Selama cek
sound pastikan agar suara terkeras orkestra berada di -6 dB, karena
biasanya waktu tampil, para pemusik akan main lebih keras dibandingkan
waktu cek sound, sehingga anda terhindar dari peak <i><b>- Georq Burdicek </b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="583028223"></a>Miking Stereo ORTF </h3>
<div class="fw-text">
Teknik ini pertama kali digunakan tahun 1960
an oleh Office de Radiodiffusion Télévision Française (ORTF) untuk
menangkap suara stereo. Teknik ini menggunakan 2 buah mic cardioid yang
ditempatkan dengan jarak 17 cm (jarak umum antara kedua telinga manusia)
dengan sudut 110 derajat.<img align="left" border="0" class="fw_image_computer fwSizeProp" height="91" src="http://www.operator-sound.com/ORTF%20Stereo.png" style="height: 91px; margin: 8px; width: 169px;" width="169" /><br />
Teknik
ini sangat baik digunakan untuk menangkap bunyi mini grup musik yang
sudah terbalance dengan baik (cth : orkestra, paduan suara besar, dsb.) <i><b>- dari wikipedia</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="604413281"></a>Teknik Blumlein </h3>
<div class="fw-text">
Ingin mendapatkan suara stereo ruangan
(ambience) dalam rekaman anda ? Coba teknik mic stereo Blumlein yang
diciptakan Alan Dower Blumlein tahun 1931. Walaupun usianya sudah
lanjut, tapi teknik ini masih sangat efektif dalam menangkap bunyi
ambience ruangan.<br />
Teknik ini menggunakan dua buah mic Figure 8
(bi-directional) dengan posisi mirip seperti teknik XY, yaitu
bersilangan 90 derajat satu dengan yang lainnya.<br />
Salah satu
aplikasi teknik Blumlein ini adalah dengan meletakkannya di atas pemain
drum, dengan moncong mic mengarah ke drumnya. Kita akan mendapatkan
sound yang si pemain dengar melalui cara ini <i><b>β EQ Magazine</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="604446188"></a>Mic dynamic dalam rekaman ? </h3>
<div class="fw-text">
Rekaman vokal tidak harus selalu menggunakan
mic condenser. Pertimbangan untuk menggunakan mic dynamic patut
diperhitungkan bila kita menghadapi terlalu banyak bunyi plosive B,P,
dan T dan bunyi sibilance S, dan J dari si artis. <br />
Beberapa
pembicara voice-over menyukai mic dynamic EV RE-20 and SM-7 dalam
rekaman. Bahkan Bono β vokalis U2 sering menggunakan SM-58 untuk merekam
seluruh vokalnya di studio. Kenapa ragu menggunakan mic dynamic ? <i><b>β Hal Robertson</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="583009891"></a><b>Penempatan Mic untuk Grand Piano</b> </h3>
<div class="fw-text">
DPA microphone, salah satu produsen mic
terbaik dunia, menyarankan beberapa teknik pengambilan suara grand piano
untuk hasil yang baik.<br />
Hal utama yang harus diperhatikan untuk
merepro suara grand piano yang baik adalah titik balance dari rasio
hammer (pemukul) ke wood (kayu) dalam grand piano. <br />
Tempatkan
mic di atas hammer piano lalu geser pelan-pelan ke arah pinggir kayunya.
Pilih titik dimana bunyi piano terdengar paling baik. Disitulah titik
balance terbaik dimana mic harus ditempatkan. <br />
Kadang-kadang
titik balance ini berada di luar piano. Gambar A memperlihatkan
penangkapan titik balance di luar piano dengan sepasang mic omni.<br />
<img border="0" class="fw_image_computer fwSizeProp" height="93" src="http://www.operator-sound.com/piano%20A.jpg" style="height: 93px; margin: 8px; width: 190px;" width="190" /> <img border="0" class="fw_image_computer fwSizeProp" height="94" src="http://www.operator-sound.com/piano%20B.jpg" style="height: 94px; margin: 8px; width: 175px;" width="175" /><br />
Bila
kita menggunakan mic cardioid, maka seting ORTF (Gambar B) dan seting
XY (Gambar C) juga bisa dijadikan acuan untuk mendapatkan suara grand
piano yang baik.<br />
<img border="0" class="fw_image_computer fwSizeProp" height="113" src="http://www.operator-sound.com/piano%20C.jpg" style="height: 113px; margin: 8px; width: 192px;" width="192" /> <img border="0" class="fw_image_computer fwSizeProp" height="113" src="http://www.operator-sound.com/piano%20D.jpg" style="height: 113px; margin: 8px; width: 212px;" width="212" /><br />
Pilihan
teknik miking lainnya yang disukai adalah dengan 2 mic omni yang
ditempatkan di atas tuts piano (Gambar D). Jaga agar diagframa (moncong)
mic harus saling menghadap satu dengan lainnya. Cari ketinggian yang
paling baik suaranya. <br />
Selamat mencoba β <i><b>disadur dari dpamicrophones.com</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="564124629"></a>Phantom Power (Tenaga Hantu) ? </h3>
<div class="fw-text">
Phantom Power adalah nama panggilan untuk
arus listrik 48 volt yang diperlukan untuk membuat mic Condenser /
Capacitor bekerja. Kata "Phantom" yang artinya "hantu" sangat sesuai
karena memang kita tidak bisa melihat Power Supply -nya. Power Supply
nya bisa ada di dalam MIXER dan tidak membutuhkan tambahan kabel untuk
menyalurkan nya ke microphone.<br />
Kata "Phantom" sendiri sesuai
karena tidak akan terjadi perbedaan voltase diantara 2 conductor sinyal
mic - kecuali jika microphone yang digunakan memang dirancang untuk
menerima 48 volt. Sebuah microphone yang tidak di desain untuk menerima
Phantom Power tidak akan mengenali adanya arus 48 volt ini (sepanjang
mic tersebut memiliki output transformer yang umum).<br />
Pada awalnya,
mic Capacitor / Condenser dibuat sekaligus dengan Power Supply nya.
Jadi bila kita menggunakan 10 mic Capacitor, maka kita juga harus
menginstalasi 10 buah Power Supply nya. Tapi sejak 1966, Norwegian State
Television ingin mengubah kebiasaan ini dengan memanfaatkan sistem
listrik 48 volt yang kebetulan dimiliki Norwegia. <br />
<div align="left">
Pabrik
mic Neumann menanggapi kondisi ini dengan menciptakan Neumann K84, mic
Condenser pertama yang mendapatkan tenaga dari sistem listrik DC 48 volt
dan bukannya dari Power Supply sendiri. Sejak itulah teknik Phantom
Power digunakan.<i><b> - RecordProducer.com </b></i></div>
</div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="564146833"></a>Menangkap suara ikan Paus ? </h3>
<div class="fw-text">
Tahukah anda, bahwa ada mic yang dapat menangkap suara di bawah permukaan air ? <br />
Mic
DolphinEAR Hydrophone dapat ditanam di bawah air hingga kedalaman 100
meter selama jangka waktu yang panjang untuk memonitor suara bawah laut
(paus, lumba-lumba, kapal selam, suara orang dari kapal, dsb) <br />
Mic
ini juga dapat juga ditanam di dalam es untuk menangkap suara lomba
ice-skating. Mic ini juga dapat ditanam di dalam tanah untuk mendengar
bunyi vibrasi gedung, atau bunyi hewan dalam tanah, atau bunyi kendaraan
yang lewat. <br />
Mic ini bukan mic Condensor, dengan pola penangkapan suara <i>omni-directional </i> dan dapat menangkap range frekuensi 15 Hz - 20kHz<br />
Anda tertarik menempatkan lagu lumba-lumba sebagai <i>sound-effect</i> ? <span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><i><b>- dolphinEar.com</b></i></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="698667414"></a>Mic biola dan saxophone </h3>
<div class="fw-text">
<br />
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt; font-style: normal;">Bruce
Bartlett, pengarang βPractical Recording Techniquesβ menyarankan kita
untuk mengambil suara biola dengan menempatkan sebuah mic condenser yang
flat dengan jarak 30-70 cm di atas, Bila suara nya terlalu mid, maka
geser mic agak ke samping.</span></i></div>
<i><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt; font-style: normal;">Untuk
sax, tempatkan sebuah mic condenser / dynamic flat sedikit di atas
corong dan kira-kira sejauh 45 cm dari corong. Mic diletakkan menghadap
sisi kanan pemain</span></i><i><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;"> β </span><b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Focal Press</span></b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="698666800"></a>Frekuensi wireless mic </h3>
<div class="fw-text">
Federal Communications Commision (FCC / Badan
pengatur gelombang komunikasi Amerika) kini mulai memaksa stasiun
televisi untuk berpindah ke jalur televisi digital. <br />
Bila hal
ini benar terjadi, maka efeknya akan sangat besar bagi pengguna mic
wireless. Sampai saat ini, masih banyak wireless mic dengan frekuensi
UHF yang jatuh di antara 746-806 MHz, dimana frekuensi ini juga
digunakan oleh televisi.<br />
Orang yang teliti biasanya mencoba
memonitor frekuensi radio lokal dengan wireless mic mereka untuk
mengetahui frekuensi apa saja yang bebas dari interferensi radio, tetapi
di masa mendatang akan lebih sulit lagi dengan munculnya tv digital. <br />
Efek interferensi ini juga akan meningkat bila baterai mic melemah. Telitilah dalam memilih wireless mic β <b><i>Jeff Harrison</i></b></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="699062264"></a>Mic cardioid bisa berubah menjadi mic omni ! </h3>
<div class="fw-text">
Phase cancellation adalah kunci dari polar
pattern mic. Mic bekerja dengan menggunakan diaphragma yang bergerak
sesuai tekanan suara. Waktu suara menekan diphragma depan, maka
diaphragma akan bervibrasi dan menghasilkan energi listrik yang kemudian
menjadi sinyal audio.<br />
Waktu suara menekan diaphragma bagian
belakang mic, maka hal yang sama akan terjadi tetapi dalam gerakan yang
terbalik dengan diaphragma depan. Maka terjadilah phase cancellation.
Dengan mengontrol berapa banyak suara yang menekan diaphragma depan dan
belakang, maka berbagai polar pattern mic dapat diciptakan. <br />
Bila
energi suara yang menekan diaphragma depan 100% sama dengan yang
menekan diaphragma belakang, dan keduanya bergerak searah, maka
terciptalah polar omni.<br />
Bila sang penyanyi melingkari telapak
tangan nya di sekeliling mulut mic cardioid, maka tangan tersebut akan
menghalangi suara masuk ke diaphragma belakang. Jadi hanya diaphragma
depan saja yang bergerak. Maka terciptalah polar omni dari mic cardioid
tersebut. Kini mic cardioid kita yang tidak rawan feedback menjadi rawan
terhadap feedback. Selamat bersenang-senang ! <i><b>β Peter L. Janis</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="793043996"></a>Wireless UHF atau VHF ? </h3>
<div class="fw-text">
<br />
Banyak orang berpandangan salah
dengan menganggap bahwa teknologi wireless UHF (Ultra High Frequency =
300 β 3000 MHz) lebih baik daripada VHF (Very High Frequency = 30-300
MHz), padahal keduanya sama saja. <br />
Memang frekuensi UHF lebih
tinggi sehingga membutuhkan beberapa komponen yang khusus dan mahal,
sehingga kemudian wireless UHF dianggap lebih canggih. Tetapi UHF sangat
boros energi.<br />
Dengan gelombangnya yang tinggi dan lebar, UHF
menawarkan lebih banyak pilihan. Bila anda menggunakan banyak wireless
di satu tempat, maka UHF adalah pilihan yang baik karena anda dapat
memisahkan semua gelombang wireless yang ada. Selain itu UHF lebih baik
menembus rintangan tembok dan sebagainya.<br />
Tetapi bila anda tidak
memerlukan banyak wireless di satu tempat, maka VHF adalah pilihan yang
tepat karena lebih hemat baterai dan dapat menjangkau lebih jauh karena
gelombangnya rendah. Wireless dan receiver VHF tidak perlu saling
βterlihatβ satu sama lain. <br />
Jadi, VHF lebih hemat harga dan tidak boros baterai, tetapi lebih sedikit pilihan gelombangnya dibandingkan UHF - <i><b>dari berbagai sumber</b></i></div>
</div>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-90380340983448039182012-04-02T07:26:00.000-07:002012-04-03T02:57:42.944-07:00Trik Operator Sound System<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small; font-weight: normal;">Pengetahuan yang harus di miliki oleh seorang sound system operator sangatlah banyak,Tim Delta share berusaha memberikan sedikit ilmu yang kami pelajari dari para sound operator yang telah senior. </span></h3>
<h3 class="fw-title">
RT60 untuk studio </h3>
<div class="fw-text">
Reverb Time (RT) didefinisikan secara umum
sebagai βwaktu yang dibutuhkan oleh suara untuk menghilang sepenuhnyaβ.
Pengukuran yang biasa digunakan adalah RT60, yaitu waktu yang dibutuhkan
hingga suara berkurang 60dB.<br />
RT yang ideal bervariasi tergantung
ukuran dan material ruangan. Tetapi umumnya adalah 0,3 detik. Di dalam
studio, RT untuk pidato yang baik adalah berkisar 0,2-05 detik,
sedangkan untuk musik klasik sebaiknya berkisar 0,6-0,8 detik..<br />
Dalam
desain studio, sebaiknya RT frekuensi mid sekitar 0,3 detik. Sedangkan
untuk frekuensi low dan high boleh lebih panjang sedikit. <i><b>β Paul White</b></i></div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="633066053"></a>Desain Box Speaker </h3>
<div class="fw-text">
Speaker box dengan dinding non-paralel
(berhadapan tegak lurus) memiliki masalah yang lebih sedikit
dibandingkan dengan yang berbentuk persegi sempurna. Tetapi para pembuat
box menyukai box paralel karena penanganan dan konstruksinya lebih
mudah.<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT">Bila harus membuat box
dalam bentuk persegi sempurna, maka gunakan rasio perbandingan dimensi
box 0,62 : 1 : 1,62. Rasio ini adalah βRASIO EMASβ sejak jaman purba.
Rasio ini memastikan bahwa semua gelombang frekuensi suara akan
beresonansi sempurna di dalam box. <i><b>β KBapps.com</b></i></span></div>
</div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="619940640"></a>X-over </h3>
<div class="fw-text">
Speaker memproduksi beragam gelombang suara
dengan bergerak 60 kali maju mundur per-detik untuk menghasilkan
frekuensi rendah, hingga 20.000 kali maju mundur per-detik untuk
menghasilkan frekuensi tinggi.<br />
Ini adalah kerja keras yang luar
biasa, tetapi speaker melakukannya setiap kali memainkan musik. Alat
yang mengatur kerja speaker agar bergerak cepat dan bergerak lambat
adalah driver. Itu sebabnya mengapa boks speaker dilengkapi driver
spesialis treble untuk menggerakkan tweeter, dan driver spesialis bass
untuk menggerakkan sub-woofer. Jadi pekerjaan utama cross-over (X-over)
adalah membagi-bagi frekuensi dan mengirimkannya ke driver yang sesuai. <br />
Tetapi
X-over bekerja lebih lagi. Driver speaker membutuhkan banyak bantuan.
Mereka sensitif terhadap beberapa frekuensi, sehingga proses ekualisasi
(EQ) akan sangat bermanfaat bagi mereka. Tweeter juga lebih sensitif
dari woofer dan butuh di-seimbangkan (balance) dengan woofer agar tidak
terlalu keras. Karena itu, tugas kedua X-over adalah untuk memanipulasi
sinyal yang dikirimnya ke driver sehingga :<br />
-Sinyal dalam frekuensi sesuai dengan tiap driver sehingga suara yang dihasilkan maksimal<br />
-Driver-driver
yang berdekatan berbagi tugas dengan sesuai (tweeter tidak mengambil
jatah frekuensi woofer, woofer tidak mengambil jatah frekuensi
sub-woofer, dst.)<br />
-Output driver yang berbeda-beda diseimbangkan sehingga menghasilkan kekerasan sama.<br />
Masih
ada lagi ! X-over mempengaruhi timing (waktu) bunyi driver sehingga
sesuai dengan bunyi driver lainnya. Sungguh sebuah kerja keras ! <i><b>- www.aperionaudio.com</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="620466318"></a>Kerja Crossover (X-over) </h3>
<div class="fw-text">
Crossover membentuk sejumlah frekuensi untuk
tiap driver speaker dengan tiga jenis filter : Kapasitor, Koil
(Induktor) dan Resistor. Mari kita lihat apa kerja masing-masing filter
ini.<br />
Resistor : Bila ampli mengirim 10 watt power ke 8 ohm
tweeter, dan kita menempatkan 8 ohm resistor secara seri di antaranya,
maka power yang tiba di tweeter hanyalah 2,5 watt. Karena dengan
resistor seri @ 8 ohm, maka tegangan akan menurun jadi 5 watt. Kemudian
power sebesar 2,5 watt akan digunakan oleh resistor, jadi tweeter hanya
mendapatkan sisa tenaga 2,5 watt dari sumber 10 watt power ampli. Sudah
jelas kekerasan akan berkurang 6 dB (Ingat rumus : bila daya berkurang
separuh, maka terjadi penurunan 3 dB).<br />
Kapasitor dan Induktor :
Sebuah kapasitor yang ditempatkan secara seri dengan speaker, akan
memblokir frekuensi rendah dan melewatkan frekuensi tinggi. Sebuah
induktor berfungsi sebaliknya. Blokir frekuensi akan terjadi secara
berangsur-angsur (roll-off) dalam bentuk penurunan 6dB/oktaf (1<sup>st</sup> order), 12dB/oktaf (2<sup>nd</sup> order), atau 3<sup>rd</sup> order (18 dB/oktaf), atau yang curam 4<sup>th</sup>
order (24 dB/oktaf). Karakter penurunan ini dibedakan atas jenis
Bessel, Butterworth, Linkwitz-Riley. Butterworth terkenal lembut,
Linkwitz-Riley memotong tajam, sedangkan Bessel memiliki karakter
phase-shift yang unik<br />
Desain crossover bukanlah hal yang mudah.
Sangat-sangat sulit. Tetapi ingat rahasia utama para desainer speaker
βBukan teori yang penting, tetapi bunyi speaker yang pentingβ. Desainer
bermain-main dengan berbagai tombol crossover hingga menghasilkan bunyi
yang diinginkan. Walaupun demikian, pengetahuan teori juga mempengaruhi
kelihaian bermain-main ini. Tetapi proses utamanya adalah secara
berulang-ulang βmemainkan tombol - mendengarkanβ hingga speaker kita
mendapat acungan jempol <b><i>- <a href="http://w.aperionaudio.com%20dan/"><span style="color: black;">aperionaudio.com dan</span></a><span style="color: black;"> ASG EAW.com</span></i></b></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="604419032"></a>RMS vs PMPO </h3>
<div class="fw-text">
RMS (Root Mean Square) dan PMPO (Peak Music
Power Output) sama-sama menunjukkan power rating, namun keduanya tidak
dapat diperbandingkan. Selain tidak ada standard pengukuran PMPO yang baku, metode pengukurannya juga berbeda-beda. <br />
Namun sebagai ancar-ancar biasanya power PMPO adalah <i>mark up</i>
20 sampai 40 kali lebih besar dibandingkan power RMS. Jika tertulis
1000 W PMPO bisa saja power sebenarnya sama dengan 25 W - 50 W RMS. <br />
Pencantuman
power rating tentu saja untuk menunjukkan sampai dimana kemampuan
tingkat kebisingan yang bisa dihasilkan. Tentu ini hanyalah sebuah angka
yang menunjukkan kemampuan maksimum perangkat audio tersebut. <br />
Jika
dianalogikan dengan mobil, ini tidak beda dengan catatan spesifikasi
kecepatan yang tertera dapat mencapai 220 km/jam. Namun apakah kecepatan
maksimum demikian bisa tercapai, adalah hal yang lain. Tentu bisa
tercapai dengan syarat kondisi-kondisi tertentu. Jalan aspal lebar dan
mulus, tidak ada tanjakan, mesin masih baru, bahan bakar dengan oktan
tinggi, oli yang tepat, grip serta tekanan ban ideal, suhu mesih ideal,
berat mobil efisien, ringan dan ideal, lalu cuaca harus cerah, tidak ada
angin apalagi hujan dan yang penting lagi pengemudinya harus punya
nyali sekelas pembalap formula 1. Kalau tidak, mobil paling <i>pol</i> dapat dipacu mencapai 140 km/jam dan ini juga sebenarnya sudah mendebarkan. <br />
Demikian juga dengan sistem audio, dengan volume yang sedang-sedang
saja dengan alunan yang harmonis kiranya anda sudah cukup puas. Belum
tentu anda tega meng-umbar volume audio anda sekencang-kencangnya sampai
kaca-kaca jendela rumah anda pecah semua <i><b>β disadur dari www.audiorakitan.com</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="606061626"></a>Subwoofer elektrostatik pertama </h3>
<div class="fw-text">
Subwoofer elektrostatik dikembangkan pertama
kali tahun 1960 an oleh Ken Kreisel, untuk mengatasi komplain pelanggan
di toko high end βMiller Kreisel (MK)β yang dimilikinya bersama Jonas
Miller di Los Angeles. Para pelanggan komplain karena mereka merasa kehilangan nada-nada rendah di speaker elektrostatik buatan MK.<br />
Penggunaan
subwoofer untuk rekaman pertama kali dilakukan tahun 1973 dalam mixing
album Steely Dan βPretzel Logicβ dengan operator Roger Nichols.
Subwoofer dipesan oleh Walter Becker dan Donald Fagen dari tim Steely
Dan. Sejak saat itu Sattelite Subwoofer MK laris dipesan banyak studio
rekaman dan digunakan sebagai sistem referensi utama studio. Beberapa
pelanggan sistem audio MK sistem audio adalah rumah produksi audio film
Dolby, DTS, dan THX. <br />
<div align="left">
Subwoofer biasanya
menampilkan nada 20 β 200 Hz melalui cone speakernya. Pemisahan stereo
sangat sulit didengarkan di subwoofer karena karakter nada low yang
omni-directional. Itu sebabnya Audio System biasanya hanya menjual satu
subwoofer + beberapa speaker mid high. Nada low hanya bisa terasa
terpisah dalam bentuk earphone<b> - <i> MKsoundsystem. com dan cramster.com</i></b></div>
</div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="606071763"></a>Mana lebih nonjok : 1 buah Sub 21inch atau 2 buah Sub 18inch ? </h3>
<div class="fw-text">
Ini sebuah pertanyaan yang populer dan sulit dijawab dengan sangat tepat. Ada
banyak faktor berpengaruh seperti : power amplifier, jenis, dan ukuran
box speaker. Tetapi secara umum, dengan power yang cukup, dua buah akan
berbunyi lebih jernih dan menonjok lebih kuat karena kombinasi dua cone
akan menghasilkan tekanan udara lebih besar. Bagaimanapun juga, sub 21
inch akan bersuara lebih deep (dalam) <i><b>β Bill Crutchfield</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="606106741"></a>Instalasi Speaker Double Voice Coil </h3>
<div class="fw-text">
Speaker Double Voice Coil (DVC) adalah
speaker dengan 2 gulungan coil di atas former yang sama. Mereka
diletakkan saling bertumpang-tindih dengan terminal yang berbeda. <br />
<div align="left">
Keuntungan
utama speaker DVC adalah semata-mata di fleksibilitas pemasangan
kabelnya. Speaker DVC memiliki alternatif instalasi seri, paralel, dan
independen.</div>
<div align="center">
<img border="0" class="fw_image_computer fwSizeProp" src="http://www.operator-sound.com/double%20coil%20speaker.jpg" style="height: 165px; margin: 8px; width: 408px;" /></div>
Speaker
DVC lebih banyak digunakan di sistem Car/Home audio karena kebanyakan
amplifier audio tipe ini tidak dapat monobridge. Jadi kekuatan ampli
dapat disatukan di monobridge melalui instalasi speaker DVC. <br />
Keuntungan
lainnya adalah speaker dapat diubah-ubah hambatannya. Bila tadinya
speaker SVC (Single Voice Coil) hambatannya 8 ohm, maka di speaker DVC
(masing-masing Coil 4 ohm) dapat diubah jadi 2 ohm (bila sistem kabel
paralel) atau menjadi 8 ohm (bila sistem kabel seri).<br />
Dengan
dimungkinkannya fleksibilitas kabel dan hambatan ini, maka kini
dimungkinkan untuk merangkai beberapa speaker menjadi satu dengan power
yang sama, sehingga didapatkan performa speaker yang lebih baik <i><b>β JL Audio Inc.</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="583048262"></a>Surround Sound </h3>
<div class="fw-text">
Sistem Surround sudah ada lebih dari 60
tahun. Jaman tahun 1930an film selalu menggunakan 3 channel tabir suara
(Left-Center-Right) hasil riset Bell Labs. Pada tahun 1941 Disney dalam
film Fantasia nya menyajikan tambahan speaker di belakang. Jadi ada 4
speaker sekarang.<br />
Sistem 4 channel LCRS (Left-Center-Right-Mono
Surround) meluas penggunaannya setelah Dolby Stereo menjadi sistem
standar film tahun 1960an. <br />
Dengan berkembangnya teknologi
digital di tahun 1980an, jumlah surround channel ditambah jadi dua dan
ditambah subwoofer LFE (Low Frequency Effect). Kini semuanya menjadi 6
channel dengan sistem Surround 5.1. Di akhir 1990an, Sony telah
menciptakan sistem surround 7.1.<br />
Dalam surround system, semua
speaker di low-cut pada 80 Hz. Sedangkan LFE di high-cut pada 120 Hz
dengan penambahan headroom 10 dB.<br />
Keuntungan sistem surround
dibandingkan sistem stereo 2 speaker adalah : tidak ada lagi yang
dinamakan sweet-spot (titik dimana suara terdengar paling jelas dan
enak). Seluruh ruangan menjadi sweet-spot sekarang.<br />
Selain itu,
penempatan speaker tidak lagi menjadi krusial. Di sistem stereo,
pergeseran speaker sedikit saja akan membawa banyak perbedaan. Hal ini
tidak terjadi di sistem surround β<i><b> Bobby Owsinski βMastering Handbookβ</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="583030400"></a>Perhitungan SPL berbahaya </h3>
<div class="fw-text">
Frekuensi yang berbahaya bagi telinga kita
adalah 2 β 20 kHz. Bila kita mendengarkan frekuensi tersebut dengan
level di atas 100 dB SPL terus menerus selama lebih dari 2 jam, maka
kita dapat mengalami hearing loss (tuli).<br />
Kita dapat menghindari
hal ini dengan cara mengukur SPL speaker kita. Masalahnya adalah, angka
dB SPL yang muncul di SPL meter kita biasanya adalah angka total jumlah
dB dari seluruh frekuensi yang muncul. <br />
Jadi kita harus
mengetahui cara untuk mengetahui berapa total SPL yang dihasilkan oleh
frekuensi berbahaya (2 kHz ke atas) tersebut, agar terhindar dari
hearing loss.<br />
Untuk menjawab hal ini, maka gunakan fasilitas WEIGHTING di SPL meter. Ada
tiga macam weighting : C weighting (mencakup frekuensi 20 Hz β 20 kHz),
A weighting (mencakup frekuensi 1 kHz ke atas), Z weighting atau Flat
(mencakup seluruh frekuensi).<br />
<div align="left">
Jadi, jangan lupa mengukur SPL A weighting untuk mengetahui seberapa berbahaya nya sound yang kita hasilkan β <i><b>disadur dari artikel YP Hadi Sumoro Kristianto</b></i></div>
</div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="633064094"></a>Speaker yang lebih baik </h3>
<div class="fw-text">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Mana
berbunyi lebih baik ? Speaker A dengan tanggapan frekuensi (frequency
response) 45 Hz β 18kHz atau speaker B 20 Hz β 25kHz ? Faktanya adalah,
data di atas sama sekali tidak cukup untuk menggambarkan kualitas suara
speaker. Mari kita lihat lebih detil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Hal
yang paling penting dari speaker bukannya lebar tanggapan frekuensi
nya, tetapi kemampuannya untuk mereproduksi semua suara pada level yang
persis sama seperti waktu suara itu direkam. Anda pasti tidak mau sang
speaker merubah mix suara yang direkam. Suara tersebut akan berbunyi
tidak natural di speaker tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Angka
tanggapan frekuensi akan berbicara lebih banyak bila juga menyertakan
angka toleransi kekerasan (Amplitude tolerance) seperti contoh
β40Hzβ20kHz, +/- 3dBβ. </span><span lang="IT" style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Angka
ini memperlihatkan bahwa penyimpangan suara yang terjadi antar
frekuensi adalah 3 desibel dari angka rata-rata tengah. Artinya, bisa
jadi frekuensi 100Hz berbunyi 10dB, frekuensi 1kHz berbunyi 12dB,
frekuensi 1,3kHz 13dB, 6,3kHz 8dB dst. Penyimpangan yang terjadi tidak
melebihi 3dB atau <u>+</u> 3dB.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Speaker dengan angka berikut β40Hz-20kHz, +/- 8dBβ sudah jelas kalah flat dibandingkan speaker di atas β Paul Dicomo</span></div>
</div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="688060116"></a>Speaker vs Ampli </h3>
<div class="fw-text">
Banyak orang bertanya : βDapatkah speaker
saya menggunakan power ampli ini ?β atau βApakah power ampli ini akan
menjebol speaker saya ?β. <br />
Faktanya adalah setiap speaker dapat
dibunyikan oleh amplifier apa saja. Masalah akan timbul waktu sang
pengguna menjadi terlalu bernafsu. Saat itulah si ampli dipaksa berbunyi
sekeras-kerasnya hingga suara clipping (terdistorsi).<br />
Kecuali
kita mendengar speaker dari jauh, maka kita tidak akan dapat mendengar
distorsi clipping tersebut. Terutama sekali bila SPL kita diatas 90dB,
maka telinga kita akan overload dan tidak dapat mendeteksi adanya
distorsi clipping.<br />
Perlu kita ingat bahwa 1 watt power mampu
membunyikan speaker sebesar 88dB dalam jarak 1 meter (SPL = 88 dB).
Bagaimana halnya dengan ampli 10 watt ? 50 watt ? atau 500 watt
sekaligus ? Tentu kita tidak dapat mendengar distorsi clipping dalam
watt power sebesar itu.<br />
Agar mudah mendengar clipping, mainkan
lagu kesayangan anda dan menjauh dari speaker. Bila perlu, matikan
subwoofernya. Maka anda akan dapat mendengar bunyi clipping tersebut - <b>Babin Perry</b></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="571588576"></a>Berapa total SPL dari 2 buah Speaker @ 60dB ? </h3>
<div class="fw-text">
Berapa total SPL yang dihasilkan oleh 2 buah speaker @ 60dB ?<br />
2
buah sumber suara koheren (serupa / identik) dengan SPL yang sama hanya
akan menghasilkan peningkatan 3 dB. Jadi jawaban pertanyaan di atas
adalah 63 dB untuk total SPL dua buah speaker tersebut.<br />
Hal ini
terjadi karena penambahan SPL tidak bersifat linear seperti 1+1 = 2,
tetapi bersifat logaritmik. Rumus lengkapnya tercantum di artikel asli
Bapak Hadi Sumoro.<br />
<div align="left">
Dengan rumus logaritma yang
sama, maka bila sebuah speaker 65 dB dijumlahkan dengan speaker 88 dB,
maka total SPL yang dihasilkan hanyalah 88 dB. Makin banyak perbedaan
SPL antara 2 speaker, akan menghasilkan makin sedikitnya penambahan.
Perbedaan 10 dB akan didominasi oleh speaker yang lebih keras.<b><i> - disadur dari artikel YP. Hadi Sumoro Kristianto</i></b></div>
</div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="565706847"></a>Speaker dengan tutup belakang dan sistem Line Array </h3>
<div class="fw-text">
Tahukah anda, bahwa pada awalnya box speaker tidak mempunyai tutup di belakang nya ?<br />
Adalah
DR. Harry Ferdinand Olson di akhir tahun 1930 an yang menganjurkan
bahwa speaker harus mempunyai tutup di belakang kabinetnya agar suara
yang out-phase dari belakang speaker tidak bercampur dengan suara dari
depan speaker.<br />
DR Olson juga adalah orang pertama yang
mengemukakan tentang efek speaker Line Array yang dapat mengarahkan
suara melalui perbanyakan frekuensi, dalam bukunya Acoustical
Engineering di tahun 1957. <br />
<img align="left" border="0" class="fw_image_computer fwSizeProp" height="136" src="http://www.operator-sound.com/RCA%2044%20Mic.png" style="height: 136px; margin: 8px; width: 84px;" width="84" />DR.
Olson sejak dari kecil sudah menunjukkan bakatnya yang luar biasa di
bidang engineering. Pada usia 27 tahun dia bergabung dengan RCA, dan
kemudian tahun 1931 bersama Les Anderson menciptakan mic legendaris RCA
44 dan RCA 77 yang banyak digunakan stasiun radio dan televisi kemudian.
DR Olson adalah juga tokoh penemu polar Cardioid dan ShotGun.<br />
Beliau
juga memegang lebih dari 100 hak paten penemuan di berbagai bidang di
antaranya : tahun 1931 Paten Velocity Microphone, 1932 Paten
Unidirectional Cardioid Microphone, 1935 Paten Double Voice Coil
Loudspeaker, 1940 Paten Multiple Flare Horn, 1941 Paten Shotgun
Microphone, 1942 Paten Multiple Loudspeakers, 1949 Paten Air Suspension
Loudspeaker, 1950 Paten Synthetic Reverberation, 1950 Paten Functional
Sound Absorbers, 1951 Paten Single Element Cardioid Microphone, 1953
Paten Noise Discriminator - Threshold Type, 1958 Paten Electronic Music
Synthesizer (MARK II Sound Syntesizer), 1961Paten Speech Analyzer, 1961
Electronic Sound Absorber, 1961 Paten Music Composing Machine, 1963
Paten Stereophonic Loudspeaker, 1964 Paten Stereophonic Disk System, dan
banyak lagi.<br />
DR. Olson juga menulis lebih dari 130 artikel dan
buku yang hingga sekarang tetap dijadikan dasar pegangan ahli-ahli
akustik. Diantaranya bukunya adalah Elements of Acoustical Engineering
(1940), Dynamical Analogies (1942), Musical Engineering (1952),
Acoustical Engineering (1957), dan Music, Physics and Engineering
(1966). <br />
Terima kasih DR. Olson atas jasamu di dunia audio engineering - <i><b>Wikipedia dan TECnology Hall of Fame 2005.</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="688175941"></a>Posisi speaker </h3>
<div class="fw-text">
Dalam praktek sehari-hari, biasanya speaker
FOH (Front of House) ditempatkan di depan penonton - di kanan kiri
panggung. Alasan utamanya adalah untuk mendapatkan efek stereo yang
baik.<br />
Tetapi efek stereo bukanlah hal yang utama diinginkan
dalam setting live musik. Alasannya adalah karena penonton kita tersebar
dimana-mana (off center : tidak di tengah). Menjadikan FOH kita stereo
berarti memperlakukan penonton di sebelah kiri dan sebelah kanan secara
berbeda / tidak adil. Lain halnya dengan musik rekaman, maka sound
stereo adalah hal yang wajib ditampilkan.<br />
Mengapa FOH tidak kita
tempatkan di samping kiri dan kanan penonton saja ? Atau di belakang
penonton kiri dan kanan ? Untuk menjawab hal ini, maka kita harus
pertama-tama mengingat bahwa telinga lebih mengarah ke samping
dibandingkan ke depan. Lain halnya dengan mata, mata menghadap ke depan
secara langsung. <br />
Mengingat posisi telinga kita seperti ini,
maka kita dapat mempertimbangkan untuk menempatkan speaker FOH di
samping kanan dan kiri penonton agak ke depan. Rasanya kualitas suaranya
akan lebih baik daripada menempatkannya speaker FOH di depan penonton. <br />
Biasanya feedback juga akan berkurang karena speaker jauh dari panggung. Coba saja <i><b>β JS</b></i> </div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="698629456"></a>Sebaran suara Subwoofer </h3>
<div class="fw-text">
Bila kita menyelidiki dengan menggunakan
software sound system atau perhitungan matematika, kita akan mendapati
bahwa sebuah subwoofer akan menyebarkan bunyi secara omni (rata ke
segala arah) dan bukan directional (terarah hanya ke arah tertentu).<br />
Tetapi
kenyataan di lapangan sangat berbeda. Banyak pakar audio mendapati
bahwa telinga mereka menangkap radiasi bunyi secara omni tidak terjadi
pada subwoofer. Bunyi di belakang subwoofer berbeda dengan bunyi di
samping atau di depannya.<br />
Mengapa hal ini terjadi ? Karena
adanya frekuensi harmonik. Kita ingat bahwa selalu terjadi dua frekuensi
dalam sebuah bunyi tunggal : frekuensi fundamental dan frekuensi
harmonic. Misalnya bunyi frekuensi tunggal 90Hz. Suara 90Hz akan
menghasilkan frekuensi fundamental 90Hz sekaligus bunyi frekuensi
harmonik 180Hz, 270Hz, 360Hz dst (kelipatan 90). Jadi telinga kita akan
mendengar beberapa frekuensi sekaligus bila nada tunggal 90Hz
dibunyikan.<br />
Frekuensi fundamental 90Hz tadi akan tersebar secara
omni. Tetapi frekuensi harmonik akan tersebar tidak secara omni. Bisa
berbentuk cardioid atau lainnya. Hasilnya kita akan mendengar bunyi yang
berbeda di depan atau samping atau belakang subwoofer <b><i>β Jeff Berryman </i></b></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="698640660"></a>Frekuensi High yang menurun </h3>
<div class="fw-text">
Salah satu karakteristik udara adalah
menyerap energi frekuensi tinggi (high). Makin tinggi frekuensi makin
besar serapan udara. Karena itu, semakin jauh dari speaker, kekerasan
nada-nada high biasanya menurun (attenuate).<br />
Serapan frekuensi
ini akan semakin meningkat bila suhu udara semakin panas atau kelembaban
udara semakin berkurang. Serapan frekuensi high ini tidak terlalu
terasa bila dalam ruangan (indoor) karena jarak tidak terlampau jauh.
tetapi akan sangat terasa di outdoor. Penelitian kami memperlihatkan
bahwa frekuensi 10kHz berkurang 14dB pada jarak 91,4 meter.<br />
Pesan
kami : jangan menaikkan volume frekuensi High bila hal ini terjadi.
Menaikkan volume akan memaksa amplifier dan speaker bekerja lebih keras.
Untuk mengatasi hal ini, gunakan speaker tambahan (speaker delay) di
area yang kehilangan bunyi High ini - <i><b>ElectroVoice</b></i></div>
</div>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-39261854618714943692012-03-31T09:07:00.000-07:002012-04-03T02:58:44.474-07:00Tips seting sound system<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"> Seting sound system,gimana ya...?????berikut sedikit membantu....</span></span></h3>
<h3 class="fw-title">
Balanced atau Unbalanced ? </h3>
<div class="fw-text">
<div style="margin-bottom: 0.25in;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Ada</span><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">
dua macam koneksi dalam sistem audio : BALANCED dan UNBALANCED. Koneksi
BAL adalah koneksi dengan tiga jalur konduktor/kabel yaitu : positif β
negatif - ground. Adapun koneksi UNBAL adalah koneksi dengan hanya 2
jalur kabel : positif dan negatif (bila ada jalur ketiga, maka biasanya
jalur ketiga digabungkan dengan jalur negatif).</span></div>
<div style="margin-bottom: 0.25in;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Koneksi
UNBAL memiliki resiko noise karena rentan terhadap
gangguan/interferensi dari perlengkapan listrik (seperti lighting, dsb.)
atau stasiun pemancar. Noise ini terjadi karena gelombang interferensi
alat listrik lain tersebut menembus kabel kita dan ikut terbawa ke
perlengkapan sound kita. </span><span lang="IT" style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Resiko interferensi ini menjadi semakin besar seiring dengan semakin panjangnya kabel.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0.25in;">
<span lang="IT" style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Untuk
mengatasi hal ini, maka sebaiknya kita menggunakan koneksi BAL. Dalam
koneksi BAL, sinyal dikirim melalui 2 buah jalur kabel. </span><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Salah
satu jalur kabel akan membalik sinyal yang berangkat sehingga sinyal
tersebut Out-Phase / Cancelling dengan sinyal di jalur kabel yang
satunya lagi. Karena dilindungi dengan kulit kabel, maka pembalikan ini
tidak akan membawa efek Cancellation. Di ujung lainnya, sinyal terbalik
tadi akan kembali dibalik sehingga kita kembali mendapatkan sinyal
In-Phase seperti sediakala.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0.25in;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Keuntungan
dari pembalikan ini adalah : semua sinyal interferensi yang masuk
sepanjang kabel akan saling meniadakan (Cancellation / Out-Phase) pada
saat tiba di ujung akhir kabel. Sungguh sebuah cara yang cerdik untuk
menghindari interferensi sinyal audio - JS.</span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="633068312"></a>Teknik Setting EQ </h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Memang sulit
men-setting EQ karena sangat tergantung selera, akustik ruangan, dan
faktor-faktor lainnya. Untuk mendapatkan hasil yang baik, mulai dengan
menetralkan semua EQ di posisi 0 atau flat, lalu besarkan seluruh volume
50%. Pastikan bahwa anda sudah puas dengan posisi speaker dan gain
subwoofer. </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Setelah itu, putar
CD yang anda hafal soundnya, dan sesuaikan tiap-tiap frekuensi band EQ
satu-persatu. Jangan sekaligus beberapa band frekuensi ! Satu band saja
dan dengarkan lagi. Selesaikan satu band tersebut sampai soundnya bisa
diterima. Lalu lanjutkan ke band frekuensi lainnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span style="font-size: small;">Selama
melakukan ini, bisa saja anda menyesuaikan band sebelumnya kembali
karena bunyi sound masih berubah-ubah sepanjang penyesuaian. Memang
langkah ini sangat memakan waktu, tetapi hasilnya sangat memuaskan</span>. <i><b>β IMPERIAL REIGN dari forums.techpowerup.com</b></i></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="620478263"></a>Aturan Emas EQ dari Bobby Owsinsky </h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">- Bila bersuara βbecek / berlumpurβ (muddy), potong (cut) di area 250Hz<br /> - Bila berbunyi βkalengβ (honky), potong di area 500Hz.<br /> - Potong (cut) bila anda menginginkan suara yang lebih baik.<br /> - Tambah (boost) bila anda ingin membuat bunyi unik / berbeda. <br /> - Kita tidak dapat memβboostβ bila memang frekuensi itu tidak ada di sumber bunyi.</span><br />
<div align="left">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span style="font-size: small;">Gunakan
bandwidth Q sempit sewaktu βcutβ, gunakan Q lebar waktu βboostβ. Bila
anda menginginkan suatu suara menonjol, kurangi bagian bottom/low. Bila
anda menginginkan suara itu bercampur dengan suara lainnya, kurangi
bagian top-high nya</span> - <i><b>www.ps139.com</b></i></span></div>
</div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="606043186"></a>Nada VS Frekuensi VS Panjang Gelombang </h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Berikut adalah
tabel Mik Fielding untuk mengetahui frekuensi dari nada beserta panjang
gelombangnya.Tabel ini sangat berguna untuk membantu agar mixing kita
lebih detil lagi.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Dengan
melihat tabel ini, kita mengerti mengapa kita tidak dapat mendengar nada
D-1 dari jarak 2 meter di depan subwoofer. Karena nada D-1 membutuhkan
10 meter lebih untuk dapat terbentuk sempurna dan menjadi bunyi. </span><br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody>
<tr> <td style="font-family: Arial; font-weight: bold;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-size: small;">NADA PIANO</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial; font-weight: bold;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-size: small;">FREKUENSI (Hz)</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial; font-weight: bold;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-size: small;">PANJANG GELOMBANG</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">A - 0</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">27,5</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">13,481 meter</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">D - 1</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">36,7081</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">10,100 meter</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">A - 1</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">55,0000</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">6,741 meter</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">D - 2</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">73,4162</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">5,050 meter</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">A - 2</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">110,000</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">3,37 meter</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">D - 3</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">146,832</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">2,525 meter</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">A - 3</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">220,000</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">1,685 meter</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">D - 4</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">293,665</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">126,2 cm</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">A - 4</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">440,000</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">84,26 cm</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">D - 5</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">587,330</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">63,12 cm</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">A - 5</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">880,000</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">42,13 cm</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">D - 6</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">1174,66</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">31,6 cm</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">A - 6</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">1760,00</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">21,1 cm</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">D - 7</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">2349,32</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">15,8 cm</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">A - 7</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">3520,00</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">10,5 cm</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">D - 8</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">4698,64</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">7,9 cm</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">A - 8</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">7040,00</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">5,3 cm</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">D - 9</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">9397,27</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">3,9 cm</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">A - 9</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">14080,0</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">2,6 cm</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="127"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">D - 10</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="150"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">18794,5</span></div>
</td> <td style="font-family: Arial;" valign="top" width="210"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">2 cm</span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="604424530"></a>Setting GATE </h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Salah
satu perangkat yang sering digunakan dalam sound system adalah Gate.
Terutama setting sound drum,dimana komponen seperti snare, hihat, tom,
kick dll letaknya berdekatan dan rawan kebocoran bunyi.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Secara singkat Gate adalah : alat
yang tidak akan meneruskan sinyal (dalam satuan dB) apabila nilai level
signal-nya di bawah nilai threshold yang ditentukan. Lalu kontrol apa yang biasanya menjadi standar dalam perangkat Gate? Yang utama adalah :<i><br /> </i><b>- Threshold</b>
: kontrol ini yang akan menentukan di level berapa signal diperbolehkan
masuk gate. Apabila di bawah nilai ini, maka signal akan ditutup dan
tidak diteruskan. Semakin besar dB yang kita set, semakin besar signal
yang dibutuhkan untuk membuka gate.<br /><b>- Attack</b></span><span style="font-size: small;"> </span> <span style="font-family: Arial; font-size: small;">: mengontrol kecepatan gate bereaksi apabila signal sudah memasuki ambang threshold.<br /><b>- Release</b></span><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-family: Arial; font-size: small;">: menentukan seberapa cepat gate kembali menutup setelah sebuah signal dibiarkan melewati gate.<i><br /> </i>Setiap
produsen menambahkan fitur-fitur lain sebagai pelengkap. Bacalah manual
alat tersebut. Atau luangkan waktu untuk mencoba berbagai fitur
tersebut.<br />Gate biasanya disisipkan di insert mixer. Mengapa demikian?
Dengan melewati insert mixer, berarti signal sudah melalui proses
treatment gain melalui gain / trim. </span> <span style="font-family: Arial; font-size: small;"><span lang="IT">Hal ini akan mempermudah kita apabila ada permasalahan yang timbul di tengah pertunjukan.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Setting Gate </b>:
dapatkan struktur gain dengan meminta pemain drum untuk mencoba dulu
satu persatu. Mulai kick, snar, hihat, tom. Setelah itu lakukan sedikit
equalisasi sampai sound dari masing-masing channel dianggap memuaskan.
Baru setelah itu kita tentukan setting threshold Gate. Tentukan nilai
attack terbaik agar gate bereaksi secepat mungkin dan natural . Kalo
sudah dengarkan hasilnya. Apabila ada bunyi sustain mengganggu maka
putuskan berapa nilai release terbaik.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Lakukan
proses ini satu persatu, mulai kick, snar, hihat, dan seterusnya sampai
semua yang perlu di gate telah masuk. Ingat bahwa drummer adalah
manusia yang staminanya bisa menurun. Karena itu tentukan nilai
threshold dengan bijak. Jangan terlalu ekstrim menentukan threshold
karena nantinya mengakibatkan hasil sound tidak natural.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Artikel
ini tidak serta merta membuat kita jadi piawai dalam men-setting gate,
tentunya tetap dibutuhkan praktek dan latihan untuk mengasahnya. Selamat
mencoba <i><b>β Uki Tridaya</b></i></span> </div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="583033459"></a>Panduan cepat Mr. Mik Fielding meng - EQ instruments </span></h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Kick Drum</b> : 60-80 Hz Bottom depth; 2.5kHz Slap attack</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Snare Drum</b> : 240 Hz Fatness; 2-3kHz Crispness</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Hi-Hat Cymbal</b> : 200 Hz Clank; 2-4kHz Stick hit metal ; 6-8kHz Harshness; above 8 kHz Shimmer </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Rack Toms</b> : 240 Hz Fullness; 2-4kHz Attack; 8kHz Overtones</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Floor Tom</b> : 120 Hz Fullness; 2-4kHz Attack; 8kHz Overtones </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Bass Guitar</b> : 60-80 Hz Bottom; 700-1kHz Attack or Pluck; 2.5 kHz String Noise or Pop </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Acoustic Guitar </b>: 80-120 Hz Bottom; 240Hz Body; 2.5-5kHz Clarity;</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Electric Guitar</b> : 100-250Hz Body; 2.5-3KHz Clarity; 6-8kHz Presence.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Electric Organ</b> : 80-120 Hz Bottom; 240Hz Body; 2.5kHz Clarity </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Piano</b> : Bottom at 80-120Hz; Clarity at 2.5-5kHz; "Honky Tonk" sound with high "Q" at 2.5kHz </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Horns</b> : Fullness at 120-240Hz; Shrill at 5-8kHz </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Strings</b> : Fullness at 240Hz; Scratchiness at 7-10kHz </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Conga/Bongo</b> : Resonance at 200-260Hz; Presence/Slap at 2-4kHz</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>Vocal </b>: Fullness at 120Hz; Boominess at 200-280Hz; Presence at 5kHz; Sibilance at 6-7kHz </span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="583008721"></a><b>Setting EQ Pidato </b></span> </h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Secara garis
besar, frekuensi pidato dapat dibagi atas 3 area utama : fundamental,
huruf hidup (vowel : a, i, u, e, o) dan huruf mati (konsonan). </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Fundamental
pidato ada di frekuensi 125-250 Hz. Disini kualitas suara terdapat.
Kita dapat mengenali suara si pembicara di frekuensi ini.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Huruf hidup muncul di frekuensi 350 Hz β 2 kHz. Huruf mati muncul di 1,5 β 4 kHz. </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">60
% energi suara muncul di frekuensi 63 - 500 Hz dengan hanya 5 % tingkat
kejelasan suara. Sementara itu area 500 Hz β 1 kHz menampilkan 35 %
kejelasan suara. Dan akhirnya area 1 β 8 kHz menghasilkan 60 % kejelasan
suara.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Terlalu banyak boost
di antara 1 β 4 kHz dapat menyebabkan pendengar lelah. Tetapi vokal
dapat dibuat menonjol dengan boost di 3 kHz. Terlalu banyak boost di
area 5 -16 kHz dapat menyebabkan sibilance (desis βssssβ) -<i><b> Devin DeVore </b></i></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="571567437"></a>Feedback Eliminator / Destroyer </span></h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Bila anda tidak
memiliki sound operator tetap, sebaiknya anda mempertimbangkan untuk
menggunakan Feedback Eliminator / Destroyer.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Alat
ini adalah sebuah prosesor elektronik yang mencari dan menghancurkan
feedback. Bila sebuah feedback muncul, maka secara otomatis alat ini
akan mencari frekuensi feedback tersebut dan menakik nya (notches it
out). Waktu feedback muncul lagi di frekuensi yang lain, maka alat
tersebut akan mengirim filter kedua sebagai penyelamatnya - <i><b>Lorne Atkins </b></i></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="565758188"></a>Cut atau Boost EQ ? </span></h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Alasan mengapa EQ
lebih baik di 'cut' (kurangi/potong) dibandingkan dengan di 'boost'
(dinaikkan) adalah karena dengan boosting, maka kita juga mem -boost
noise di sinyal tersebut. Coba saja. Boost tiap frekuensi dan dengarkan
hasilnya. Bila anda pikir sound nya bertambah enak, silahkan saja. Siapa
tahu ? - <i><b>Ian Waugh </b></i></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="565760755"></a>Mixing </span></h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Hal pertama yang
diperhatikan orang adalah penyanyi utama. Pastikan bahwa mereka
terdengar baik dan cukup keras, baru kemudian kita mengolah gitar,
keyboard, drum, dan sebagainya - <i><b>Dave</b></i></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="662394684"></a>Kabel speaker vs kabel instrumen </span></h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Kabel untuk
speaker tidak baik digunakan sebagai kabel instrumen. Begitu pula
sebaliknya. Karena kabel instrumen hanya mampu membawa sedikit tenaga
(low power) dan ber-hambatan tinggi (high impedance / High Z). Sedangkan
kabel speaker sebaliknya : high power dan hambatan rendah (low Z).</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Bila
anda menggunakan kabel instrumen sebagai kabel speaker, mungkin anda
akan baik-baik saja di sinyal rendah. Pada sinyal tinggi, anda akan
mengalami berbagai masalah dalam bentuk ampli mengalami panas
berlebihan, speaker berbunyi distorsi (peak), atau kabel hangus.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Bila
kita menggunakan kabel speaker untuk instrumen, maka bisa jadi anda
akan mengalami noise karena induksi dari perlengkapan listrik di
sekeliling (lighting, dan sebagainya). Mengapa demikian ? Karena kabel
speaker hanya memiliki pelindung luar yang tipis, sedangkan isi kabel
dalamnya besar dan tebal. Induksi mudah masuk dan terbawa oleh kabel
hingga berbunyi di speaker kita <b><i>β www.fender.com</i></b></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="688048013"></a>Total Harmonic Distortion (THD) </span></h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Total Harmonic
Distortion adalah sebuah indikator di amplifier atau pre-amp tentang
seberapa jauh penurunan kualitas suara terjadi. THD diukur dengan cara
membandingkan output dengan input. </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Suara
terdiri dari berbagai frekuensi. Kualitas suara input (frekuensi) dapat
mengalami penurunan setelah diproses oleh alat tersebut. Besar
penurunan kualitas ini dinyatakan dengan angka THD. Misalnya THD 0.004
%, artinya kualitas suara menurun 0,004% dibandingkan aslinya. </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Semakin kecil nilai THD, semakin bagus kualitas alat tersebut <b>- www.stereos.about.com</b></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="661737240"></a>Tipe-tipe Reverb </span></h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Ada beberapa tipe program reverb. Mari kita lihat lebih detail :</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Tipe
ROOM : reverb tipe ini adalah simulasi suara yang berbentuk ruangan.
Simulasi suara ini mencerminkan ruangan yang lebih kecil dibandingkan
tipe HALL.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Tipe HALL : tipe ini menghasilkan sound yang lebar, hangat, dan besar. Mencerminkan ruangan aula yang besar.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Tipe
PLATE : tipe ini sangat sesuai untuk vokal. Pada jaman dahulu pembuatan
reverb Plate dilakukan dengan cara mengirim sound ke sebuah plat metal
yang akan memantulkannya kembali bolak balik. Suara vibrasi pantulan ini
kemudian direkam kembali menjadi audio signal. Reverb ini bersifat
cerah (bright) dan jernih (clean) sehingga cocok untuk vokal.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Tipe
CHAMBER : dahulu kala, semua studio memiliki ruang pantul (echo
chamber). Suara dikirimkan ke ruang pantul ini, kemudian direkam
kembali. Suara pantulan inilah yang dinamakan reverb Chamber <i><b>β www.emusictips.com </b></i></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="620658344"></a>Pembicara Penting </span></h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Banyak pembicara
terbiasa mendengar suara mereka lewat speaker dan menyesuaikan volume
dan kualitas suara mereka sesuai apa yang mereka dengar. Mereka butuh
speaker monitor yang baik agar percaya diri dengan suara mereka. </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Suara
monitor yang terlalu kecil akan menyebabkan pembicara mendekatkan diri
ke mic atau berteriak. Bila monitor terlalu keras akan menyebabkan
mereka menjauh dari mic dan berbicara lembut. Perhatikan bagaimana
mereka memegang mic β bila terlalu jauh, kecilkan monitor. Bila terlalu
dekat, keraskan monitor <i><b>- <i>Dr. Dale A. Robbins</i></b></i></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="699078872"></a>Rasio Signal to Noise (S/N) </span></h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Rasio Signal to
Noise (S/N) adalah jarak antara level sinyal dengan level dimana mulai
terdengar noise. Besarnya S/N biasanya dinyatakan dalam dB (desibel).</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Untuk
mengetahuinya secara praktis (selain membaca manual alat) dapat kita
gunakan cara berikut : Tanpa ada bunyi sinyal apapun, kita naikkan
volume sampai kita mendengar adanya bunyi noise. Itulah nilai S/N dari
alat yang kita operasikan.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Nilai
S/N 30dB artinya ada 30dB sinyal dengan 0dB noise, dan juga berarti ada
31dB sinyal dengan 1dB noise, serta ada 50dB sinyal dengan 20dB noise,
dst. </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Semakin besar nilai S/N
berarti semakin bebas alat tersebut dari noise. Alat dengan S/N 70dB
lebih baik dari alat dengan nilai S/N 40dB. Alat pertama dapat
menghasilkan bunyi yang bebas noise hingga 70dB, sedangkan alat kedua
hanya mampu menghasilkan bunyi bebas noise 40dB saja.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Dengan mengetahui batas S/N, maka kita akan tahu sampai batas mana audio yang kita hasilkan bersih dari noise β</span><span style="font-family: Arial; font-size: small;"><i><b> Benjamin Soegiaman & JS</b></i></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="699097266"></a>Setting compressor </span></h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Compressor
adalah sebuah alat yang sangat berguna. Di live music, kompresor
diguanakan untuk membatasi peak sinyal. Kompresor dapat meningkatkan dan
membumbui suara, tetapi bila di set terlalu tinggi akan merusak suara.
Ingat hal ini : Hanya gunakan kompresor bila dibutuhkan, jangan
meng-kompres hanya karena kita memiliki kompresor yang bagus !</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Berikut
adalah beberapa tips tuntunan dalam menggunakan kompresor. Tidak setiap
kasus cocok dengan tips ini, tetapi tips ini patut dicoba sebagai bahan
dasar untuk melakukan perbaikan lebih jauh.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Kick Drum - ratio 8:1, attack di bawah 2ms, reduksi maksimum 10dB.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Snare
Drum β ratio 3:1, auto attack release, threshold -10dB. Bila
menginginkan suara yang dalam, gunakan ratio antara 4:1 - 6:1, attack
5-10ms, release sekitar 150ms, reduksi maksimum 10dB</span><span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>.</b></span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Elektrik
Gitar β ada 3 ide yang patut dicoba : Ratio antara 3:1 β 5:1 dengan
auto attack release dan reduksi 8-10dB. Ratio antara 4:1 - 10:1 dengan
attack 10-50ms dan release 0,4 detik. Untuk menghasilkan sound yang
kuat, coba ratio lebih tinggi dan release lebih cepat</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Bass - ratio antara 4:1 - 8:1, attack 50ms, release time 0,4 seconds, reduksi 6-10dB. </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Vokal β ratio antara 4:1 - 8:1, attack yang cepat, release 0,5 detik, reduksi 4-6dB.</span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Jangan terlalu gila-gilaan meng-kompres vokal ! <i><b>- OldBarn Audio </b></i></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="699105374"></a>Setting musik Hip-Hop </span></h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Seting compressor seperti apa yang dapat menghasilkan punch drum maksimum seperti yang dibutuhkan musik Hip-Hop dan House ? </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;">Dalam
banyak kasus Hip-Hop, ratio yang umum digunakan adalah 4:1 hingga 7:1.
Ratio di atas 8:1 efektif untuk membatasi (limiting) bukan untuk
kompresi. Para jagoan biasanya menggunakan reduksi antara 10 β 15 dB
pada kick, snare, bass dan gitar. </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span style="font-size: small;">Untuk
membentuk sound kick drum yang ideal, kami umumnya menggunakan ratio
5:1 dengan threshold -12,4 dB. Sekali anda telah menemukan ratio dan
threshold yang cocok, anda telah siap untuk memanaskan panggung dengan
men-seting attack dan release yang sesuai</span><i><b><span style="font-size: small;"> - www.mo</span>dernbeats.com</b></i></span></div>
</div>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-651991096265550692012-03-30T01:29:00.000-07:002012-04-03T03:00:07.355-07:00Tips Operator Sound System<h3 class="fw-title">
<span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"> Setelah sebelumnya kami telah share mengenai skema cek phase speaker,berikut tips seorang sound operator:</span></span></h3>
<h3 class="fw-title">
Tes Polarity tanpa Phase-Checker </h3>
<div class="fw-text">
Penting sekali bagi kita memastikan bahwa
sambungan + dan β dari kabel speaker kita tidak terbalik sehingga
speaker-speaker kita In-Phase satu sama lain. Gejalanya Out-Phase adalah
nada-nada low / bas menghilang. Tetapi bila anda tidak yakin dan tidak
memiliki alat PHASE-CHECKER, maka tes sambungan kabel speaker anda
dengan cara berikut : <br />
1. Putar CD lagu yang banyak mengandung nada low/bass. Keraskan speaker low (subwoofer) dan dengarkan bunyi basnya baik-baik. <br />
2.
Setelah itu kecilkan volume dan balik kabel speaker di salah satu
speaker (Yang tadinya + kini menjadi -, yang tadinya β menjadi +).
Besarkan kembali CD tersebut.<br />
Sambungan kabel + dan β yang benar adalah yang menghasilkan bunyi low paling besar. Selamat mencoba <i><b>β Kbapps.com</b></i></div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="620662471"></a>Headphone </h3>
<div class="fw-text">
Headphone berguna untuk tugas mixing, tetapi
ingat, suara ruangan kita (ambiance) berbeda sedikit dengan apa yang
kita dengar di headphone. Untuk mendapatkan mixing yang baik harus
dilakukan tanpa headphone, yaitu dengan mendengar apa yang penonton
dengar. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengatur suara dengan benar <i><b>β Dr. Dale A. Robbins </b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="621470835"></a>SPL noise lingkungan kerja </h3>
<div class="fw-text">
Berikut adalah data SPL lingkungan (noise) untuk keperluan set-up sound system di lapangan :<br />
- Batas pendengaran manusia 130 dB<br />
- Obrolan manusia secara normal 40 - 60 dB<br />
- Jalan raya yang sibuk dari jarak 10 meter 60 - 80 dB<br />
- Televisi di rumah dari jarak 1 meter <u>+</u> 60 dB<br />
- Ketukan palu dari jarak 1 meter <u>+</u> 100 dB<br />
<div align="left">
Agar terdengar jelas, sound kita harus ber SPL lebihi dari noise lingkungan di atas -<i><b> wikipedia </b></i></div>
</div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="604439977"></a>Bunyi B, P dan T dalam rekaman </h3>
<div class="fw-text">
Dalam rekaman vokal, seringkali sang vokalis
menimbulkan ledakan bunyi PLOSIVE tiap kali mengucapkan hurup B, P dan
T. Hal ini juga kerap terjadi walaupun saya sudah menggunakan
windscreen. <br />
Untuk mengatasi ini, saya sering menggunakan sebatang
pinsil dan meletakkannya di antara bibir vokalis dan mic waktu rekaman.
Percaya atau tidak, cara ini sangat ampuh <b>- <i>AJ studio 15</i></b></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="604441944"></a>Tuning ruangan </h3>
<div class="fw-text">
Salah satu hal penting dalam pembuatan studio
musik adalah tuning ruangan agar berespons flat. Menggunakan EQ untuk
tuning ruangan studio tidak disarankan, karena bunyi di tiap posisi
dalam ruangan berbeda-beda. <br />
Penggunaan absorber (penyerap) dan
diffuser (pemecah pantulan) akan menolong lebih baik dalam tuning
ruangan. Absorber dan diffuser juga dapat menolong mengurangi bunyi
pantulan reverb. <br />
Apapun bentuk ruangannya, maka tips berikut dapat digunakan :<br />
Coba
tepuk tangan 1 kali di berbagai posisi dalam ruangan, dengarkan apakah
ada bunyi tertentu tetap tinggal setelah tepukan berhenti. Bila nada
menonjol tersebut adalah nada high / mid, maka gunakan absorber tipis
seperti foam atau fiberglass. Letakkan bahan tersebut di berbagai tempat
agar bunyi high / mid tersebut berkurang Penggunaan diffuser berbentuk
sirip atau petak-petak juga dapat mengurangi bunyi high-mid ini.<br />
Selalu
tempatkan bass-trap di sudut-sudut ruangan dan siku atap. Menggunakan
karpet atau alas-telur tanpa bass-trap akan membuat ruangan anda menjadi
mati (tanpa high-mid) tetapi sekaligus juga boomy <i><b>β Ethan Winner</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="606118791"></a>Musisi bandel </h3>
<div class="fw-text">
Banyak panggung live-music beruntung
mendapatkan musisi berbakat di panggungnya. Tetapi kadangkala ada
beberapa pemusik yang merasa perlu bermain keras. Masalah ini makin
menjadi-jadi apabila pemusik tersebut dapat mengontrol sendiri volumenya
melalui amplinya. Operator sound akan sulit sekali mendapatkan mix yang
baik bila pemusik ini menaikkan volumenya sehingga menutupi yang lain.
Meminta pemusik tersebut mengecilkan suaranya biasanya tidak ampuh.
Suara akan mengecil sementara, lalu kemudian membesar lagi.<br />
Untuk
mengatasi hal ini, maka jelaskan pada musisi tersebut bahwa anda sangat
ingin agar hadirin mendapat sound terbaik yang enak dan nyaman. Minta
pemusik tersebut untuk mempercayai anda. Sebagai langkah kedua, rekam
penampilan mereka dengan sebuah mic atau handycam, lalu saksikan bersama
pemusik tersebut. Rekaman ini akan menjadi bukti nyata bahwa pemusik
tersebut terlalu keras ! <i><b>β SoundAudioSystem</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="583032309"></a>Membuat ruangan bersuara indah </h3>
<div class="fw-text">
Hanya ada satu hal yang membuat ruangan
bersuara indah : REVERB. Reverb yang memantulkan seluruh frekuensi
secara merata dalam jumlah yang cukup akan dapat membuat ruangan
bersuara indah. Bila reverb terlalu panjang, maka kejelasan suara akan
berkurang. <br />
Mendesain ruangan dengan baik jauh lebih murah
dibandingkan memperbaikinya kemudian. Dalam membuat ruangan yang baik
soundnya, ada 3 hal yang harus diperhatikan :<br />
1. Gelombang bas
harus dapat terbentuk sempurna. (Frekuensi 20 Hz memerlukan jarak min.
17,5 meter baru terbentuk sempurna). Ruangan kecil sebaiknya memiliki
atap yang tinggi, sehingga gelombang bas dapat berjalan lengkap dan
terbentuk sempurna. <br />
2. Dimensi ruangan tidak boleh kelipatan
angka yang sama. Misalnya panjang 6 meter, lebar 12 meter, dengan tinggi
3 meter. Dimensi ini akan menimbulkan masalah serius dengan munculnya
frekuensi tertentu yang dapat menyebabkan feedback.<br />
3. Tidak ada
(atau seminimal mungkin) dinding paralel atau atap paralel. Kemiringan
12 derajat akan sangat menolong menghilangkan terlalu banyak pantulan,
sehingga feedback dapat dihindari.<br />
Setelah itu semua selesai dan
ruangan masih memantulkan terlalu banyak echo, penggunaan panel
ABSORPTION dan panel DIFFUSION akan sangat menolong. Bantuan ahli
akustik diperlukan dalam hal ini β <i><b>disadur dari Matt PCMus</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="573610475"></a>Pertempuran di panggung </h3>
<div class="fw-text">
Di panggung live, kadang-kadang pemusik mengeluh : "sulit sekali memonitor suara instrumen saya di panggung ini". <br />
Kesulitan
ini terjadi karena panggung biasanya hingar-bingar. Keadaan
hingar-bingar terjadi karena semua adu keras dengan memperbesar bunyi
ampli masing-masing. Sebaiknya tiap ampli tidak terlalu keras tetapi
pemusiknya tetap dapat memonitor bunyinya dengan baik. Untuk
mengatasinya coba lakukan hal-hal berikut :<br />
1. Pertama-tama,
pindahkan arah hadap masing-masing ampli / monitor. Contoh : Ampli gitar
hadap kiri, ampli keyboard agak mendongak hadap kanan, dsb. Tentunya
tetap menghadap ke pemain terkait. <br />
2. Coba tonjolkan suara
instrumen pemusik di monitor nya masing-masing. Misalnya di monitor
pemain gitar, kecilkan bunyi instrumen lain yang di monitor tersebut
sehingga suara gitarnya menjadi menonjol. Jadi pemain gitar mendengar
suara gitar nya melalui 2 speaker : amplinya dan monitornya. Setelah
itu, minta pemain gitar tersebut mengecilkan amplinya. Otomatis maka
bunyi gitar di atas panggung akan menjadi kecil dan fokus hanya ke
pemain gitar saja. Hal ini akan mengurangi 'hingar bingar' panggung. <br />
3.
Perhatikan cara bermain para pemusik di panggung. Jika kita mendengar
bahwa suara gitar menutupi suara keyboard (atau sebaliknya), maka coba
minta para pemusik untuk main di oktaf yang berbeda (gitar oktaf yang
lebih tinggi, keyboard oktaf middle, bas oktaf rendah). <br />
4. Bila
kita merasa suara drum terlalu keras, coba perkecil suara di monitor
drum. Biasanya karena monitor drum terlalu keras maka pemain drum main
lebih keras. Hal yang sama juga berlaku di monitor instrumen lain.<br />
5.
Bila pertempuran antara alat musik masih tetap seru di panggung, coba
bagi frekuensi suara semua amplifier di panggung. Gitar disetel agak
high dengan mid dan low dikurangi. Bas mengurangi high dan mid nya.
Keyboard mengurangi high dan low. Jadi masing-masing ampli memiliki
jatah frekuensi masing-masing. Tentu sebelumnya dengan berdiskusi dengan
para pemusik tersebut. <br />
Insya Allah tidak terjadi pertempuran suara lagi - <i><b>JS gims </b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="571609697"></a>Mono is good !! </h3>
<div class="fw-text">
Jangan terlalu kreatif menciptakan mixing
stereo dalam live-show. Anda mungkin menikmatinya dari belakang mixer,
tetapi sedikit sekali penonton yang berada dalam posisi tepat untuk
menikmati stereo-image yang anda ciptakan. Faktanya adalah penonton di
sisi kiri mengalami kesulitan mendengar suara yang di pan ke kanan.
Begitu juga sebaliknya. Karena itu, tetap gunakan simpel mono-mix - <i><b>Robin Stephenson</b></i></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="697728332"></a>Ruangan dengan banyak pantulan </h3>
<div class="fw-text">
Ruangan dengan banyak reverb (pantulan suara)
adalah kutukan. Sound intelligibility (kejelasan dan kejernihan suara)
akan hilang dalam ruangan seperti ini. <br />
Dalam menghadapi ruangan
seperti ini, ingat Golden Rule βKejelasan suara akan meningkat bila
suara datang dari satu sumber sajaβ. Rule ini dikembangkan dari teori
tentang Comb Filtering (phase cancellation dari pantulan-pantulan
suara).<br />
Menempatkan speaker di satu titik akan sangat menolong
menghindari hal ini. Selain itu feedback mic juga akan berkurang. Coba
saja - <b><i>Phaenelagh Burnett LENARD AUDIO</i></b></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="565747435"></a>Peak </h3>
<div class="fw-text">
<span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif;">Kalau
kita tidak memiliki Peak / Clipping Meter di sistem sound kita, coba
tutup lubang telinga anda dengan jari, lalu dekatkan kepala anda sedekat
mungkin dengan speaker. Ini akan menolong kita untuk mendengarkan bunyi
peak / clipping yang tak terdengar. Saya mendapati horn saya peak /
clipping dengan cara ini. - <i><b>Brandon Arender</b></i></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="565751397"></a>Berurusan dengan Klien </h3>
<div class="fw-text">
Bila kita harus menangani sound dari samping
panggung, adalah ide bagus untuk bertanya pada seseorang di penonton
tentang sound yang kita hasilkan. Pastikan orang yang anda tanya dapat
anda percaya (contoh : jangan bertanya pada lansia yang pendengarannya
sudah pasti menurun !). Adalah lebih baik bila kita bertanya pada
panitia penyelenggara. Lakukan perbaikan sesuai sarannya, tapi
seperlunya saja jangan terlalu drastis juga. Bagaimana pun juga, bisnis
mereka dipengaruhi oleh volume suara kita <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif;">- <i><b>Scott H dari PA System</b></i></span></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="688203408"></a>Lindungi telinga Anda </h3>
<div class="fw-text">
Alat yang paling penting untuk Operator Sound
adalah telinga. Bila telinga mengalami kerusakan, maka hasil kerja kita
tidak akan optimal.<br />
Pastikan agar melindungi telinga anda dengan mengawasi agar kita menghindari bunyi diatas 130 dB secara berlebihan. <br />
Untuk
mengetahui keadaan telinga kita, dapat dilakukan tes Audiometry.
Laboratorium Klinik Umum seperti HiLab di beberapa kota dapat melakukan
hal ini dengan biaya terjangkau. Dengan tes Audiometry, maka kita dapat
mengetahui kepekaan telinga kita terhadap frekuensi suara yang
berbeda-beda.<br />
Secara umum, kita dapat mengetahui keberadaan telinga kita dengan tes WHO berikut :<br />
- Telinga baik = Mampu mendengar orang berbisik<br />
- Telinga agak rusak = Hanya mampu mendengar dan mengulang kata-kata yang diucapkan secara normal dari jarak 1 meter<br />
-
Telinga agak butuh alat bantu dengar = Hanya mampu mendengar dan
mengulang kata-kata yang diucapkan dengan suara dikeraskan dari jarak 1
meter.<br />
- Telinga harus dibantu alat bantu dengar = Hanya mampu
mendengar dan mengulang kata-kata yang diucapkan dengan suara berteriak
dari jarak 1 meter <b>- JS</b></div>
</div>
<div class="fw-paragraph">
<h3 class="fw-title">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=579158053400937530" name="688205343"></a>Feedback dari Subwoofer </h3>
<div class="fw-text">
Menghindari feedback adalah tugas utama
operator sound live. Agar resiko feedback dari subwoofer berkurang, maka
suara vokal tidak boleh ada di subwoofer. <br />
Caranya mudah :
pasang CD yang ada suara vokalnya, lalu hidupkan hanya subwoofer
tersebut. Set Crossover sub hingga tidak ada lagi bunyi vokal penyanyi
di situ <b>β Benjamin Soegiaman</b></div>
</div>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-10041106356053683362012-03-28T06:09:00.000-07:002012-04-21T05:28:21.895-07:00Skema Cek Phase SpeakerJika anda seoran sound engenering atau seorang sound operator pasti mengerti akibatnya jika pemasangan polaritas speaker dalam perakitan sound system terbalik.Tapi bagi orang awam atau pemula hal tersebut adalah biasa,wajar dan tidak mempengaruhi kwalitas suara.Terus gimana cara ceknya jika terbalikpun masih bersuara?Dalam permasalahan kali ini ada solusinya yaitu menggunakan alat yang bernama cek phase.harga ini murah bagi sound engenering yang besar,tapi bagi sound engenering kecil(tingkat kampung) ini cukup menguras kantong.<br />
Nah......dalam kesempatatan kali ini kami dari tim DELTA SHARE akan me share gambar skema dari check phase tersebut yang kami peroleh dari salah satu link download.Jadi untuk para sound engenering kecil gak perlu khawatir mengenai hal tersebut,anda hanya perlu sedikit berkreasi....<br />
berikut gambarnya:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvZRHo9lV_coyN7TL_bTFSsvFNr0UzAvQ7000nEUkQVInU8J5MjR9AX8AifAJeWV21nYh672ixy4SJzobsvEdAU_JU5q60QXwM2dZttiK5k95onxMTzzkQZ6Zy8zALJwyRAx3McIjmwMM/s1600/cek+phase+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvZRHo9lV_coyN7TL_bTFSsvFNr0UzAvQ7000nEUkQVInU8J5MjR9AX8AifAJeWV21nYh672ixy4SJzobsvEdAU_JU5q60QXwM2dZttiK5k95onxMTzzkQZ6Zy8zALJwyRAx3McIjmwMM/s320/cek+phase+2.jpg" width="201" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3qPhyphenhyphen4aWOrQV4mRjQBLqARZXMn0o4PyLen-wzOfvFUtJHkdiG6Al42Sa3_Ql1s8bDvJgfVae3PZ9FiydUQ3eBUg5dj9KqGIGg3cfUzTZN0Az5dHqYoPC0xco9QSCVdf-EWc3pwviPk3k/s1600/cek+phase+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3qPhyphenhyphen4aWOrQV4mRjQBLqARZXMn0o4PyLen-wzOfvFUtJHkdiG6Al42Sa3_Ql1s8bDvJgfVae3PZ9FiydUQ3eBUg5dj9KqGIGg3cfUzTZN0Az5dHqYoPC0xco9QSCVdf-EWc3pwviPk3k/s320/cek+phase+3.jpg" width="163" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQK_02pYkt0Q9jHIe-I968GNkemjfSR1OBgMRhXd_MxgkFEPxsyVZT28qU0KLuPMSbfI7zZ9CEDDFCnG_yvdckcGh11BZaoOr7vOcBdQfYCyz-1SPHsWox81rs0DdVbi6bRnuHBRIIKJ8/s1600/cek+phase.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="325" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQK_02pYkt0Q9jHIe-I968GNkemjfSR1OBgMRhXd_MxgkFEPxsyVZT28qU0KLuPMSbfI7zZ9CEDDFCnG_yvdckcGh11BZaoOr7vOcBdQfYCyz-1SPHsWox81rs0DdVbi6bRnuHBRIIKJ8/s400/cek+phase.jpg" width="400" /></a></div>
Bila gambar yang kami share tidak jelas agan bisa download gambar dan manual book dalam bentuk pdf <a href="http://www.ziddu.com/download/18931253/phasecheck.pdf.html">disini.</a><br />
<br />
Akibat dari terbaliknya phase dari pemasangan speaker dapat di baca di postingan berikutnya dengan judul Tips Sound Operator. <br />
<br />
Postingan sebelumnya: <a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/03/corel-x5-portable.html">corel portable x5</a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com21tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-2321024249079126192012-03-26T23:58:00.000-07:002012-03-26T23:58:22.259-07:00Corel X5 Portable<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsmvRZYSAJmyla2CWKM-Yx-ywa8t0umUTi3eFQPgTLQDkLTz1g28YdpfJ-aT28vRvCSDVCd2O6yl1ZZESUbPYXniuA23_8TY9OIQAvWEFoxYF4AE8RSRDfIl9-6_MY6dgsKBVVLMORY00/s1600/corel_draw_by_dian2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsmvRZYSAJmyla2CWKM-Yx-ywa8t0umUTi3eFQPgTLQDkLTz1g28YdpfJ-aT28vRvCSDVCd2O6yl1ZZESUbPYXniuA23_8TY9OIQAvWEFoxYF4AE8RSRDfIl9-6_MY6dgsKBVVLMORY00/s200/corel_draw_by_dian2.png" width="200" /></a></div>
Corel draw adalah salh satu sofware grapic yang sangat terkenal.Sofware yang digunakan untuk mendesain atau menggambar ini digunakan oleh banyak orang.CorelDraw memang sangat digemari oleh kalangan Desainer Grafis, tertutama anak Multimedia nih, pastinya akan berburu CorelDraw
donk, hehe. CorelDraw ini memiliki banyak sekali Fungsi, seperti
membuat Vektor, Logo Perusahaan, Desain T-Shirt, dan masih banyak lagi.walupun Corel draw X5 ini udah keuar yang full crack & full Patch tapi dalam kesempatan kali ini Kami akan share Corel X5 Portable.Jika ditanya "kenapa?"karena mempertimbangkan kepraktisan dan memori sofware ini.Corel X5 ini hanya memakan memori kurang lebih 200 Mb,jadi jika ingin menggunakan sofware ini tidak perlu menginstal.Untuk mendapatkan sofware ini bisa download di:<br />
<a href="http://www.mediafire.com/?j6ppe4m135p9w2t">1. Corel X5 part 1</a><br />
<a href="http://www.mediafire.com/?140jsr86ghugxge">2. Corel X5 part 2</a><br />
<br />
Selamat mencoba!!!<br />
NB:Bila ada kerusakan link bisa di laporkan di bowo_mpx@yahoo.com<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9qAtksM3ib8XWJSZt8JqMnxN6PNMkRRCrg8wynj2WAiLXg5ccVW6efACeb5IxzCbH09St7rQr8V8b02CKGeYo1WE5hc8JR8y3oTBEI2sou5XwWfOYlVew0ZfQI-cV6glj5a8Ul042ktc/s1600/CDGSX5_2D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9qAtksM3ib8XWJSZt8JqMnxN6PNMkRRCrg8wynj2WAiLXg5ccVW6efACeb5IxzCbH09St7rQr8V8b02CKGeYo1WE5hc8JR8y3oTBEI2sou5XwWfOYlVew0ZfQI-cV6glj5a8Ul042ktc/s200/CDGSX5_2D.jpg" width="148" /></a></div>
<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br /></div>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-36004367893647379092012-03-26T05:50:00.003-07:002012-05-12T07:23:27.918-07:00Skema Audio Compressor Bagian 3Kali ini masih seputar audio compressor,dalam postingan ini kami beri judul audio compressor bagian 3.Gambar merupakan project dari <b>Dan Armstrong/Mods oleh Mark Hammer/Layout oleh Big Louis.</b><br />
Efek compressor modifikasi yang disertai pengaturan compression/gain,
level peninggi output dan kompensasi brightness atau kecerahan suara.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnoyp0AkMyAnjT9WuBeskSRLh0_Bt4iw-kEvsDwLtbnF64RdHK1n7fMXq0b032ux_SNtwBKsBXmVKHy6BiXT6XAs0QSWV5wn_gV8mhCx652QBDfxW80pst6LKOdUTvQ0xPGLt6ruU61dI/s1600/compressor_squeezer_mods_layout.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="111" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnoyp0AkMyAnjT9WuBeskSRLh0_Bt4iw-kEvsDwLtbnF64RdHK1n7fMXq0b032ux_SNtwBKsBXmVKHy6BiXT6XAs0QSWV5wn_gV8mhCx652QBDfxW80pst6LKOdUTvQ0xPGLt6ruU61dI/s400/compressor_squeezer_mods_layout.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik2xmHZgMst0xQdD9pGEm_linCm9odKBSfhT301TSsPpERva2h53Ck6205kycX3NPgEGOQ8XEZCgr7J6gVyiBoiR78dyBvgy2xlTbKpjiEG24CFYA4V6dLhKhGB9ohUmPf2opUjNk_Oko/s1600/compressor_squeezer_mods_pcb_transfer.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik2xmHZgMst0xQdD9pGEm_linCm9odKBSfhT301TSsPpERva2h53Ck6205kycX3NPgEGOQ8XEZCgr7J6gVyiBoiR78dyBvgy2xlTbKpjiEG24CFYA4V6dLhKhGB9ohUmPf2opUjNk_Oko/s400/compressor_squeezer_mods_pcb_transfer.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4SI0UICX3BPpX647VSh6i2W_A-lZwjq_p1kuAPs3cbIhkBBIoeWiN4ErXrPu5Psj_e-N4RhlTRhQqZQQM6MDHbUxyq34cslNyMVKMXV4YXjS2V_-cPFs7bbd9wQdIwz5ND-UGBICP4CM/s1600/compressor_squeezer_mods_schematics.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4SI0UICX3BPpX647VSh6i2W_A-lZwjq_p1kuAPs3cbIhkBBIoeWiN4ErXrPu5Psj_e-N4RhlTRhQqZQQM6MDHbUxyq34cslNyMVKMXV4YXjS2V_-cPFs7bbd9wQdIwz5ND-UGBICP4CM/s400/compressor_squeezer_mods_schematics.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<span id="goog_1050099501"></span><span id="goog_1050099502"></span><br />
<b>Daftar komponen:</b><br />
<b>Resistor</b><br />
R1 82k<br />
R2 4m7<br />
R3 470k<br />
R4 2k4<br />
R5 470k<br />
R6 390k<br />
R7 470k<br />
R8 6k8<br />
R9 220k<br />
R10 100k<br />
R11 1k5<br />
R12 10k<br />
<b> </b><br />
<b>Capasitor:</b><br />
C1 47n<br />
C2 47n<br />
C3 2n2<br />
C4 4u7<br />
C5 4u7<br />
C6 4u7<br />
C7 4u7<br />
C8 2u2<br />
C9 4u7<br />
C10 47p<br />
C11 680p<br />
C12 10n<br />
<b> </b><br />
<b>Potensio:</b><br />
LEVEL 10k<br />
GAIN 10k<br />
BIAS 10k<br />
BRIGHT 10k<br />
<b></b><br />
<b>Dioda:</b><br />
D1 1N4148<br />
IC1 4558<br />
J1 Jumper<br />
J2 Jumper<br />
J3 Jumper<br />
<b>Fet:</b><br />
Q1 2N5457<br />
Q2 2N5457<br />
<br />
<b style="color: #3d85c6;">LIHAT JUGA: </b><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/03/rangkaian-audio-compressor.html">Sekema Audio Compressor bagian 1</a><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/03/rangkaian-audio-compressor-bagian-2.html">Sekema Audio Compressor bagian 2</a><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/03/skema-audio-compressor-bagian-3.html">Sekema Audio Compressor bagian 3</a><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/04/audio-compressor-bagian-4.html">Sekema Audio Compressor bagian 4 </a>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-26205330000286321152012-03-25T03:15:00.002-07:002012-03-26T23:58:59.638-07:00skema UTP Kabel Tester<span class="" id="result_box" lang="id"><span class="hps">Kabel</span> <span class="hps">Tester</span><br /><br /> <span class="hps">Rangkaian</span> <span class="hps">kabel tester</span> <span class="hps">dengan LED</span> <span class="hps">terpisah</span> <span class="hps">akan</span> <span class="hps">menunjukkan</span> <span class="hps">sirkuit</span> <span class="hps">terbuka,</span> <span class="hps">arus pendek,</span> <span class="hps">pembalikan</span>, kesalahan <span class="hps">bumi</span><span class="">, kontinuitas</span> <span class="hps">dan semua dengan</span> <span class="hps">empat</span> <span class="hps">IC</span>. <span class="hps">Sirkuit yang</span> <span class="hps">terdiri dari</span> <span class="hps">pemancar dan penerima,</span> <span class="hps">kabel</span> <span class="hps">yang diuji</span> <span class="hps">menghubungkan</span> <span class="hps">keduanya.</span> <span class="hps">Pemancar adalah</span> <span class="hps">tidak lebih dari</span> <span class="hps atn">"</span>LED <span class="hps">chaser</span>" <span class="hps">IC</span> <span class="hps">4011</span> <span class="hps">adalah kabel</span> <span class="hps">sebagai</span> <span class="hps">astabil</span> <span class="hps">dan</span> <span class="hps">clocks</span> <span class="hps">pembagi</span> <span class="hps">dekade</span> <span class="hps">4017</span> <span class="hps">counter.</span> <span class="hps">The</span> <span class="hps">4017</span> <span class="hps">diatur</span> <span class="hps">sehingga</span> <span class="hps">pada denyut</span> <span class="hps">9,</span> <span class="hps">penghitungan</span> <span class="hps">ulang.</span> <span class="hps">Setiap LED</span> <span class="hps">akan menyala</span> <span class="hps">secara berurutan dari</span> <span class="hps">LED</span> <span class="hps">1 sampai</span> <span class="hps">LED</span> <span class="hps">8</span> <span class="hps">lalu kembali ke</span> <span class="hps">LED</span> <span class="hps">1</span> <span class="hps">dll Sebagai</span> <span class="hps">4017</span> <span class="hps">telah membatasi</span> <span class="hps">kemampuan</span> <span class="hps">mengemudi</span>, maka output <span class="hps">setiap</span> <span class="hps">buffered</span> <span class="hps">oleh</span> <span class="hps">4050</span>. <span class="hps">Hal ini memberikan</span> <span class="hps">dorongan</span> <span class="hps">saat ini cukup</span> <span class="hps">untuk kabel</span> <span class="hps">panjang dan</span> <span class="hps">pemancar dan</span> <span class="hps">penerima</span> <span class="hps">LED.</span> <span class="hps">Penerima</span> <span class="hps">hanya</span> <span class="hps">8</span> <span class="hps">LED dengan</span> <span class="hps">kawat</span> <span class="hps">umum.</span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4RdBbomh9MS2-Ls7UfUHeft0_bt4PErF0J_xcm_G1V3UCPxHIW1S8-VyCl5l1Bkd8a3Mt95diug6ZrJRAA7_ElPJBaIWT-3WOMalEQBN6Qfbcu3yVDDHgZAh5vzN_yBmu7OF8kWQ57dPp/s1600/cable+tester.gif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4RdBbomh9MS2-Ls7UfUHeft0_bt4PErF0J_xcm_G1V3UCPxHIW1S8-VyCl5l1Bkd8a3Mt95diug6ZrJRAA7_ElPJBaIWT-3WOMalEQBN6Qfbcu3yVDDHgZAh5vzN_yBmu7OF8kWQ57dPp/s400/cable+tester.gif" width="400" /></a></div>
<span class="" id="result_box" lang="id"> <span class="hps">Rangkaian</span> <span class="hps">Kabel</span> <span class="hps">testerSkema</span> <span class="hps">Rangkaian</span> <span class="hps">Kabel</span> <span class="hps atn">(</span>lan) <span class="hps">tester</span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvjcGdJr7o-1fbCgkQ3jr9VQWueN4AknMel2DVHswHa7YPxe90sjhF96GU5VdTyntRLaRAbNEy8PpEAllagF8eHFBtSZAIjNC78l0mFwfl1OOuTlIgTIcD38fxs1sRMEe55ZzPMF_xVmBF/s1600/pining+IC+4017.gif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="283" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvjcGdJr7o-1fbCgkQ3jr9VQWueN4AknMel2DVHswHa7YPxe90sjhF96GU5VdTyntRLaRAbNEy8PpEAllagF8eHFBtSZAIjNC78l0mFwfl1OOuTlIgTIcD38fxs1sRMEe55ZzPMF_xVmBF/s320/pining+IC+4017.gif" width="320" /></a></div>
<span class="" id="result_box" lang="id"> <span class="hps">Menjepit</span> <span class="hps">IC</span> <span class="hps">4017</span><br /><br /><br /> <span class="hps">Dengan kabel</span> <span class="hps">yang baik dan</span> <span class="hps">semua kabel</span> <span class="hps">terhubung maka</span> <span class="hps">LED</span> <span class="hps">1</span> <span class="hps">akan menyala</span> <span class="hps">pada kedua ujung</span> <span class="hps">kabel,</span> <span class="hps">diikuti</span> <span class="hps">secara berurutan</span> <span class="hps">oleh LED</span> <span class="hps">2</span>, 3, 4 <span class="hps">dll untuk</span> <span class="hps">LED</span> <span class="hps">8</span>, urutan <span class="hps">kemudian mengulangi</span>. <span class="hps">Jika</span> <span class="hps">kabel</span> <span class="hps">kawat</span> <span class="hps">4 digunakan</span><span class="">, harus</span> <span class="hps">dihubungkan</span> <span class="hps">menggunakan</span> <span class="hps">umum.</span> <span class="hps">Urutan</span> <span class="hps">akan</span> <span class="hps">mengulangi</span> <span class="hps">1,2,3,4</span> <span class="hps">LED</span> <span class="hps">dengan</span> <span class="hps">penundaan</span> <span class="hps">sebagai</span> <span class="hps">4 output</span> <span class="hps">yang tidak digunakan</span> <span class="hps">adalah melangkah</span> <span class="hps">melalui.</span> <span class="hps">Untuk memeriksa</span> <span class="hps">kesalahan</span> <span class="hps">kontak</span> <span class="hps">bumi</span>, probe <span class="hps">berlabel</span> <span class="hps">"untuk</span> <span class="hps">koneksi</span> <span class="hps">bumi"</span> <span class="hps">akan</span> <span class="hps">secara fisik</span> <span class="hps">terhubung ke</span> <span class="hps">bumi</span> <span class="hps">lokal.</span> <span class="hps">Sebuah kawat</span> <span class="hps">yang</span> <span class="hps">pembumian</span> <span class="hps">akan redup</span> <span class="hps">atau</span> <span class="hps">memadamkan</span> <span class="hps">lampu LED</span> <span class="hps">di kedua ujung</span> <span class="hps">kabel.</span> <span class="hps">LED</span> <span class="hps">tidak menyalakan</span> <span class="hps">pada penerima,</span> <span class="hps">menunjukkan</span> <span class="hps">sirkuit</span> <span class="hps">yang rusak</span> <span class="hps">atau terbuka.</span><br /><br /> <span class="hps">Urutan</span> <span class="hps">LED</span> <span class="hps">tentu saja</span> <span class="hps">melangkah</span>, <span class="hps">seperti yang Anda tahu</span> <span class="hps">pemancar</span> <span class="hps">"pola</span><span class="">" itu adalah</span> <span class="hps">mudah untuk mengatakan</span> <span class="hps">keadaan</span> <span class="hps">kabel</span> <span class="hps">dengan melihat</span> <span class="hps">pola</span> <span class="hps">penerima.</span> <span class="hps">Kondisi</span> <span class="hps">bumi</span> <span class="hps">hanya akan muncul</span> <span class="hps">jika</span> <span class="hps">kontak</span> <span class="hps">ke bumi</span> <span class="hps">kurang</span> <span class="hps">dari 1000</span> <span class="hps">ohm,</span> <span class="hps">metode</span> <span class="hps">waktu yang lebih baik</span> <span class="hps">tapi</span> <span class="hps">lebih memakan</span> <span class="hps">bumi</span> <span class="hps">untuk kesalahan</span> <span class="hps">adalah dengan menggunakan</span> <span class="hps">meter</span> <span class="hps">pada kisaran</span> <span class="hps">Megaohms</span><span class="">.</span></span>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-37062068688696519512012-03-24T01:44:00.000-07:002012-05-12T07:24:04.751-07:00Rangkaian Audio Compressor bagian 2<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOpRxZzGwSIwBJ3QGgO9c98GBulnrybPizCxrOpGzo66fmlDepWTgzoce1aZR1gK39KGyEFjYRHfHulny1QAnRONXEpZKXh8bETxNJFYeHwO0UScz2iOZYjhyphenhyphenEPHolEsHULQU99qDveio/s1600/hyperlim.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="374" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOpRxZzGwSIwBJ3QGgO9c98GBulnrybPizCxrOpGzo66fmlDepWTgzoce1aZR1gK39KGyEFjYRHfHulny1QAnRONXEpZKXh8bETxNJFYeHwO0UScz2iOZYjhyphenhyphenEPHolEsHULQU99qDveio/s640/hyperlim.gif" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Part list:</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">R1,
R3 - 10k</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">R2
- 1k</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">R4,
R5 - 1M</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">R6
- 18k</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">R7,
R8, R15-R17, R19 - 33k</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">R9
- 1M5</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">R10,
R12, R14, R18 - 470R</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">R11
- 270R</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">R20,
R23, R25 - trimmer 5k</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">R21
- trimmer 5M</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">R22
- trimmer 1k</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">R24
- trimmer 500R</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C1
- 4n7 (EU) or 6n8 (USA), plastic</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C2
- 470n plastic</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C3
- 4n7 plastic</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C4
- 330n plastic</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C5,
C7, C8, C12 - 10n ceramic</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C6
- 22n ceramic</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C9
- 330p ceramic</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C10
- 470p ceramic</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C11
- 82p ceramic</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C13
- 10u/25V tantalum</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C14
- 470u/25V electrolytic</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C15,
C16 - 220u/10V electrolytic</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">U1
- TLC272</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">U2
- 78L05</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Q1
- BC557B</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Q2
- BF245C</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">D1,
D2 - </span><b><span style="color: red; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Red!!!</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> LED diode 5 mm,
medium luminance (eg. 200 mcd)</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">J2
- jumper</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU8ZFM56fwyPf6RvLBstL32PTFi9zCczG85kXimy7cmbPtCX-T0n3CbxnyVlku9G0lmCeZUm0zRMQ9oom9VgChHHPiXbOYIBsG6DjbJsmC2OTji-HIDRNpigWRuqoYEp69-2z2NTdWIXg/s1600/hlimpcb.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU8ZFM56fwyPf6RvLBstL32PTFi9zCczG85kXimy7cmbPtCX-T0n3CbxnyVlku9G0lmCeZUm0zRMQ9oom9VgChHHPiXbOYIBsG6DjbJsmC2OTji-HIDRNpigWRuqoYEp69-2z2NTdWIXg/s400/hlimpcb.gif" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg38hBQZfyC3N_ZT02rCf82WAk8XYruhjFx7gBnAdMJhAYgje4b_-pAmGlK2x33Gq1y3OmVBAA_L-fV6Mhw2d-JikyxKGFAyFumXmXt3kgkG74vVl428itGkHtJvFo1LBEcUaM_PH_XOmY/s1600/hlimpcbc.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrdk2AUYFPlCdEIrBU9k3kBaShQqplIBovMYnoYe_wsbe5Sj0HnpA_fiywUtdLfnh_NqTJlW9bO-_GR4il-a9xa6Ai1MSKGGq2fBjJ9L-yVPJ9o1Ta5b1zihn_eoy6j-oib0fdhXIM1ws/s1600/hlimpcbp.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrdk2AUYFPlCdEIrBU9k3kBaShQqplIBovMYnoYe_wsbe5Sj0HnpA_fiywUtdLfnh_NqTJlW9bO-_GR4il-a9xa6Ai1MSKGGq2fBjJ9L-yVPJ9o1Ta5b1zihn_eoy6j-oib0fdhXIM1ws/s400/hlimpcbp.gif" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6mBUtv4Hj6A6ZCXp79GkOFQW8P2HMUPqCEziZKoGVo7LpbYSZ13vlXJOeOjmE8q007Rwh8W6-g6LPqImUKKxLxJ3Zl_5DOeZ5OPCaeS_tfMu2NAOyuOqAjKe0RAJg_4OHyQjCjD9CbuY/s1600/hlim2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6mBUtv4Hj6A6ZCXp79GkOFQW8P2HMUPqCEziZKoGVo7LpbYSZ13vlXJOeOjmE8q007Rwh8W6-g6LPqImUKKxLxJ3Zl_5DOeZ5OPCaeS_tfMu2NAOyuOqAjKe0RAJg_4OHyQjCjD9CbuY/s400/hlim2.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaqYulC2z8bs2MuSGRLHZT-bR5OuHnrs0AzyjI7tntmVtOXV_C2qceFqWFCaCMShfN5qZcbPNmq88QS75OkjfZn5CDxrwBRSJgMON6UVu8UP6CeAfoScEoXqDDP2K5izOBgWSfLSRIYes/s1600/hlim1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaqYulC2z8bs2MuSGRLHZT-bR5OuHnrs0AzyjI7tntmVtOXV_C2qceFqWFCaCMShfN5qZcbPNmq88QS75OkjfZn5CDxrwBRSJgMON6UVu8UP6CeAfoScEoXqDDP2K5izOBgWSfLSRIYes/s400/hlim1.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg38hBQZfyC3N_ZT02rCf82WAk8XYruhjFx7gBnAdMJhAYgje4b_-pAmGlK2x33Gq1y3OmVBAA_L-fV6Mhw2d-JikyxKGFAyFumXmXt3kgkG74vVl428itGkHtJvFo1LBEcUaM_PH_XOmY/s1600/hlimpcbc.gif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg38hBQZfyC3N_ZT02rCf82WAk8XYruhjFx7gBnAdMJhAYgje4b_-pAmGlK2x33Gq1y3OmVBAA_L-fV6Mhw2d-JikyxKGFAyFumXmXt3kgkG74vVl428itGkHtJvFo1LBEcUaM_PH_XOmY/s400/hlimpcbc.gif" width="400" /> </a><br />
<br />
<br />
<b style="color: #3d85c6;">LIHAT JUGA: </b><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/03/rangkaian-audio-compressor.html">Sekema Audio Compressor bagian 1</a><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/03/rangkaian-audio-compressor-bagian-2.html">Sekema Audio Compressor bagian 2</a><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/03/skema-audio-compressor-bagian-3.html">Sekema Audio Compressor bagian 3</a><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/04/audio-compressor-bagian-4.html">Sekema Audio Compressor bagian 4 </a> <span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-8113786653297769412012-03-23T03:28:00.001-07:002012-05-12T07:24:22.317-07:00skema Audio Compressor<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSsqveP1hpNTp-sXMxlaUYLF-LUJKu7bJ0pBuo9pcG8MA3nmVpcE3vd2Z74GXC75dxKBefxcKPv2hVNDJ9EuUdH-g56n7zw9Y1BQ3TmoHXz7z-ojjfqTpQvOHH8qoflzxb4q9yYFR8woc/s1600/fig4.gif"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSsqveP1hpNTp-sXMxlaUYLF-LUJKu7bJ0pBuo9pcG8MA3nmVpcE3vd2Z74GXC75dxKBefxcKPv2hVNDJ9EuUdH-g56n7zw9Y1BQ3TmoHXz7z-ojjfqTpQvOHH8qoflzxb4q9yYFR8woc/s1600/fig4.gif" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Gambar.5</div>
Gambar 4 menunjukkan rangkaian untuk kompresor sederhana dengan ambang tetap, respon amplitudo yang ditunjukkan pada Gambar 5.<br />
<br />
OP1 dalam hubungannya dengan R2 membentuk shunt attenuator yang bertindak sebagai elemen kontrol keuntungan. Output buffer oleh IC1 untuk mencegah efek loading. Output dari IC1 adalah setengah gelombang dikoreksi oleh D1 dan dihaluskan oleh R3 dan C2, dan kemudian diumpankan ke basis dari transistor Q1 gain tinggi. Begitu tingkat output sirkuit mulai melebihi Ambang ditetapkan oleh pergantian pada tegangan D1 dan Q1, Q1 akan mulai melakukan, menyalakan OP1 yang akan mengurangi tingkat output.<br />
<br />
Dengan nilai yang ditampilkan pengurangan keuntungan dimulai pada Threshold dari -10 dBu. Ini dapat diubah dengan mengatur R1 (nilai yang lebih kecil - Threshold> lebih rendah) yang langsung menambah jumlah yang tepat make up gain sekitar IC1 pada saat yang sama. Untuk Ambang batas lebih besar dari 0 dB, dioda zener tegangan rendah dapat ditambahkan secara seri dengan D1 seperti yang ditunjukkan. Rasio diatur oleh karakteristik coupler dan R5, dan dengan nilai yang ditampilkan adalah sekitar 3:1. Arus mengalir melalui LED dari OP1 juga menerangi LD1, untuk menunjukkan bahwa pengurangan gain yang terjadi. R3 dan C2 menentukan waktu Attack, dan (R3 + R4) dan C2 rilis, dan perlu ditetapkan untuk aplikasi tertentu.<br />
<br />
Rangkaian akan lari pasokan pemecahan + / -6 untuk + /-15V, yang memungkinkan tingkat sinyal input maksimum hingga +20 dBu RMS. IC1 dapat berupa penguat kebisingan / distorsi rendah operasional, selama ia memiliki kemampuan drive output yang cukup untuk mengisi C2 tanpa distorsi. Sinyal input harus berasal dari sumber dengan DC yang sangat rendah offset, karena ini akan dimodulasi oleh perubahan keuntungan, sehingga menimbulkan bunyi "benturan". Jika ragu, menambahkan kapasitor kopling ke input. Sebuah coupler NSL-32 yang dipilih digunakan, memberikan performa sangat baik, dengan distorsi pada -12 masukan dBu biasanya kurang dari 0,005% tanpa pengurangan keuntungan terjadi. Distorsi sementara mengompresi adalah fungsi dari frekuensi input, waktu konstan C2/R4 dan jumlah pengurangan gain, dan biasanya lebih baik dari 0,01% pada 1kHz / 6 dB. Sebuah versi dinilai dari NSL-32 digunakan untuk alasan pengulangan di sirkuit. Tidak seperti rangkaian limiter, tidak ada banyak keuntungan loop untuk linearize respon. Dengan NE5532 untuk IC1, kebisingan output yang lebih baik dari -99 dBu.<br />
<br />
klik gambar untuk memperbesar<br />
Gambar 6 menunjukkan skema untuk rangkaian kompresor yang lebih komprehensif, yang menawarkan kontrol atas keuntungan Threshold, Ratio, Attack, Release dan Makeup. Pada dasarnya rangkaian bekerja dengan cara yang mirip dengan rangkaian limiter, kecuali bahwa ambang komparator diatur pada tingkat rendah (= -20 dBu) dan Threshold sebelumnya kontrol VR1 melemahkan sinyal diperbaiki untuk mengubah ambang efektif. Umpan balik dari sumber lokal Q1 ke komparator melalui VR2 dan R2 memungkinkan penyesuaian rasio 2:01-7:01 sekitar, bukan rasio 100:1 dari limiter yang dicapai dengan hanya memiliki umpan balik frekuensi rendah melalui aksi optocoupler . Kisaran ambang -20 sampai +10 dBu dBu ditunjukkan pada Gambar 7 dan rasio pada Threshold dari 0 dBu pada Gambar 8.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMk4q_ry2ay4RUVglSnWojRLU89F5jJt_HSD_fjU0ovggs28x2W7SX4b7MjKvqv8zbJVk8puQOE0EbRC5kfPla_LXH_cL_aakytBB8dDZNvia8qLwNxRiWbqr18HP4KH4tKAbDDSnHUa8/s400/fig6.gif"><img border="0" height="247" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMk4q_ry2ay4RUVglSnWojRLU89F5jJt_HSD_fjU0ovggs28x2W7SX4b7MjKvqv8zbJVk8puQOE0EbRC5kfPla_LXH_cL_aakytBB8dDZNvia8qLwNxRiWbqr18HP4KH4tKAbDDSnHUa8/s400/fig6.gif" width="400" /></a><br />
Waktu serangan adalah variabel dari ~ 1 msec untuk 20 msec melalui VR3, dan waktu rilis dari 100 msec untuk 1 detik melalui VR4. Tahap keuntungan variabel sekitar IC2B menyediakan dari 0 .... +20 dB Gain Makeup. Daripada hanya memiliki menunjukkan LED secara seri dengan optocoupler, cermin arus dikonfigurasi sekitar Q2, 3, dan R17 22 menghasilkan tegangan tanah direferensikan sebanding dengan arus yang mengalir melalui coupler LED. Hal ini dapat digunakan untuk menggerakkan satu meter (baik bargraph LED, atau jika Anda ingin "retro" lihat, meter kumparan bergerak) untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang berapa banyak pengurangan gain yang terjadi. Di sirkuit ini coupler NSL-32SR3S dinilai digunakan, dengan 6 dB pra-attenuator untuk mengurangi distorsi. Hal ini mengakibatkan khas + THD angka U dari <0,003% pada +6 dBu I / P dan kompresi tidak, dan 0,03% pada +10 dB dan 3 dB kompresi (tergantung pada set kali Attack dan Release). Output suara dengan 0 dB adalah make up gain <-106 dBu.<br />
<br />
<br />
contoh rangkaian lain:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmUzw0hK4E7AFErZwV5f3xKF53wrrjE-UstCWUtfIeAKxGcbVdGwXk_XdcMDm_fLZkdco4fuxKVVkUY9p9YXkzMFNCW973VueWEveUAowfuF1q2ew4R0WQPGPfrTbP53EF2C0S-LvVbt8/s1600/Hi-Fi-Compressor-Frequency-Pre-emphasis-Circuit-588x617.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmUzw0hK4E7AFErZwV5f3xKF53wrrjE-UstCWUtfIeAKxGcbVdGwXk_XdcMDm_fLZkdco4fuxKVVkUY9p9YXkzMFNCW973VueWEveUAowfuF1q2ew4R0WQPGPfrTbP53EF2C0S-LvVbt8/s320/Hi-Fi-Compressor-Frequency-Pre-emphasis-Circuit-588x617.jpg" width="304" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN0JW43QleKuVAe3RBugQtDCpf328slr90z0nDSa5I3SEHEXLzFGCiXjHPZZJNLvNKnXXHxabxIVleBCvx0gxUKRnH5_BVH_WESgu3_B9uzHTzcGyPBY2cdfb3MGDqxr_rBNaRIBbbrhs/s1600/rebis+audio+-+ra203+-+compressor-limiter+-+cct.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN0JW43QleKuVAe3RBugQtDCpf328slr90z0nDSa5I3SEHEXLzFGCiXjHPZZJNLvNKnXXHxabxIVleBCvx0gxUKRnH5_BVH_WESgu3_B9uzHTzcGyPBY2cdfb3MGDqxr_rBNaRIBbbrhs/s400/rebis+audio+-+ra203+-+compressor-limiter+-+cct.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<b style="color: #3d85c6;">LIHAT JUGA: </b><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/03/rangkaian-audio-compressor.html">Sekema Audio Compressor bagian 1</a><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/03/rangkaian-audio-compressor-bagian-2.html">Sekema Audio Compressor bagian 2</a><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/03/skema-audio-compressor-bagian-3.html">Sekema Audio Compressor bagian 3</a><br />
<a href="http://d-mm.blogspot.com/2012/04/audio-compressor-bagian-4.html">Sekema Audio Compressor bagian 4 </a>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-80123637415212554232012-03-23T00:46:00.002-07:002012-03-27T00:00:29.992-07:00Skema Audio DistributorKit audio distributor adalah rangkaian yang mampu menditribusikan
sinyal audio stereo (2 kanal), menjadi 3 kanal stereo, untuk
distribusikan ke 3 buah power amplifier stereo secara full stereo, full
power, dan rangkaian ini mempunyai keistimewaan:<br />
<ul>
<li>Menjaga
bidang dinamika audionya tetap tinggi</li>
<li>Dapat mempertahankan desah
agar tetap rendah</li>
<li>Dapat meningkatkan kemampunan power audio
anda dari gangguan sinyal audio liar, agar gelombang radio tidak
masuk ke power anda.</li>
<li>Dapat menjadikan reproduksi musik yang
gesit</li>
<li>Dapat memantapkan power audio</li>
<li>Mampu mengubah
reproduksi musik yang loyo, kusam menjadi lebih gesit,dan mantap.</li>
<li>Dengan
dilengkapi kontrol gain (VR 100k), untuk menyesuaiankan level dari
output</li>
<li>Power supply simetris :+/- 15V DC</li>
</ul>
Berikut ini
skema dasar PCB 3 Way Stereo Distributor (stereo):<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiu6GX6K9WZsK2P0CTaG3eFJK_otc3fmlrYynAz7xcYBthX1OrnvdXmnBZts7-YErFHAshg3dAeVSFDnlokqoWKrAlDyoDRoR9SawyuRhmI4VqmwJAm7Dihfs93WO2xwKIdcu3gQdPBQw/s1600/3wayskema.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiu6GX6K9WZsK2P0CTaG3eFJK_otc3fmlrYynAz7xcYBthX1OrnvdXmnBZts7-YErFHAshg3dAeVSFDnlokqoWKrAlDyoDRoR9SawyuRhmI4VqmwJAm7Dihfs93WO2xwKIdcu3gQdPBQw/s1600/3wayskema.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWZ3mC18UEvWjizK1XmNVEBaRUVKZAuFKCdxnKn4R0amPCX1YVgZRXOnmT5P9GNkdsyWRGAe06N6LrOGXBTT5f1QaTSgU4uXx05F6wgAlqVleLDAUNtF4DmyfSWkpijquQoBr7UqItUqw/s1600/5wayskema.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWZ3mC18UEvWjizK1XmNVEBaRUVKZAuFKCdxnKn4R0amPCX1YVgZRXOnmT5P9GNkdsyWRGAe06N6LrOGXBTT5f1QaTSgU4uXx05F6wgAlqVleLDAUNtF4DmyfSWkpijquQoBr7UqItUqw/s1600/5wayskema.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlSRbefiQ13QopcaG-MmZ0W3MQWjTfeHbLVX05GQWjO7do5mF_8DEcqnx_7L0zeJHa3tHUOfwxbBbW_G0Vcs7BQoFPHWpAlaltTovXGjTTCdQ7h0A_vI54gnTNgb7R2ob0ay0gOKzFrS8/s1600/tl06-tl064-audio-distribution.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlSRbefiQ13QopcaG-MmZ0W3MQWjTfeHbLVX05GQWjO7do5mF_8DEcqnx_7L0zeJHa3tHUOfwxbBbW_G0Vcs7BQoFPHWpAlaltTovXGjTTCdQ7h0A_vI54gnTNgb7R2ob0ay0gOKzFrS8/s400/tl06-tl064-audio-distribution.jpg" width="400" /></a></div>
<br />si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-35606144113387045372012-03-22T09:39:00.000-07:002012-03-22T09:41:32.207-07:00Converter Video Audio dan ImageBeberapa waktu yang lalu ada yang tanya"kenapa file video yang aku download dari youtube gak bisa di bukak di video player?"ada juga yang tanya:mas, gimana caranya mengambil musiknya saja dari video klip?dalam kesempatan posting yang lalu telah di share macam macam file,maka dari itu kali ini akan kami share cara merubah/convert file itu.walaupun diinternet telah di share cara cara dan berbagai macam software yang canggih - anggih,tapi alat atau software yang kami pakai ini sangatlah bagus dan mudah penggunaannya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgstqeIsSXun2ARu5JaAPFxqaYekkZ__OIMBc7Q9FOSYruyBPisl_c1PNgmzFdMB-sxxHjbnTU3KVffN_9oYR77wzNpcXTvADGZMa-yQ-KOi5SQMu1rqASUw77QVK-g3zY6qXtQNCZVa3Q/s1600/a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="141" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgstqeIsSXun2ARu5JaAPFxqaYekkZ__OIMBc7Q9FOSYruyBPisl_c1PNgmzFdMB-sxxHjbnTU3KVffN_9oYR77wzNpcXTvADGZMa-yQ-KOi5SQMu1rqASUw77QVK-g3zY6qXtQNCZVa3Q/s200/a.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
Cara:<br />
1.Buka Format factori jika belum punya bisa download <a href="http://www.mediafire.com/?1c643n7x0b7ydc4">di sini</a>.<br />
2.Setelah itu bukak Format factori<br />
3.Pilih salah satu file tujuan convert maka akan muncul layar baru<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRu5FBs-_2mCxNQAcfo9-an9bKZz7-ECL5qoLvetqDsFLp98huwZyh61QT_5it2yUNZbTO-jalpMtSfLtZ0E0KPfS_-8mad3zVaktADwH4GoFI7YMgseqRi3_Em3NaHWuDJOcLuvyjWa4/s1600/b.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="139" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRu5FBs-_2mCxNQAcfo9-an9bKZz7-ECL5qoLvetqDsFLp98huwZyh61QT_5it2yUNZbTO-jalpMtSfLtZ0E0KPfS_-8mad3zVaktADwH4GoFI7YMgseqRi3_Em3NaHWuDJOcLuvyjWa4/s200/b.jpg" width="200" /></a></div>
4.Kemudian kik Add file kemudian pilih satu atau beberapa file-klik ok<br />
5.Selanjutnya klik star dan tunggu proses converting selesai<br />
6.Jika sudah selesai bukak hasil convertan di my document-FF Out.<br />
7.selesai<br />
<br />
Selamat mencoba........................................<br />
<br />si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-579158053400937530.post-22717511387362580002012-03-21T09:17:00.004-07:002012-03-27T00:00:40.747-07:00Skema FBT Tester /Lops TesterLops/Fbt Tester adalah alat untuk mengetes Flayback dari monitor atau televisi.Selain itu alat ini juga dapat digunakan sebagai smps trafo tester dan juga tester defleksi yoke.rangkaian ini menggunakan ic 4015 dan Lm 393,dengan suplai tegangan 6volt atau 4 bateray AA.berikut gambar sekemanya:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHl6TfpsQ9Htfr5xMqHW3Ncn4PE06JTFgtZugKZgUu2zUSm22gOYbOC7B21QA6t3PXYA8Gg28T0_DlPSAxe0tO4KEb_3P2vgLNPZpZnoxRkjWw1eNhCaw0Nh_p4bWNCg1Wz_i9fTTvJyA/s1600/testador-flyback.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="152" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHl6TfpsQ9Htfr5xMqHW3Ncn4PE06JTFgtZugKZgUu2zUSm22gOYbOC7B21QA6t3PXYA8Gg28T0_DlPSAxe0tO4KEb_3P2vgLNPZpZnoxRkjWw1eNhCaw0Nh_p4bWNCg1Wz_i9fTTvJyA/s400/testador-flyback.jpg" width="400" /></a></div>
<b>Berikut gambar Lay outnya:</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8sfQ7ejxzvSBDkWmBg8j8yGnGti1fx7Ryb0ZXHcPZWaSUmzra7o5ouJ7u_aHc_A0N6kC_nT_W-rkm2US9iEZggjr12KGhMtkyiVGPTZ0KtkcFyfbw8h_G-sv9SZMgnGnL75uiQ5Dn6Tk/s1600/test+flybck.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8sfQ7ejxzvSBDkWmBg8j8yGnGti1fx7Ryb0ZXHcPZWaSUmzra7o5ouJ7u_aHc_A0N6kC_nT_W-rkm2US9iEZggjr12KGhMtkyiVGPTZ0KtkcFyfbw8h_G-sv9SZMgnGnL75uiQ5Dn6Tk/s320/test+flybck.jpg" width="202" /></a></div>
<br />
<b>Tampak Jadi:</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_8wJzcYBj9hagvl_8DKOjlHJhSc3HiMBCxZ4Xz73lSmI4s4IXzC9IyAfCf4REZil5z_fhXtE4fkzVMIedFd1BIIaxZiqmHkRQyysdCmzG_fJSRGvWj-WseGrqtoilIw68AdMgui_QNwA/s1600/fb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_8wJzcYBj9hagvl_8DKOjlHJhSc3HiMBCxZ4Xz73lSmI4s4IXzC9IyAfCf4REZil5z_fhXtE4fkzVMIedFd1BIIaxZiqmHkRQyysdCmzG_fJSRGvWj-WseGrqtoilIw68AdMgui_QNwA/s320/fb.jpg" width="175" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMaLpowQ5RB883tg8GHpS5LJAzU0F4e4K27jnndwrob39V6PfHcTLJUCLtjxmMDV0Rn5_sZW53iooCdV3UjXu6UNdFb3w1w5YTJ5R4x1bPmFprL5Y8s_W6G0sDRxtvsNvFAgtP3W1wo30/s1600/fbt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMaLpowQ5RB883tg8GHpS5LJAzU0F4e4K27jnndwrob39V6PfHcTLJUCLtjxmMDV0Rn5_sZW53iooCdV3UjXu6UNdFb3w1w5YTJ5R4x1bPmFprL5Y8s_W6G0sDRxtvsNvFAgtP3W1wo30/s320/fbt.jpg" width="237" /></a></div>
Bagi saudara yang ingin <b>download</b> lengkap artikel plus gambar bisa download <a href="http://www.ziddu.com/download/18933296/k7205.pdf.html"><b>disini</b></a> dalam bentul file pdf.<br />
Jika agan ingin buat pcbnya,kami udah gambar dalam bentuk pcb bisa di DOWNLOAD <b><a href="http://www.ziddu.com/download/18933295/testflybckpcb.jpg.html">disini</a></b><br />
<br />
<div style="color: cyan;">
Selamat mencoba..... ditunggu reviewnya di comen bawah sini!!!!!</div>si bowwwhttp://www.blogger.com/profile/06528970522566816519noreply@blogger.com4